HIDORID — Warga Hidayatullah harus punya dampak manfaat di mana pun mereka berada. Dengan memberi manfaat kelak ia akan menjadi Muslim yang membanggakan serta kehidupannya harus semakin efektif dari waktu ke waktu.
Demikian disarikan dari tausiyah Shubuh yang disampaikan anggota Dewan Syura Hidayatullah Drs Abdul Rahman di Masjid Ummul Quraa, Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (21/11/2013).
Warga Hidayatullah pun, diimbau beliau untuk semakin mengefektifkan keberadaannya di ormas tersebut dalam rangka memberi manfaat kepada komunitas di mana ia berada.
“Kalau ada orang Hidayatullah yang tidak semakin efektif, itu patut dipertanyakan,” kata pria asal Surabaya, Jawa Timur ini.
Jika sudah begitu, Abdur Rahman meyakini, umat Islam akan bangga menawarkan solusi mengatasi permasalahan bangsa Indonesia dan dunia.
Lebih jauh ia menerangkan, kehidupan dunia saat ini semakin memusingkan banyak kalangan. Berbagai kemelut, masalah dan carut marut yang terjadi, tidak mampu diatasi dengan sistem buatan manusia.
Menurut Abdur Rahman, mulai Presiden SBY, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), para pejabat lain, hingga Amerika Serikat dan Barat secara umum saat ini tak mampu memberikan solusi yang efektif kepada dunia.
“SBY pusing, KPK pusing, yang lain-lain pusing, banyak yang korupsi mau ditangkapi semua, tapi penjaranya nggak cukup,” ujarnya di depan ratusan santri dan para ustadz Pesantren Hidayatullah.
Kepusingan ini, jelasnya, salah satunya disebabkan aturan dan perundang-undangan dunia secara umum yang cenderung mengikuti kemauan Syetan.
Dikatakan dia, Syetan diturunkan Allah Subhanahu Wata’ala sebagai penguji manusia. Makhluk terlaknat ini menyihir manusia untuk tidak menjalankan sistem Al-Qur’an. Syetan dinilai menggunakan berbagai sarana untuk memuluskan langkahnya.
“(Misalnya) HP (handphone. Red) dijadikan syetan untuk menyihir manusia. (Begitu pula) wanita, dan lain-lain sebagainya,” jelasnya.
Abdur Rahman mengatakan, solusi untuk mengatasi sihiran syetan dan kegalauan tingkat dunia adalah dengan kembali kepada sistem yang dibuat Allah melalui wahyu-Nya.
Kitab Al-Qur’an, kata dia, harus dibumikan dalam hidup dan kehidupan di dunia ini. Sehingga manusia sepatutnya fokus menjalani perintah Allah.
“Tidak ada urusan yang lebih penting daripada urusan dengan Allah,” tegasnya.
Seorang Mukmin pun, lanjutnya, tidak menjadikan dunia sebagai sesuatu yang melenakan dari mengurus agama Allah.
Kehadiran Abdur Rahman di Depok dalam rangka mengikuti pertemuan segenap jajaran Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Hidayatullah yang berlangsung di Cilodong sejak Rabu (20/11/2013) kemarin.* (Skr aljihad)