AdvertisementAdvertisement

Berbagi Motivasi dan Merangkul Anak Anak Muda Generasi Masa Depan Lingga

Content Partner

PADA tanggal 30 September 2024, saya mendapat kesempatan istimewa untuk berbagi wawasan dengan para santri di Pesantren Hidayatullah Lingga, Kepulauan Riau (Kepri). Suasana yang hangat dan penuh semangat melingkupi masjid sederhana di lingkungan pesantren itu.

Di tengah kesederhanaan tempat, saya memotivasi untuk mengisi hari ini dengan kebaikan, disiplin dalam belajar dan ibadah, serta visi membangun masa depan yang cerah.

Kita telah menyaksikan betapa pentingnya penanaman sikap positif pada anak sejak dini. Psikolog dan para ahli pendidikan sepakat bahwa masa kanak-kanak adalah masa yang paling krusial dalam pembentukan karakter.

Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang dibesarkan dengan lingkungan penuh kasih sayang, disiplin, dan motivasi positif cenderung menjadi individu yang percaya diri dan mampu menghadapi tantangan hidup dengan sikap optimis.

Motivasi pada anak membantu mereka tumbuh menjadi individu yang percaya diri, siap menghadapi dunia dengan sikap baik. Sikap optimis dan keberanian menghadapi rintangan bukan hanya diperoleh secara alami, tetapi perlu ditanamkan melalui interaksi sehari-hari dengan orang dewasa di sekitar mereka, terutama orang tua dan pendidik. Inilah yang saya coba sampaikan kepada para santri di Lingga pagi itu bahwa setiap keputusan kecil hari ini akan membentuk karakter mereka di masa depan.

“Hari ini adalah pondasi bagi masa depan kita,” saya memulai. “Apa yang kalian lakukan hari ini akan membentuk masa depan kalian, jadi lakukanlah dengan sungguh-sungguh.” Secara ilmiah, teori perkembangan manusia menjelaskan bahwa tindakan-tindakan kecil yang dilakukan dengan konsistensi akan berakumulasi menjadi kebiasaan yang kokoh.

Saya pun menekankan pentingnya komitmen terhadap pengembangan diri. Disiplin dalam belajar dan ibadah bukan hanya untuk memenuhi tuntutan sesaat, tetapi juga untuk mengasah potensi diri yang akan berguna di masa depan. Ini adalah hal yang penting dalam pendidikan di pesantren maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Ketika anak-anak belajar untuk mengatur waktu mereka, mengerjakan tugas tepat waktu, dan menghormati komitmen mereka, mereka sedang membangun fondasi yang akan menopang kesuksesan mereka di masa depan.

Menurut sebuah studi, ada empat gaya pengambilan keputusan yang umum dalam kehidupan sehari-hari: langsung, analitis, konseptual, dan perilaku. Gaya pengambilan keputusan yang disiplin, terutama yang melibatkan pendekatan analitis, mengajarkan anak untuk berpikir kritis, memperhitungkan konsekuensi dari setiap tindakan, dan tetap fokus pada tujuan akhir mereka.

Hal Itulah yang saya sampaikan kepada para santri: “Kalian tidak perlu merasa risau dengan apa yang akan datang. Masa depan itu milik kalian, dan bentukannya tergantung pada bagaimana kalian mengisi hari ini.” Saya menjelaskan bahwa disiplin yang diterapkan dengan konsistensi akan membentuk kepribadian yang tangguh.

Sharing Pengalaman

Saya berbagi kepada para santri tentang bagaimana disiplin dan kebaikan yang konsisten telah membantu saya dalam meraih berbagai pencapaian. Seperti hobi menulis yang terus saya tekuni, di mana saya merasakan anugerah Allah yang memungkinkan saya berpikir progresif dan memberikan saya kesempatan untuk melihat Indonesia dari Sabang hingga Merauke.

Saya percaya bahwa anak-anak muda ini, dengan segala potensi yang mereka miliki, akan menjadi individu yang luar biasa jika mereka terus menanamkan disiplin dan kebaikan dalam kehidupan mereka.

