AdvertisementAdvertisement

Komjen Pol Purn Syafruddin Ingatkan Pentingnya Riset dan Keseimbangan SDM untuk Kemajuan Bangsa

Content Partner

JAKARTA (Hidayatullah.or.id) — Ketua Assalam Fil ‘Alamiin (ASFA) Foundation Komjen Pol (Purn) Dr. H. Syafruddin Kambo, M.Si, menegaskan pentingnya keseimbangan dalam pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) serta mendorong lembaga-lembaga pendidikan seperti Hidayatullah untuk memadukan keilmuan agama dengan sains dan teknologi.

Hal itu disampaikan mantan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) ini saat menerima rombongan Pemuda Hidayatullah di kantornya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jum’at, 1 Rabi’ul Akhir 1446 (04/10/2024).

Syafruddin mengapresiasi peran Hidayatullah sebagai organisasi masyarakat yang berperan penting dalam pendidikan dan dakwah. Ia menyoroti bahwa Hidayatullah telah memberikan kontribusi besar dalam penguatan tarbiyah dan dakwah.

Namun, ia menegaskan bahwa dalam menghadapi era modern, ada kebutuhan mendesak untuk menyeimbangkan pengajaran ilmu agama dengan ilmu pengetahuan modern.

“Harus ada penguatan kelembagaan. Hidayatullah ini kan salah satu organisasi masyarakat yang merupakan lembaga pendidikan. Tarbiyah dan dakwah dikuatkan terus saja, sambil kita menyeimbangkan sainsnya di kalangan kita yang masih kurang itu,” ujar Syafruddin.

Ketua Assalam Fil ‘Alamiin (ASFA) Foundation Komjen Pol (Purn) Dr. H. Syafruddin Kambo M.Si (Foto: Rizki Ulfahadi/ Hidorid)
Penguatan Kelembagaan dan Kolaborasi Pendidikan

Pada kesempatan tersebut, Syafruddin melihat bahwa kelembagaan Hidayatullah telah kuat dalam mempromosikan nilai-nilai agama melalui pendidikan, tetapi tantangan era globalisasi memaksa setiap organisasi untuk menyesuaikan diri.

Bagi Syafruddin, penguatan kelembagaan adalah upaya yang berkelanjutan, terutama dalam aspek kolaborasi dengan lembaga-lembaga pendidikan yang mengedepankan inovasi sains dan teknologi.

Menurutnya, sinergi antara pendidikan agama dan ilmu pengetahuan umum sangat penting untuk menciptakan generasi yang tidak hanya religius tetapi juga cakap dalam menghadapi tantangan modern.

“Kita harus memastikan lembaga-lembaga pendidikan kita tidak hanya menjadi tempat belajar agama, tapi juga tempat berkembangnya sains. Penguatan SDM kita harus mencakup kedua aspek ini,” jelas Syafruddin lebih lanjut.

Lebih jauh lagi, Syafruddin menekankan bahwa riset merupakan elemen fundamental dalam menciptakan inovasi dan kemajuan bangsa. Ia mengingatkan bahwa tanpa riset, negara akan kesulitan untuk berkembang dan beradaptasi dengan perubahan zaman. Ia mencermati bahwa di Indonesia, produksi data dan riset masih belum maksimal sehingga banyak analisis yang dilakukan tanpa dasar ilmiah yang kuat.

“Kita harus menjalankan dan mendorong riset-riset. Tidak ada kemajuan tanpa riset. Kita harus memproduksi data supaya tidak menghasilkan analisis yang liar,” tegas Syafruddin, yang pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri) 2016-2018.

Baginya, peran riset sangat vital, tidak hanya dalam bidang teknologi, tetapi juga dalam aspek sosial dan budaya, di mana penelitian yang mendalam dapat memberikan pemahaman yang lebih baik terhadap berbagai isu masyarakat.

Syafruddin juga melihat pentingnya mempromosikan riset di kalangan muda, dengan harapan generasi selanjutnya dapat membawa inovasi baru yang bermanfaat bagi bangsa.

“Anak-anak muda kita harus didorong untuk melakukan riset, untuk berpikir kritis, dan menghasilkan solusi-solusi yang berbasis data,” tambahnya.

Pentingnya Wawasan Sejarah

Selain membahas keseimbangan ilmu dan riset, Syafruddin juga menyampaikan keprihatinannya terhadap kurangnya pengetahuan sejarah di kalangan generasi muda Indonesia. Menurutnya, banyak sejarah penting yang tidak diajarkan di sekolah, sehingga wawasan sejarah anak muda sangat minim.

“Bangsa ini lahir dari diskusinya kaum muda. Bukan hanya soal berperang dengan bambu runcing. Sejarah penting seperti ini tidak ada diajarkan di sekolah. Makanya saya itu setiap Jum’at sore saya berkumpul dengan cucu-cucu dan saya ceritakan ke mereka bahwa bangsa kita begini-begini sejarahnya. Banyak sejarah yang tidak diajarkan di sekolah,” ungkapnya.

Syafruddin menilai bahwa pemahaman sejarah yang kuat merupakan fondasi untuk membangun masa depan yang lebih baik. Anak muda perlu dibekali dengan pengetahuan sejarah agar mereka memahami konteks perjuangan dan perkembangan bangsa ini. Dengan demikian, terangnya, mereka bisa mengambil pelajaran dari masa lalu dan menerapkannya dalam kehidupan masa kini dan masa depan.

Dalam pertemuan tersebut, Syafruddin juga memberikan perhatian khusus kepada pendidikan generasi muda melalui pemberian beasiswa. Ia memberikan beasiswa pendidikan bagi 2 orang kader Pemuda Hidayatullah untuk melanjutkan studi di luar negeri.

Beasiswa ini merupakan bagian dari program kerja sama ASFA Foundation dengan beberapa kampus internasional yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas intelektual generasi muda Muslim Indonesia.

Syafruddin berharap bahwa para penerima beasiswa ini kelak dapat kembali ke Indonesia dengan membawa ilmu yang bermanfaat dan mampu berkontribusi dalam membangun bangsa.

Selain itu, Syafruddin mengapresiasi kiprah Pemuda Hidayatullah yang telah menjadi salah satu pelopor dalam menanamkan nilai-nilai keislaman dan nasionalisme di kalangan generasi muda.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Hidayatullah, Rasfiuddin Sabaruddin, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada ASFA Foundation atas dukungan yang telah diberikan, khususnya dalam program beasiswa dan pemberdayaan pemuda.

Ia juga menyampaikan harapan bahwa kerja sama antara ASFA Foundation dan Pemuda Hidayatullah dapat terus berlanjut di masa mendatang.

Menutup perjumpaan, Syafruddin mengingatkan bahwa masa depan bangsa ini berada di tangan generasi muda yang memiliki pendidikan yang baik, pemahaman sejarah yang kuat, serta integritas dalam menjalankan peran mereka di masyarakat.

Pertemuan tersebut dihadiri juga Sekretaris Jenderal PP Pemuda Hidayatullah Bustanul Arifin, Ketua PW Pemuda Hidayatullah Jakarta Adam Sukiman, serta anggota Dewan Pengurus Lazis Assalam Fil ‘Alamiin, KH Pangeran Arsyad Ihsanul Haq.*/Rizki Ulfahadi

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Pesan dari Tabligh Akbar Hidayatullah Karo, Jaga Kerukunan dan Bentengi Akidah Umat

BRASTAGI (Hidayatullah.or.id) -- Pondok Pesantren Hidayatullah Karo selenggarakan Tabligh Akbar yang bertempat di Masjid Muhammad Cheng Hoo, Kecamatan Berastagi,...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img