AdvertisementAdvertisement

SAR Hidayatullah Gelar Rapimnas, Bahas Kesiapsiagaan Hadapi Ancaman Gempa Megathrust

Content Partner

SURABAYA (Hidayatullah.or.id) — Ancaman gempa megathrust menjadi isu strategis dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) SAR Hidayatullah yang digelar di Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya, Jawa Timur, yang dibuka pada Sabtu, 23 Syaban 1446 (22/2/2025).

Acara Rapimnas ini dibuka dengan seminar kesiapsiagaan menghadapi potensi gempa besar. Seminar ini menghadirkan Dr. Ir. Amien Widodo, M.Si, pakar geologi sekaligus dosen Geofisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), sebagai pembicara utama.

Dalam paparannya, Dr. Amien Widodo menjelaskan bahwa Indonesia berada di jalur Cincin Api Pasifik (Ring of Fire), yang menjadikannya salah satu negara dengan risiko gempa bumi dan tsunami tertinggi di dunia.

Amien menyebutkan, salah satu ancaman terbesar adalah potensi gempa megathrust yang dapat mencapai magnitudo lebih dari 8,5 skala Richter dan memicu tsunami besar.

“Indonesia berada di kawasan yang sangat rawan terhadap gempa dan tsunami. Oleh karena itu, kesiapsiagaan berbasis edukasi dan koordinasi menjadi kunci dalam menghadapi ancaman Megathrust,” tegasnya.

Amien menyoroti bahwa strategi mitigasi harus berbasis komunitas dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat.

“Pemahaman terhadap risiko bencana harus ditanamkan sejak dini, baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan berbasis komunitas,” katanya. Dengan cara ini, kita bisa membangun ketahanan masyarakat yang lebih baik,” tambahnya.

Seminar ini turut dihadiri oleh Ketua DPW Hidayatullah Jawa Timur Amun Rowie, Ketua SAR Nasional Hidayatullah Irwan Harun, Ketua Departemen Sosial DPW Hidayatullah Jatim Abdul Halim, serta perwakilan dari Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Jawa Timur.

Para peserta yang merupakan perwakilan SAR Hidayatullah dari berbagai daerah juga terlihat aktif berdiskusi mengenai langkah-langkah konkret yang bisa diterapkan dalam mitigasi bencana.

Tingkatkan Kapasitas Relawan

Ketua SAR Nasional Hidayatullah, Irwan Harun, dalam sambutannya menegaskan komitmen lembaganya dalam meningkatkan kapasitas relawan serta memperkuat sinergi dengan berbagai pihak dalam menghadapi potensi bencana.

“SAR Hidayatullah terus berupaya membangun sistem tanggap darurat yang lebih baik serta menanamkan budaya kesiapsiagaan di setiap lini masyarakat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Irwan menekankan bahwa kesiapsiagaan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga memerlukan peran aktif masyarakat dan organisasi kemanusiaan.

Oleh karena itu, SAR Hidayatullah berencana memperluas jaringan pelatihan kebencanaan bagi relawan di berbagai daerah serta menjalin kerja sama dengan lembaga-lembaga terkait dalam rangka memperkuat sistem mitigasi bencana nasional.

Dengan adanya forum ini, Irwan menambahkan, diharapkan semakin banyak komunitas yang memiliki pemahaman lebih baik tentang risiko bencana serta langkah-langkah mitigasi yang harus dilakukan.

“Langkah strategis yang dirumuskan dalam Rapimnas ini diharapkan mampu meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi ancaman Megathrust serta berbagai potensi bencana lainnya di masa depan,” imbuhnya.

Rapimnas ini lanjutnya menjadi momentum penting bagi SAR Hidayatullah untuk menyusun strategi konkret dalam peningkatan kapasitas relawan dan penguatan jejaring koordinasi dengan lembaga kebencanaan lainnya.

Para peserta seminar secara aktif berbagi pengalaman dan membahas langkah-langkah preventif yang dapat diterapkan di daerah masing-masing guna menghadapi potensi gempa megathrust.*/Muhammad Hidayat

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Wakil Gubernur Papua Barat Daya Kunjungi Pusat Dakwah Hidayatullah

JAKARTA (Hidayatullah.or.id) – Wakil Gubernur Papua Barat Daya, H. Ahmad Nausrau, S.Pd.I., MM, meluangkan waktu untuk berkunjung ke Pusat...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img