AdvertisementAdvertisement

Kesungguhan Ikhtiar dan Geliat Pertumbuhan Hidayatullah Bojonegoro

Content Partner

Penulis bersama sejumlah kader Hidayatullah Bojonegoro

IKHTIAR dan kerja keras tidak pernah mengkhianati hasil. Itu hari ini, DPD Hidayatullah Bojonegoro sedang menikmati hasil dari kerja kerasnya selama ini. Tidak mudah dan tidak sebentar untuk bisa meraih hasil yang dicapai sekarang ini.

Sebelumnya Hidayatullah Bojonegoro dikenal sebagai daerah yang penuh sesak dengan masalah. Bergonta-ganti pengurus tapi tetap tidak terurus dengan baik, berganti pimpinan tapi belum juga menunjukkan perbaikan. Santri Bojonegoro silih berganti keluar masuk karena tidak nyaman belajar.

Namun semua ada akhir episodenya masing-masing. Pada tahun 2002, mulai mendirikan sekolah integral, tahun pertama hanya mendapatkan 7 murid saja. Padahal sudah keliling door to door ke rumah orang-orang yang punya anak usia sekolah. Saat itu memang belum bisa menjual sarana atau fasilitas karena kelas masih numpang di pinggir masjid.

Tahun kedua, lumayan ada kenaikan 100% yaitu dapat 14 murid tapi tahun ketiga turun lagi di bawah 10 murid. Setelah itu berusaha membuat fasilitas yang layak untuk kelas dan kantor. Satu demi satu lokal kelas dibangun, membebaskan tanah di sekitar meski dengan cicil dan sebagian pinjam. Akhirnya murid yang mendaftar semakin banyak.

Saat ini murid SDIT Lukman al-Hakim Bojonegoro sudah mencapai angka 500 murid. Satu kelas rata-rata 4 rombongan belajar (rombel). Suasana pagi dan sore di depan kampus Hidayatullah Bojonegoro sangat ramai antar jemput murid. Sebagian naik mobil, motor dan kendaraan umum.

Sebelumnya jalan depan kampus adalah jalur paling sepi, tapi sejak pendidikan maju maka sekarang jalan di depan kampus menjadi jalan paling ramai. Pemerintah juga pro aktif untuk melebarkan dan memperbaiki jalan sehingga perekonomian masyarakat di wilayah tersebut menjadi ramai.

Hidayatullah Bojonegoro sudah membuat kampus dua untuk boarding school tingkatan MTS dan MA Lukman Al-Hakim khusus putri. Jumlah santrinya sekarang yang berasrama 220 murid berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur. Masih ada beberapa lokasi yang kosong dan akan dioptimalkan untuk amal usaha.

Ustadz Ridho sebagai ketua DPD Hidayatullah Bojonegoro memahami bahwa menggerakkan organisasi dan amal usaha harus senantiasa dengan tim yang kuat. Tidak bisa mengandalkan dirinya atau person-person yang lain. Maka musyawarah, diskusi, sharing senantiasa dilakukan untuk menemukan ide, gagasan dan solusi yang terbaik.

Dalam masalah aset, DPD Bojonegoro juga sudah sebagian alih nama atau status. Pengembangan areal juga terus dilakukan untuk antisipasi perkembangan usaha pendidikan, ekonomi, sosial yang memerlukan banyak lokasi. Geliat ekonomi dengan menanam pisang Cavendis, warung sate yang laris manis di depan pesantren.

Dakwah juga menggeliat dengan mendirikan rumah Qur’an, melayani kajian dan khutbah Jumat. Wali santri juga mensupport untuk mendirikan beberapa rumah Qur’an dekat tinggal mereka agar ada kegiatan mengaji anak-anak. Hubungan dengan masyarakat sekitar dan pemerintah terjalin dengan baik.

*) Penulis adalah Wakil Sekretaris Jenderal I DPP Hidayatullah. Catatan ringan beliau disela sela kunjungannya ke Jawa Timur.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Ya Allah Perbaiki Segala Urusanku dan Jangan Serahkan pada Diriku Sekejap Mata pun

JIKA Anda titip kepada seseorang agar dibelikan nasi goreng di suatu tempat yang cukup jauh dari rumah, apa yang...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img