BALIKPAPAN (Hidayatullah.or.id) — Cendikiawan muslim yang juga peneliti Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations (INSISTS), Dr Syamsuddin Arif, menyambangi Kampus Induk Pondok Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak di Kelurahan Teritip, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, baru-baru ini.
INSISTS merupakan lembaga kajian pemikiran dan peradaban Islam di Indonesia, beranggotakan kaum intelektual muda Muslim.
Dalam kunjungannya itu, Dr Syamsuddin Arif bersilaturahim dengan para santri, mahasiswa, guru, dosen, ustadz, warga, serta pengurus Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah (YPPH) Balikpapan.
Pada Senin (30/01/2023) malam, alumnus Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, ini didaulat bertaaruf sekaligus memberikan nasihat di Masjid Ar-Riyadh Gunung Tembak.
Di antara ceramahnya, Dr Syamsuddin Arif mengingatkan jamaah tentang pentingnya berpegang teguh pada kebenaran.
Ia juga mengingatkan para santri dan mahasiswa Hidayatullah agar tetap konsisten menjalankan tugasnya masing-masing di pesantren.
“Di pesantren ini yang Antum (kalian) kerjakan tugas. Tugas belajar, tugas shalat lail, tugas berhalaqah, bersihkan lingkungan, itu adalah cara untuk mengangkat Islam sebagaimana dahulu,” ujarnya di depan ratusan warga, santri SMH, mahasiswa, para ustadz, dan jamaah lainnya.
Kemudian, esoknya, Selasa (31/01/2023), Dr Syamsuddin Arif mengisi kuliah umum yang digelar STIS Hidayatullah di aula bawah kubah Masjid Ar-Riyadh.
Kuliah umum bertema “Islam Moderat, Moderasi Beragama, Konsep, Problema dan Agenda” ini diikuti ratusan mahasiswa prodi Hukum Keluarga (HK) dan mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah (HES).
Menurut alumnus Universitas Islam Antar Bangsa (UIA) Malaysia ini, toleransi adalah hal yang harus ada dalam kehidupan bermasyarakat. Namun memiliki batas dan tidak berlebih-lebihan.
“Toleransi yang berlebihan tanpa sadar menyesatkan umat Islam yang lain,” ujar pria Betawi ini yang menyelesaikan hafalan Al Qur’an 30 Juz di Majlis Qurra’ wa-l Huffazh, Tuju-tuju Kajuara, Bone, Sulawesi Selatan.
Lantas Dr Syamsuddin Arif berpesan kepada para mahasiswa agar lebih memperdalam ilmu agama agar tidak terpengaruh dan tersesat oleh fitnah di masa kini.
Di akhir penyampaiannya, Dr Syamsuddin Arif menyarankan kepada mahasiswa untuk fokus dalam belajar dan menjaga diri dengan berada lingkungan yang kondusif.
Hal ini katanya untuk membentengi diri dari berbagai ajaran yang menyimpang di tengah-tengah masyarakat.
“Harus memiliki lingkungan yang kondusif agar tidak terpengaruh dengan ajaran yang merusak dan menyesatkan,” ucap Dr Syamsuddin Arif.* (Muhammad Fuad/STIS/SKR/MCU)