MAKASSAR (Hidayatullah.or.id) — Kampus Pondok Pesantren Hidayatullah Makassar membuka layanan sebagai rest transit atau tempat persinggahan bagi relawan dan pejuang kemanusiaan yang membutuhkan tempat untuk beristirahat.
Rest transit ini sebagai salah satu tanggap darurat bencana pascagempa berkekuatan magnitudo 6,2, yang melanda kabupaten Majene pada Jumat 15 Januari 2021 pukul 02.28 Wita. Gempa yang berpusat di 2,98 LS, 118,94 BT atau 6 kilometer Timur Laut Majene ini menelan banyak korban.
Bagi pejuang kemanusiaan yang akan ke Majene dan Mamuju atau sebaliknya dan membutuhkan tempat untuk transit sementara di Makassar, bisa datang ke Pondok Pesantren Hidayatullah Makassar Jln Tamalanrea Raya, Poros BTP Blok M No. 26 Makassar.
Adapun nomor kontak yang bisa dihubungi adalah Ust Muhajir 081287959652 dan Kadir Al Qitrie 085255799111. Tanggap darurat bencana ini didukung oleh BMH, SAR Hidayatullah, Muslimat Hidayatullah, IST Peduli Bencana, LPIH Sulsel dan Albayan Media Corp.
Seperti dikutip dari laman SAR Hidayatullah, Gempa Sulbar yang berpusat di 2,98 LS, 118,94 BT atau 6 kilometer Timur Laut Majene ini juga mengakibatkan jaringan telekomunikasi terputus dan menyebabkan gedung gedung ambruk.
Saat ini Tim BMH-SAR Hidayatullah telah membuka posko relawan dan bantuan di Jalan Abdul Syakur No. 02, Kompleks Pondok Pesantren Hidayatullah Karema, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.
Adapun kebutuhan mendesak masyarakat terdampak saat ini adalah alat alat evakuasi, logistik, tenda dan kebutuhan harian lainnya seperti bahan konsumsi.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan, lokasi gempa 2.99 Lintang Selatan (LS), 118.89 Bujur Timur (BT). Pusat gempa 4 km Barat Laut Mejene, Sulawesi Barat. BMKG menyatakan, gempa pada kedalaman 10 kilometer tersebut, tidak berpotensi tsunami. (ybh/hio)