AdvertisementAdvertisement

Tarhib Ramadhan di Kota Samarinda, Nursyamsa Telaah Pentingnya Pahami Esensi Ibadah Puasa

Content Partner

SAMARINDA (Hidayatullah.or.id) -– Menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, Pondok Pesantren Hidayatullah Samarinda menggelar acara Tarhib Ramadhan belum lama ini dan ditulis Selasa, 20 Syaban 1446 (19/2/2025).

Bertempat di Kampus Sempaja, kegiatan ini mengusung tema “Meraih Cinta Allah Lewat Ramadhan” dan dihadiri para pengurus, warga, dan jamaah serta sejumlah tokoh.

Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara Pesantren Hidayatullah dengan Dewan Pimpinan Daerah Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (DPD KKSS) serta DPD Ikatan Wanita Sulawesi Selatan (IWSS) Kota Samarinda.

Beberapa tokoh yang hadir antara lain Sekretaris DPD KKSS Sabirin Ibrahim, SH, Ketua IWSS Kota Samarinda Hjh Sulastri, Camat Kecamatan Samarinda Utara, serta orang tua santri dan Muslimat Hidayatullah.

Adapun penceramah utama dalam acara ini adalah Ketua Bidang Dakwah dan Pelayanan Umat (Dakwah Yanmat) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah Ust. Drs. Nursyamsa Hadis, yang menyampaikan pesan-pesan penting terkait persiapan menyambut bulan suci.

Dalam ceramahnya, Nursyamsa Hadis menegaskan pentingnya memahami esensi ibadah puasa, sebagaimana termaktub dalam Al Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 183 bahwa diwajibkan atas orang beriman untuk berpuasa seperti diwajibkannya syariat ini terhadap orang-orang terdahulu agar bertakwa.

Menurutnya, para mufassir menjelaskan bahwa ibadah puasa memiliki tujuan utama, yaitu mendidik jiwa, mengendalikan syahwat, serta menyadarkan manusia akan perbedaan hakiki antara dirinya dan makhluk lain.

“Dengan berpuasa, seorang Muslim diharapkan mampu mencapai derajat takwa, yakni melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Oleh sebab itu, persiapan menjelang Ramadhan ini menjadi aspek mendasar yang tidak bisa diabaikan,” katanya.

Beberapa Persiapan Penting

Lebih jauh ia menguraikan, agar dapat memaksimalkan ibadah di bulan suci, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan, di antaranya seorang Muslim dianjurkan memasuki Ramadhan dengan hati yang suci, jauh dari dendam dan iri hati. Anjuran ini sebagaimana ditekankan oleh Tuhan dalam dalam Al-Qur’an pada Surah Al-Hijr ayat 45-47.

“Ayat ini mengisyaratkan bahwa orang-orang bertakwa tidak hanya beribadah secara fisik, tetapi juga membersihkan hati mereka dari segala penyakit batin, agar ibadah yang dilakukan dapat diterima oleh Allah,” terang Ketua Pembina Kampus Utama Pesantren Hidayatullah Samarinda ini.

Berikutnya, anjuran memasuki Ramadhan dengan membulatkan niat dan kesungguhan. Nursyamsa menjelaskan, niat yang tulus dan kesungguhan dalam beribadah merupakan faktor utama dalam meraih keberkahan Ramadhan.

Ia menekankan bahwa niat yang benar akan menjadi sebab datangnya taufiq dari Allah, yang akan memudahkan seseorang dalam menjalankan berbagai amalan Ramadhan.

Yang tidak kalah penting, lanjut dia, adalah persiapan kebugaran dengan menjaga kesehatan fisik. Dia menegaskan, ibadah di bulan Ramadhan membutuhkan kesiapan fisik yang optimal.

“Dengan tubuh yang sehat, seseorang dapat menjalankan shalat tarawih, membaca Al-Qur’an, serta melaksanakan ibadah lainnya dengan maksimal. Oleh karena itu, menjaga kesehatan sejak sebelum Ramadhan menjadi bagian dari persiapan spiritual yang tidak boleh dikesampingkan,” terangnya.

Nursyamsa menguraikan, Ramadhan bukan sekadar bulan untuk menahan lapar dan dahaga, tetapi juga momen istimewa untuk mendekatkan diri kepada Allah. Dengan persiapan yang baik dan kesungguhan dalam beribadah, kita dapat meraih cinta Allah, yang salah satu bentuknya adalah kemudahan dalam berbuat kebajikan. “

“Setiap orang memperoleh tingkatan sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan dan agar Allah menyempurnakan balasan amal mereka serta mereka tidak dizalimi,” terangnya, yang menukil bait Al Qur’an.

Dia menjelaskan, ayat pada Surah Al-Ahqaf ayat 19 ini mengindikasikan bahwa setiap amal perbuatan seseorang akan mendapat balasan yang setimpal.

“Para ulama menafsirkan bahwa Allah memberikan tingkatan berbeda kepada manusia di surga maupun di neraka, sesuai dengan amal yang mereka lakukan di dunia,” imbuhnya.

Oleh karena itu, lanjutnya menambahkan, Ramadhan menjadi kesempatan besar untuk meningkatkan kualitas amal ibadah dan mengukuhkan kedekatan dengan-Nya.*/Adam Sukiman

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Dik Doank Berbagi Buka Puasa Bersama Santri Hiswah, Semangat untuk Hafidz Qur’an

BOGOR (Hidayatullah.or.id) -- Suasana penuh kebersamaan terasa di Pesantren Hiswah Bilabong, Jalan Raya Bilabong Permai, Cimanggis, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img