
PINRANG (Hidayatullah.or.id) — Pemancangan tiang pembangunan Masjid Hidayatullah Lamatanre, belum lama ini, menjadi momen penting dalam rangkaian acara Halaqah Kubro Hidayatullah se-Sulawesi.
Dalam kesempatan itu, Pemimpin Umum Hidayatullah, KH. Abdurrahman Muhammad, menegaskan bahwa perjuangan dakwah tidak dimulai dari materi, melainkan dari niat yang tulus.
“Perjuangan ini kita mulai bukan dengan kekuatan harta, tapi dengan kekuatan niat dan keikhlasan,” ujarnya dalam tausiyah di hadapan ratusan kader dari Sulawesi, Gorontalo, hingga Kalimantan yang hadir di Kampus Hidayatullah Menro dan Lamatanre, Pinrang.
Ia mengingatkan pentingnya etos kerja dalam perjuangan. “Perjuangan ini harus terus bergerak dengan etos kerja yang baik dan benar. Etos orang Hidayatullah itu adalah semangat ibadah, berpikir, dan kerja keras,” tegasnya, dikutip dari laman Hidayatullahsulsel.or.id
KH. Abdurrahman juga mengisahkan proses pendirian pondok Lamatanre yang dilandasi pengorbanan keluarga.
“Saya mengawali langkah besar ini dengan diskusi panjang dan penuh pertimbangan bersama keluarga besar. Tidak mudah melepaskan tanah warisan yang telah terbagi ini, tapi saya sampaikan bahwa yang kita bangun adalah perjuangan dakwah dan pendidikan umat. Singkat cerita, kami sepakat menyerahkan tanah ini untuk perjuangan umat,” terangnya tentang tanah warisan seluas sembilan hektar yang kini menjadi lokasi pesantren.
Ia meyakini keberkahan hadir dari niat yang benar dan ikhlas. “Berdirinya aula pondok, halaqah, dan tiang masjid hari ini adalah bukti nyata bahwa keikhlasan dan kebersamaan menghadirkan keberkahan,” tegasnya.
Penutup tausiyahnya menegaskan harapan semoga pondok ini menjadi pusat pembinaan generasi rabbani, penyemai kader pemimpin umat yang berilmu, berakhlak, dan beramal shalih.*/