
KENDARI (Hidayatullah.or.id) — Kolaborasi kebaikan antara lembaga zakat dan instansi pemerintah kembali membuahkan hasil positif. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara secara resmi menganugerahkan Piagam Penghargaan kepada Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Sulawesi Tenggara pada Kamis, 9 Muharram 1447 (4/7/2025).
Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas kiprah aktif BMH dalam menggerakkan zakat secara nyata dan berdampak di tengah masyarakat.
Penyerahan piagam tersebut dilakukan langsung oleh Kepala Kanwil Kemenag Sultra, H. Muhamad Saleh, S.Ag., M.Pd.I., kepada Ketua BMH Sultra, Armin.
Dalam prosesi yang berlangsung penuh kehangatan tersebut, penghargaan ini dipandang sebagai hasil dari sinergi yang terus dibangun dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya kaum dhuafa dan mustahik, di wilayah Sulawesi Tenggara.
“Alhamdulillah, penghargaan ini menjadi penyemangat bagi kami untuk terus berkontribusi lebih baik lagi,” ungkap Armin dengan rasa syukur.
Sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) yang aktif di berbagai wilayah Indonesia, BMH telah mengembangkan berbagai program pemberdayaan yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat kurang mampu.
Di Sulawesi Tenggara sendiri, peran BMH tidak hanya terbatas pada penyaluran zakat, infak, dan sedekah, tetapi juga pada penguatan komunitas dan pemberdayaan ekonomi umat melalui pendekatan kolaboratif dengan berbagai pihak.
BMH dikenal mengedepankan prinsip amanah dan profesionalisme dalam pengelolaan dana zakat. Hal ini menjadi landasan utama kepercayaan masyarakat serta institusi pemerintah dalam mendukung program-program kebaikan yang digagas.
Penghargaan dari Kanwil Kemenag Sultra ini menjadi bukti konkret bahwa pengelolaan zakat yang strategis dan akuntabel mampu menghasilkan dampak yang dirasakan oleh masyarakat.
“Inilah bukti bahwa sinergi mampu menghadirkan perubahan,” ujar Armin.

Melalui penghargaan ini, BMH Sultra berkomitmen untuk terus memperluas jaringan kebaikan dan meningkatkan kualitas program pemberdayaan. Sinergi dengan Kemenag dan berbagai elemen masyarakat akan terus diperkuat untuk menciptakan ekosistem zakat yang lebih inklusif dan produktif.
“Dan, BMH siap melangkah lebih jauh untuk memuliakan sesama,” tegas Armin, menutup keterangannya.
Piagam penghargaan tersebut tidak hanya menjadi bentuk apresiasi formal, tetapi juga simbol penting bahwa kerja-kerja kemanusiaan berbasis zakat memerlukan dukungan bersama.
Dalam konteks pembangunan nasional, zakat memiliki potensi besar sebagai instrumen ekonomi yang mampu mengurangi kemiskinan dan ketimpangan sosial secara berkelanjutan.
Kegiatan ini sekaligus menandai pentingnya memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam mengembangkan sistem zakat nasional.