Salah satu tantangan terbesar dalam kehidupan adalah kemampuan untuk menghadapi rintangan dengan sikap positif. Sikap positif memungkinkan seseorang untuk memandang kehidupan dengan harapan, keyakinan, optimisme, keberanian, tekad, dan kesabaran. Anak-anak yang diajarkan untuk selalu melihat sisi positif dari setiap tantangan akan tumbuh menjadi individu yang kuat dan tidak mudah menyerah.

Kembali pada para santri di Lingga, saya menutup paparan saya dengan ajakan sederhana: “Jadikanlah hari ini kesempatan untuk menanam benih kebaikan yang akan tumbuh di masa depan. Setiap usaha kecil yang kalian lakukan dengan ikhlas akan menguatkan pondasi hidup kalian.”

“Jadikan disiplin sebagai kebiasaan,” saya menambahkan, “mulailah dengan hal-hal kecil, seperti mengatur waktu tidur dan bangun, serta menyelesaikan tugas tepat waktu. Dengan begitu, disiplin akan menjadi bagian dari diri kalian.”

Pesan itu mungkin terdengar sederhana, tetapi disiplin adalah salah satu pilar terpenting dalam membangun kesuksesan jangka panjang. Setiap langkah kecil yang dilakukan dengan konsisten akan mengarah pada tujuan yang lebih besar.

Selama acara berlangsung, suasana di masjid pesantren terasa semakin hidup. Namun, di tengah semangat yang tinggi, kami semua menyadari bahwa bangunan fisik masjid tersebut sudah ringkih.

Lantai yang mulai lapuk dan atap yang rapuh seolah menjadi penanda masjid ini memerlukan pembaharuan. “Masjid ini memang butuh kita renovasi,” ungkap Ust. Awalin, seorang dai tangguh yang menjadi tulang punggung kegiatan dakwah di Lingga.

Saya merasa bersyukur karena dapat menginspirasi anak anak generasi masa depan Lingga ini untuk memulai komitmen hidup yang progresif, berdampak sosial, dan mengembangkan diri untuk masa depan yang lebih baik.

Generasi Emas di Masa Depan

Pesantren Hidayatullah Lingga telah menjadi candradimuka bagi para santri yang kini berkomitmen mengisi hari-hari mereka dengan nilai-nilai kebaikan, disiplin, dan ibadah yang tulus. Kelak saya yakin akan ada yang luar biasa dari mereka, sejauh mereka percaya dan membina diri dengan bekal penting itu.

Kita menyadari penanaman nilai-nilai positif pada anak sejak dini merupakan investasi jangka panjang yang sangat berharga. Menurut para ahli, anak-anak yang dibesarkan dengan nilai-nilai ini akan memiliki dasar yang kuat untuk sukses di masa depan, baik dari segi akademik, sosial, maupun spiritual.

Seperti yang diungkapkan oleh penelitian terbaru, sikap positif membantu anak-anak untuk tetap fokus pada tujuan mereka dan mengatasi tantangan dengan kepala tegak .

Ketika mereka tumbuh dewasa, anak-anak yang disiplin dan memiliki motivasi yang kuat akan mampu memberikan kontribusi besar bagi masyarakat. Mereka akan menjadi generasi yang tangguh, mampu mengatasi tantangan global, dan tetap berpegang pada nilai-nilai luhur yang telah mereka pelajari sejak dini.

Dengan komitmen yang kuat terhadap pengembangan diri, disiplin, dan motivasi positif, saya yakin rangkulan hangat penuh kepedulian terhadap generasi muda masa depan Lingga ini, dan anak anak kita di tempat tempat yang jauh lainnya, akan tumbuh menjadi individu yang luar biasa, membawa perubahan positif bagi lingkungan mereka, dan menjadi bagian dari generasi emas Indonesia di masa depan.[]

*) Imam Nawawi, penulis Direktur Progressive Studies & Empowerment Center (Prospect), Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Pemuda Hidayatullah 2020-2023.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Rakerwil V Hidayatullah Jatim Ditutup, Ketua DPW Apresiasi Pelayanan Tuan Rumah

Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) V Hidayatullah Jawa Timur resmi ditutup pada hari Ahad, 19 Januari 2024, di Situbondo. Dalam...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img