PONOROGO (Hidayatullah.or.id) — Di tengah hiruk-pikuk kehidupan sehari-hari, ada momen-momen sederhana yang justru membawa makna luar biasa. Salah satunya adalah ketika Baitul Maal Hidayatullah (BMH) menyalurkan paket makanan bergizi dan susu kepada siswa SLB A serta Panti Asuhan Tunanetra Aisyiyah Ponorogo, Sabtu, 24 Rajab 1446 (25/1/2025).
Program ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional (HGN), sebagai bentuk komitmen BMH untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pemenuhan kebutuhan gizi.
Di bawah langit cerah pagi itu, suasana haru menyelimuti halaman SLB A dan Panti Asuhan Tunanetra Aisyiyah Ponorogo.
Senyum tulus terpancar dari wajah para siswa dan penghuni panti saat mereka menerima bantuan yang sangat berarti bagi kesehatan mereka.
Salah satu penerima manfaat, Isna Marfuah, mengungkapkan rasa syukurnya dengan mata berkaca-kaca.
“Alhamdulillah, bantuan ini sangat bermanfaat bagi kami. Terima kasih kepada BMH dan para donatur atas kebaikan yang telah diberikan,” ujarnya dengan nada penuh haru.
Kisah Isna hanya salah satu dari banyak cerita inspiratif yang lahir dari program ini. Sebagai anak berkebutuhan khusus, ia dan teman-temannya sering kali menghadapi tantangan lebih besar dibandingkan anak-anak lainnya.
Tidak hanya soal akses pendidikan atau mobilitas fisik, tetapi juga soal pemenuhan gizi yang kadang luput dari perhatian. Namun, hadirnya BMH memberikan angin segar bagi mereka.
“Kegiatan ini adalah bagian dari ikhtiar kami untuk memberikan perhatian lebih kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan,” ungkap Imam Muslim Kadiv Program dan Pemberdayaan BMH Jawa Timur.
Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada para donatur yang telah mendukung program ini.
“Semoga ini menjadi amal jariyah yang terus mengalir,” tambahnya.
Tidak hanya sekadar memberikan bantuan materi, program ini juga menghadirkan sentuhan emosional yang mendalam.
Para siswa SLB A tampak antusias mencicipi makanan bergizi yang disiapkan, sementara pengurus panti asuhan merasa lega karena kebutuhan gizi anak-anak di bawah asuhannya kini sedikit terbantu. Respons positif dari penerima manfaat menjadi bukti nyata bahwa kebaikan kecil bisa berdampak besar.
Program ini bukan sekadar aksi sosial semata, melainkan sebuah upaya untuk menghadirkan keadilan gizi bagi semua kalangan, terutama mereka yang rentan terhadap kesenjangan.
Dengan memberikan asupan bernutrisi, BMH berharap para penerima manfaat dapat tumbuh lebih sehat dan memiliki energi untuk menjalani hari-hari mereka dengan lebih baik.
Mari kita ambil pelajaran penting: kepedulian tidak harus selalu datang dalam bentuk yang besar. Seperti BMH dan para donaturnya, kita juga bisa memulai dari hal-hal kecil yang bermakna.
Satu kotak susu, satu paket makanan bergizi, bahkan satu senyuman hangat, bisa menjadi awal dari perubahan besar bagi orang lain.
Semoga program ini menjadi inspirasi bagi banyak pihak untuk turut berkontribusi dalam mewujudkan dunia yang lebih inklusif dan penuh kasih sayang.
“Karena pada akhirnya, kebahagiaan sejati adalah ketika kita mampu membawa senyum ke wajah-wajah yang membutuhkan,” tutup Muslim.*/Herim