AdvertisementAdvertisement

Fathun Qarib Abdullah Said: “Musyawarah adalah Bagian dari Keindahan Berjamaah”

Content Partner

BERAU (Hidayatullah.or.id) — Musyawarah adalah napas keindahan berjamaah di lingkungan Hidayatullah. Pesan ini disampaikan dengan penuh hikmah oleh Ketua Pembina Yayasan Pondok Pesantren Al Ihsan Hidayatullah Berau, Ust. H. Fathun Qarib Abdullah Said, dalam penutupan musyawarah lembaga yang berlangsung pada Kamis, 23 Rajab 1446 (23/1/2025).

Setelah serangkaian diskusi yang intens sejak pagi hingga malam, agenda yang direncanakan dua hari berhasil dirampungkan dalam satu hari penuh. Sebuah pencapaian yang mencerminkan dedikasi dan komitmen semua peserta.

Dalam sambutannya, Ust. Fathun Qarib menegaskan pentingnya sikap dewasa dalam berjamaah, terutama ketika menerima hasil musyawarah.

“Musyawarah adalah bagian dari keindahan berjamaah di Hidayatullah. Dalam forum ini, kita hadir dengan tanggung jawab yang dilandasi niat tulus demi kemaslahatan bersama,” ungkapnya.

Dia menekankan bahwa keputusan yang dihasilkan melalui musyawarah harus diterima dengan lapang dada, tanpa terbawa perasaan.

Menurutnya, musyawarah di Hidayatullah merupakan fondasi yang menopang prinsip kerja lembaga. Fathun pun menyebut tiga pilar utama menjadi panduan, yaitu Musyawarah, Mujahadah, dan Munajat.

Musyawarah dilakukan untuk menggali keputusan terbaik melalui diskusi kolektif, Mujahadah adalah bentuk kesungguhan dalam melaksanakan keputusan yang telah diambil, dan Munajat merupakan doa untuk memohon keberkahan kepada Allah dalam setiap langkah yang diambil.

Menurut Fathun, setiap tugas yang diemban di lembaga ini harus dipandang sebagai amanah yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab. Ia memberikan contoh sederhana, yaitu peran sekretaris yang terlihat teknis namun esensial dalam menjaga ritme organisasi.

Sekretaris memiliki tanggung jawab untuk mengingatkan ketua tentang agenda rutin, seperti rapat triwulanan dan kegiatan lainnya. Hal ini kata dia menunjukkan bahwa setiap peran, sekecil apa pun, memiliki kontribusi yang signifikan dalam keberlangsungan organisasi.

Lebih jauh,ia juga mengingatkan pentingnya mempersiapkan Sumber Daya Insani (SDI) sejak dini untuk memastikan kesinambungan amanah di masa depan.

“Kita harus mulai memetakan siapa yang akan diberi tanggung jawab berikutnya. Ini adalah langkah strategis untuk menjaga keberlanjutan amanah di lembaga ini,” tutur anak kelima pendiri Hidayatullah Ustadz Abdullah Said ini.

Meski waktu kepengurusan yang ada tinggal beberapa bulan, ia mengajak seluruh pengurus untuk memaksimalkan masa jabatan dengan bekerja secara optimal.

“Apa yang kita tanam hari ini adalah fondasi bagi pengurus baru di masa depan. Tanamkan prinsip dasar yang kokoh agar bisa diteruskan dengan baik oleh penerus kita,” pesannya.

Acara musyawarah ditutup dengan doa bersama, sebuah momen sakral yang mempertegas pentingnya munajat sebagai bagian dari proses berjamaah.*/Muhammad Anzar

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Ketahanan Keluarga sebagai Fondasi Peradaban Islam dan Bangsa

SORONG (Hidayatullah.or.id) -- Dalam upaya membangun peradaban Islam, keluarga memiliki posisi strategis sebagai pondasi utama. Hal ini ditegaskan oleh...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img