DEPOK (Hidayatullah.or.id) — Workshop dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Dai Tangguh membangun negeri hasil kolaborasi Baitul Maal Hidayatullah (BMH) bersama Yayasan Baitul Maal (YBM) BRILiaN resmi dimulai bertempat di Aula Abdullah Said, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Hidayatullah Depok, Senin, 21 Sya’ban 1444 (13/3/2023).
Dalam sambutannya pada pembukaan workshop dan bimbingan teknis Dai Tangguh ini, Direktur Utama BMH, Supendi, menyebutkan 4 hal penting yang perlu diperhatikan untuk suksesnya dakwah.
“Berbicara soal sukses dakwah, maka tidak lepas dari empat hal,” kata Supendi.
Hal Pertama, adalah dai. Menurutnya, dai adalah kunci sebab ia menjadi transformator untuk sampainya pesan dakwah Islam.
Lebih dari itu, kata Supendi, bicara dai maka itu berkaitan dengan kapasitas, keterampilan.
Kemudian perihal penting Kedua untuk sukses dakwah adalah objek dakwah. Menurutnya, dai harus memahami objek dakwah serta mesti dapat menyesuaikan diri secara proporsional.
“Saya kira ada banyak macamnya, tentunya dai yang di pedalaman dan diperkotaan berbeda tantangannya,” katanya.
Lalu, yang Ketiga, adalah materi dakwah. Menurut Supendi, materi dakwah memiliki tantangannya sendiri sebab diperlukan kemampuan menelaah objek dakwah baik terkait latar belakang, karakter, tradisi, dan juga kecakapan komunikasi sesuai dengan kapasitasnya.
“Materi dakwah bagaimana kita bisa punya pilihan materi dakwah yang mudah diterima, mudah dipahami oleh objek dakwah kita, serta bagaimana kita bisa berdakwah yang menyejukkan, yang menentramkan,” katanya.
Dan, perihal Keempat, adalah media dakwah. Ihwal terakhir ini, kata Supendi, erat sekali kaitannya dengan kontekstualisasi dakwah yang hendaknya selaras dengan perkembangan teknologi.
“Dengan era keterbukaan informasi seperti sekarang, maka media dakwah itu sangat beragam dan terbuka lebar. Tentu ini berkaitan juga dengan metode dakwah, pasti berbeda antara dakwah online dan offline,” imbuhnya.
Supendi berharap semoga acara ini lancar sukses dan para dai sepulang dari kegiatan ini membawa oleh oleh sebagai bekal menuju ladang dakwah yang sudah di depan mata.
Workshop dan bimbingan teknis Dai Tangguh diikuti oleh 24 dai dari Sabang sampai Merauke ini mengangkat tema “Memberi Makna Untuk Indonesia”.
Lebih jauh Supendi menyampaikan tujuan utama dari forum mulia seperti ini tak lain adalah memberikan sarana dai untuk mengasah diri, mengupgrade diri. “Sebab kita melihat, tantangan dunia dakwah semakin hari kian sangat bermacam jenisnya,” katanya.
Karena itu, jelas Supendi, dai harus mampu beradabtasi menghadapi berbagai situasi dan kondisi dakwah di lapangan. Sehingga perlu pembekelaan yang memadai, punya strategi dakwah yang bermacam, termasuk seni komunikasi yang mudah diterima dan bisa dipahami.
“Insyallah semua akan dijawab melalui forum workshop dan bimtek ini, berbagai narasumber akan memberikan pandangan perspektif sesuai dengan bidang keahliannya,” tandasnya.*/Azim Arrasyid, Yacong B. Halike