
MAMUJU (Hidayatullah.or.id) — Menjelang Musyawarah Nasional (Munas) VI Hidayatullah yang akan digelar pada 20–23 Oktober 2025 di Jakarta, semangat keberislaman dan keindonesiaan kembali dipererat melalui jalan kebersamaan.
Bikers Hidayatullah Indonesia (BHI) melaksanakan Touring Peradaban, yang menurut ketua panitia, Sarmadan Karani, sebuah agenda yang tidak hanya menjadi perjalanan fisik melintasi rute Makassar (Sulawesi Selatan) menuju Mamuju (Sulawesi Barat), tetapi juga sarana konsolidasi, penguatan ukhuwah, dan perumusan arah organisasi di masa depan.
“Touring ini menjadi momentum untuk memperkuat ukhuwah, meningkatkan semangat kebersamaan, sekaligus menyusun strategi pengembangan organisasi di masa depan,” kata pria yang karib disapa Om Dani ini dalam keterangannya, Senin, 29 Rabi’ul Awal 1447 (22/9/2025).
Om Dani menegaskan, touring yang dilakoni klub motor Bikers Hidayatullah Indonesia ini menjadi wadah strategis yang berakar pada nilai persaudaraan Islam sekaligus memperkokoh komitmen kebangsaan.
Rombongan BHI berangkat dari Makassar pada Jumat siang, 19 September 2025, dan tiba di Mamuju pada Sabtu subuh, 20 September 2025. Kehadiran mereka disambut hangat oleh Ketua DPW Hidayatullah Sulawesi Barat, Ustadz Mardhatillah.
“Kami sangat bersyukur mendapat kunjungan dari BHI Sulsel, ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi kami,” ujar Mardhatillah.
Selama berada di Mamuju, peserta touring tidak hanya menikmati perjalanan melintasi eksotisme bentangan Sulawesi yang bak patahan surga ini, tetapi juga mengikuti berbagai kegiatan yang bernuansa keilmuan dan kebersamaan.
Mereka mengadakan pertemuan santai ngopi bareng dengan pengurus DPW Hidayatullah Sulbar, city touring mengelilingi kota, hingga bermalam di Pantai Tapandullu. Di lokasi tersebut, para peserta menggelar halaqah ilmiah sekaligus kegiatan Tudang Sipulung, forum musyawarah khas Sulawesi, untuk membicarakan strategi pengembangan BHI di masa mendatang.
Dikatakan Om Dani, Touring Peradaban ini memberi ruang refleksi bahwa pergerakan organisasi tidak lepas dari kerja kolektif. Perjalanan dari Makassar ke Mamuju yang menempuh waktu panjang merepresentasikan tantangan yang harus dihadapi bersama. Kebersamaan dalam perjalanan melahirkan semangat gotong royong, saling menopang, dan mempererat jaringan antarwilayah.
“Momentum ini semakin penting karena beriringan dengan persiapan Munas VI Hidayatullah. Melalui touring, BHI berusaha mengirimkan pesan kuat bahwa forum nasional bukan hanya ajang pengambilan keputusan, tetapi juga hasil dari rangkaian konsolidasi dan pembentukan solidaritas di akar rumput,” katanya.
Dengan demikian, lanjut dia, Munas VI diharapkan dapat melahirkan kebijakan strategis yang berpijak pada realitas, aspirasi, dan semangat kolektif para kader di seluruh wilayah.
Touring Peradaban, imbuhnya, menegaskan bahwa ukhuwah dan konsolidasi adalah bagian tak terpisahkan dari perjalanan membangun organisasi. Ia menggabungkan kehangatan silaturahim, semangat kebersamaan, serta refleksi strategis menuju masa depan.
“Di jalanan yang ditempuh para biker, tercermin langkah-langkah kecil menuju arah besar, yakni menjadikan dakwah dan peran sosial Hidayatullah semakin kokoh di tengah masyarakat dan bangsa,” tandasnya.






