JAKARTA (Hidayatullah.or.id) — Grand Syekh Al-Azhar, Syekh Ahmed al-Thayyib, berbicara kepada para hadirin di Baitul Quran, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, terkait cita-citanya selepas pensiun.
Hal tersebut disampaikan dalam sebuah acara yang dihadiri oleh para ulama dan tokoh-tokoh agama pada Selasa, 3 Muharram 1446 (9/7/2024).
Di balik kemegahan dan posisinya yang tinggi, Syekh Ahmed al-Thayyib mengemukakan dengan dalam mengenai cita-citanya yang begitu sederhana namun sangat mulia: menjadi guru ngaji Al-Quran di Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ).
Di hadapan para audiens, Syekh Ahmad Thayyib mengungkapkan, “Aku siap untuk meninggalkan jabatan kursi grand syekh untuk menjadi guru ngaji, semoga Allah mewujudkan cita-citaku sebelum ajal menjemputku.”
Ungkapan ini menunjukkan kerendahan hati dan dedikasi Syekh Ahmed al-Thayyib terhadap pendidikan agama, khususnya dalam membina generasi muda.
Cita-cita Syekh Ahmad Thayyib untuk kembali ke akar dan mengajar Al-Quran merupakan teladan bagi pemimpin agama dan masyarakat Muslim di seluruh dunia.
Syekh Ahmad Al-Tayyib dikenal sebagai seorang pemimpin berpengaruh dalam dunia Isla. Ia telah menunjukkan komitmen luar biasa terhadap pendidikan agama dan moderasi. Selama bertahun-tahun, ia telah menjadi simbol kebijaksanaan dan pengajaran yang moderat, memimpin Al-Azhar dengan integritas dan visi yang jelas.
Al-Azhar, di bawah kepemimpinan Syekh Ahmad Al-Tayyib, telah menjadi pusat keunggulan dalam pendidikan Islam. Institusi ini dikenal tidak hanya karena pengajaran Al-Quran dan Hadis, tetapi juga karena promosi dialog antaragama dan moderasi dalam praktik keagamaan.
Dalam banyak kesempatan, Syekh Ahmad Al-Tayyib selalu menekankan pentingnya moderasi atau wasathiyyah dalam pendidikan Islam. Menurutnya, moderasi adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang damai dan harmonis. Ini juga menjadi dasar bagi pendidikan di Al-Azhar, yang bertujuan untuk menghasilkan ulama yang tidak hanya berpengetahuan luas dalam ilmu agama tetapi juga bijaksana dalam menghadapi tantangan zaman.
Kunjungan Syekh Ahmad Al-Tayyib ke Indonesia merupakan momen bersejarah yang memperkuat hubungan antara Al-Azhar dan lembaga-lembaga pendidikan Islam di Indonesia.
Dalam kunjungannya, Syekh Al-Tayyib tidak hanya bertemu dengan para pemimpin agama dan tokoh pimpinan ormas Islam tetapi juga dengan pemimpin negara, menunjukkan betapa pentingnya hubungan bilateral antara kedua negara dalam memajukan pendidikan Islam.
Keinginan Syekh Ahmad Al-Tayyib untuk menjadi guru ngaji setelah pensiun adalah manifestasi dari dedikasinya terhadap pendidikan Al-Quran. Ia ingin kembali ke akar, mengajarkan Al-Quran kepada generasi muda dan memastikan bahwa nilai-nilai Islam terus ditanamkan dengan benar dan bijaksana.
Keinginan Syekh Ahmad Al-Tayyib untuk menjadi guru ngaji setelah pensiun menunjukkan bahwa tidak ada posisi atau jabatan yang lebih mulia daripada mengajarkan Al Qur’an dan mendidik generasi muda.*/Muhammad Zuhri Fadhlullah