SEMARANG (Hidayatullah.or.id) – Departemen Dakwah Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Hidayatullah Jawa Tengah menggelar kegiatan upgrading untuk peningkatan mutu serta kualitas kompetensi dalam penguasaan baca dan hafalan Al Quran, belum lama ini.
Acara yang digelar intensfi 2 hari di Gedung BP2KLK Semarang, Jl. Raya Sendangmulyo, Sendangmulyo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, ini dipesertai oleh dai/daiyah Hidayatullah perwakilan dari daerah dan amal usaha yang ada di Jawa Tengah.
Ketua DPW Hidayatullah Jawa Tengah, Ust Ali Subur, SE, mengatakan kompetensi merupakan salah satu dari sekian banyak syarat menjadi seorang dai.
Menurut Subur, tanpa memiliki kompetensi seorang dai akan mengalami kesulitan dalam menyampaikan nilai-nilai dakwah di masyarakat.
“Hal inilah yang menjadi kepedulian dari organisasi untuk melakukan upgrading bagi dai-dai Hidayatullah di Jawa Tengah,” kata dia dalam keterangannya diterima media ini, Senin, 24 Muharram 1444 (22/8/2022).
Subur menambahkan, DPW Hidayatullah Jateng memberikan penekanan pada kompetensi al Qur’an khususnya dari segi hafalan.
Pada kesempatan ini, dihadirkan narasumber seorang praktisi al Qur’an yang telah belasan tahun berkecimpung di bidang ini yaitu Ust H. Muhammad Marzuki Ihsan.
Ust Muhammad Marzuki Ihsan sudah sekian tahun tinggal di Malaysia. Di sana ia melanglang buana memburu ilmu dan berusaha mencari metode yang tepat agar al Qur’an lebih mudah dihafal.
Dari penelitian dan uji coba berbagai cara yang ia geluti dengan tekun, akhirnya ditemukanlah sebuah metode yang terbukti mampu memberikan akselesasi dalam kemampuan menghafal al Qur’an.
“Nama metodenya Super Tahfidz, yang terbukti mampu memberikan akselesasi dalam kemampuan menghafal al Qur’an baik dari sisi jumlah hafalan maupun tingkat kemutqinannya,” kata Ust Muhammad Marzuki Ihsan.
Dalam upgrading dai Hidayatullah yang dilaksanakan di Gedung BP2KLK Semarang ini, hadir kader-kader dai dari Jawa Tengah, baik dari elemen-elemen struktural organisasi maupun dari pegawai fungsional di amal usaha dan unit-unit sekolah.
Salah seorang peserta, Abdullah, mengatakan pelatihan ini memberikan nuansa dan pandangan baru dalam eksplorasi metode menghafal al Qur’an. “Semoga menjadi nilai tambah dalam proses dakwah di masyarakat, khususnya dalam ilmu al Qur’an,” imbuhnya.*/Yusran