AdvertisementAdvertisement

PosDai Gulirkan Program Literasi untuk Dukung Pendidikan Anak Muallaf Pedalaman

Content Partner

Suasana belajar anak anaka muallaf pedalaman binaan PosDai di Desa Baturube, Kecamatan Bungku Utara, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah (Foto: istimewa/ Hidorid)

JAKARTA (Hidayatullah.or.id) — Dalam upaya meningkatkan akses pendidikan bagi komunitas muallaf di daerah pedalaman, Persaudaraan Dai Indonesia (PosDai) meluncurkan program donasi buku untuk Sekolah Muallaf Pedalaman Suku Wana di Desa Baturube, Kecamatan Bungku Utara, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah.

Program ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bacaan bertema pendidikan dasar Islam dan pengetahuan wawasan nusantara, seperti ensiklopedi anak shaleh, pengenalan tauhid, dan ilmu pengetahuan sosial dasar. Gerakan ini juga membantu anak-anak pedalaman mendapatkan materi pendidikan yang selama ini sulit diakses.

Ketua PosDai Pusat, Abdul Muin, menjelaskan, buku-buku ini nantinya tidak hanya menjadi sarana pembelajaran, tetapi juga membuka wawasan dan menguatkan identitas keislaman anak-anak muallaf di pedalaman.

“Insya Allah, pertengahan Desember ini kami akan bertolak ke sana (Bungku Utara) dalam rangka pembinaan dan pembangunan ruang kelas untuk Sekolah Anak Pedalaman,” kata Abdul Muin, seperti dikutip dari laman resmi PosDai, Jum’at, 11 Jumadil Akhir 1446 (13/12/2024).

Program ini, jelas dia, juga akan dikembangkan PosDai ke berbagai titik komunitas muallaf pedalaman lainnya di nusantara seperti di Riau dan Maluku.

Langkah ini, menurut Abdul, adalah bagian dari komitmen PosDai untuk mendukung ata dai mengabdi di pedalaman dalam memajukan pendidikan di wilayah-wilayah terpencil yang seringkali terabaikan.

Diketahui akses pendidikan di pedalaman Indonesia masih menghadapi banyak kendala. Demikian pula angka partisipasi sekolah di daerah terpencil, termasuk di Sulawesi Tengah, lebih rendah dibandingkan wilayah perkotaan.

Kurangnya infrastruktur, seperti ruang kelas yang layak dan akses terhadap materi pembelajaran, juga menjadi salah satu penghambat utama pendidikan di wilayah ini.

Abdul menjelaskan, Suku Wana, salah satu komunitas yang masih hidup secara semi-nomaden, menjadi contoh nyata dari tantangan ini. Banyak anak dari komunitas ini yang harus berjalan jauh untuk mendapatkan pendidikan formal.

Ditambah lagi, minimnya tenaga pengajar dan bahan ajar, terutama buku bertema pendidikan Islam, membuat proses pembelajaran menjadi kurang optimal.

Karena itu, melalui program ini, PosDai berharap dapat membantu meringankan hambatan tersebut.

Abdul mengatakan, buku yang didonasikan tidak hanya berfungsi sebagai sumber belajar, tetapi juga sarana untuk menanamkan nilai-nilai agama dan memperkuat identitas keislaman anak-anak muallaf di pedalaman.

Selain itu, pembangunan ruang kelas baru di Desa Baturube diharapkan mampu menciptakan lingkungan belajar yang lebih kondusif.

“Pendidikan adalah hak setiap anak, tidak peduli seberapa jauh mereka tinggal dari pusat kota. Buku-buku ini adalah jendela menuju dunia yang lebih luas,” tambah Abdul.

Program donasi buku ini diharapkan menjadi langkah awal dari perubahan berarti dalam sistem pendidikan di komunitas muallaf pedalaman.

Dengan akses terhadap bahan bacaan yang memadai dan ruang kelas yang layak, anak-anak Suku Wana di Desa Baturube dapat memiliki kesempatan yang lebih baik untuk meraih masa depan yang cerah.

“Ini adalah bagian dari dakwah kita, membawa cahaya Islam ke setiap sudut negeri,” tutup Abdul. (ybh/hidayatullah.or.id)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Rakerwil Hidayatullah Bali Perekat Kerukunan dan Kolaborasi Dakwah Berkelanjutan

DENPASAR (Hidayatullah.or.id) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bali memberikan apresiasi kepada Hidayatullah atas perannya yang signifikan dalam mempererat...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img