AdvertisementAdvertisement

Rakerwil Nusa Tenggara Barat Bahas Grand Design 50 Tahun Kedua Hidayatullah

Content Partner

MATARAM (Hidayatullah.or.id) — Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Hidayatullah Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali digelar pada 28–29 Januari 2025, bertepatan dengan 28–29 Rajab 1446 H. Forum strategis ini menjadi ajang konsolidasi bagi para dai dari sepuluh kabupaten/kota di NTB, menegaskan peran sentral Hidayatullah dalam pembangunan spiritual dan sosial di wilayah ini.

Turut hadir dalam pembukaan acara, Gubernur NTB terpilih, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, SIP, M.Si. Dalam pidatonya, ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan Hidayatullah dalam upaya membangun kesejahteraan masyarakat.

“Kerja sama pemerintah dan Hidayatullah menjadi bekal kuat untuk mewujudkan program-program yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya di hadapan para peserta.

Menurutnya, peran dai tidak hanya sebatas dalam ranah keagamaan, tetapi juga berkontribusi dalam membangun karakter dan moral masyarakat NTB agar lebih baik dan berdaya saing.

Selain agenda Rakerwil, kegiatan ini juga dirangkai dengan dengan kegiatan Lailatul Ijtima’, atau Temu Kader Dai Hidayatullah se-NTB.

Acara ini menghadirkan Ketua Dewan Pertimbangan Pusat Hidayatullah, Drs. KH. Hamim Thohari, serta Ketua Departemen Hubungan Antarbangsa DPP Hidayatullah, Dzikrullah Wisnu Pramudya. Pertemuan ini menjadi wadah bagi para dai untuk memperkuat komitmen dakwah, serta mengkaji arah perjuangan ke depan.

Grand Design 50 Tahun Kedua

Dalam forum ini, KH. Hamim Thohari menyampaikan pemikiran strategis tentang arah gerak Hidayatullah memasuki usia 50 tahun kedua. Ia menegaskan bahwa untuk tetap eksis dan kokoh dalam menebar risalah dakwah kepada umat, Hidayatullah harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan identitasnya.

“Semangat perjuangan harus didukung oleh sistem kuat, sehingga visi membangun peradaban Islam benar-benar dapat tercapai,” ungkap KH. Hamim Thohari.

Ia menekankan bahwa dakwah harus bersifat dinamis dan inovatif, dengan tetap berpijak pada nilai-nilai Islam yang kokoh.

Di era digital ini, tambah Hamim, pendekatan dakwah harus semakin inklusif dan memanfaatkan berbagai sarana teknologi untuk menjangkau lebih banyak masyarakat, terutama generasi muda.

Sementara itu Ketua DPW Hidayatullah NTB, Ust. Muslihuddin Mustaqim, dalam keterangannya menegaskan bahwa kiprah mereka di NTB bukan sekadar menyampaikan ajaran Islam, tetapi juga berkontribusi dalam membangun tatanan sosial yang lebih baik. Hal ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah.

Kesuksesan penyelenggaraan Rakerwil dan Lailatul Ijtima’ ini juga tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Lembaga ini telah menjadi salah satu pilar utama dalam mendukung program dakwah di berbagai pelosok.

“Semoga jerih payah di pelosok negeri menjadi ladang pahala bagi para donatur BMH,” ujarnya.

Harapan besar mengiringi pertemuan ini, bahwa sinergi antara para dai, pemerintah, dan masyarakat dapat semakin diperkuat. Dengan demikian, NTB dapat terus berkembang menjadi daerah yang religius, sejahtera, dan harmonis.

Muslihuddin menambahkan Rakerwil Hidayatullah NTB 2025 ini merupakan momentum penguatan tekad untuk terus menebar risalah Islam dengan penuh dedikasi.

“Semangat dakwah yang digelorakan di forum ini diharapkan mampu memberi dampak nyata bagi masyarakat luas, serta memperkokoh peran Hidayatullah dalam membangun peradaban Islam yang maju dan berkeadaban,” tandasnya.*/Zulkipli

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Rakerda Hidayatullah Bontang Ajang Konsolidasi dan Kolaborasi Ormas Islam

BONTANG (Hidayatullah.or.id) -- Suasana di Gedung Pusat Dakwah Hidayatullah Bontang tampak ramai sejak pagi, Sabtu, 29 Rajab 1446 (25/01/2025)....
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img