AdvertisementAdvertisement

Pelatihan Cakep Mushida Didorong Kuatkan PAUD Integral

Content Partner

JAKARTA (Hidayatullah) — Penyelenggara Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Hidayatullah didorong untuk terus menguatkan konsep pendidikan integral yang menerapkan model pendidikan utuh menyeluruh yang mengkombinasikan penanaman nilai pengetahuan Islam dan keilmuan umum.

Hal tersebut ditekankan oleh Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah KH DR Nashirul Haq saat hadir memenuhi undangan mengisi pengarahan dalam acara Pelatihan Calon Kepala Sekolah (Cakep) PAUD/TK Hidayatullah se-Indonesia.

“Materi, metode dan guru sebagai murobbi harus menyatu dalam sebuah sistem tarbiyah (pendidikan dan perkaderan) agar dapat melahirkan output berkualitas,” kata Nashirul di hadapan peserta pelatihan di Jakarta, Kamis (30/1/2020).

Dalam kesempatan tersebut Ketua Umum DPP Hidayatullah menyampaikan materi tentang konsep pendidikan menurut al Qur’an. “Konsep Sistematika Wahyu harus dijadikan sebagai materi, metode sekaligus kepribadian bagi guru,” imbuhnya.

Dia menjelaskan, merujuk Surah al Jumu’ah ayat 2, proses pendidikan dimulai dari tilawah, yaitu pencerahan dan penyadaran melalui pembacaan ayat-ayat al Qur’an. Kemudian tazkiyah, yaitu mensucikan jiwa, pikiran dan perilaku. Dan, selanjutnya ta’lim, yaitu mengajarkan ilmu pengetahuan.

“Pengajaran ilmu yang tidak diiringi dengan tazkiyah (penyucian) dan ta’dib (pembentukan karakter) biasanya justru melahirkan orang sombong dan angkuh bangkan menyalahgunakan ilmunya,” terangnya.

Beliau mengungkapkan, jika konsep ini dijalankan, insya Allah lembaga pendidikan akan melahirkan manusia beriman dan bertakwa. Konsep inilah yang dianut dalam sistem pendidikan Hidayatullah yang disebut Pendidikan Integral Berbasis Tauhid.

Kepada peserta pelatihan Cakep PAUD Hidayatullah ini, Ketua Umum berpesan agar Muslimat Hidayatullah benar-benar memanfaatkan masa emas usia PAUD dan TK untuk pembentukan karakter sejak dini serta pembelajaran al Qur’an sebagai asas untuk mengikuti jenjang pendidikan selanjutnya.

“Zaman dulu pernah lahir orang-orang hebat di usia muda seperti Imam Syafii yang memberi fatwa sejak umur 16 tahun. Itu karena masa kanak-kanak beliau telah dididik oleh guru-guru yang hebat. Maka guru PAUD dan TK ke depan mestinya orang-orang yang hebat dan berkualitas,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua panitia Pelatihan Calon Kepala Sekolah (Cakep) PAUD/TK Hidayatullah se-Indonesia, Marhamah AQJ, mengatakan acara pelatihan ini akan berlangsung 29 Januari hingga 2 Februari 2020.

Dijelaskan Marhamah, acara ini diadakan guna terciptanya penguatan untuk bakal calon Kepala PAUD maupun kepala TK Hidayatullah yang ada di seluruh Indonesia.

Selain itu pula, lanjut dia, pengurus Mushida mengadakan pelatihan ini agar terciptanya kepala pendidikan tingkat dasar yang memiliki kompetensi profesional guna terselenggaranya misi pendidikan Hidayatullah yaitu pendidikan integral yang berbasis Tauhid.

Para peserta terdiri dari 15 dari 19 perwakilan wilayah yang ada di seluruh Indonesia dengan rangakaian acara pemaparan delapan materi standar untuk bagaimana menjadi kepala pendidikan yang profesional.

“Mushida berharap dengan adanya pelatihan ini kepala pendidikan tingkat dasar Hidayatullah menjadi kepala pendidikan yang profesional serta memahami penyelanggaraan kurikulum pendidikan berbasis Tauhid,” tukas Marhamah. (ybh/hio)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

SAR Hidayatullah Gelar Rapimnas, Bahas Kesiapsiagaan Hadapi Ancaman Gempa Megathrust

SURABAYA (Hidayatullah.or.id) -- Ancaman gempa megathrust menjadi isu strategis dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) SAR Hidayatullah yang digelar di...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img