AdvertisementAdvertisement

Langkah Demi Langkah Ustadz Marsuki Bangun Pondasi Dakwah di Bambaira

Content Partner

PASANGKAYU (Hidayatullah.or.id) — Pada medio 2018, rapat pleno DPD Hidayatullah Pasangkayu memutuskan bahwa Ustadz Marsuki Darusman akan dikirim berdakwah di masyarakat Bambaira dan merintis kegiatan kampus Hidayatullah di desa itu.

Marsuki menyambut amanah itu dengan mantap. Amanah besar ini diemban oleh Ustadz Marsuki dengan penuh semangat, meskipun pada awlanya masih harus bolak-balik Pasangkayu ke Bambaira yang memakan waktu tempuh 1 hingga 2 jam.

Dalam beberapa pekan, terbangunlah pondokan sementara yang layak untuk berteduh, meski saat musim hujan sekalipun.

Berlokasi di tanah wakaf almarhum Bapak Rahmat Kannaturusi, mantan Sekda Pasangkayu, di dusun Sibala, desa Bambaira, Ustadz Marsuki bersama istri tercinta, Muslimah Annisa, ia mulai membuka pembelajaran baca tulis Al-Qur’an.

Kehadiran dakwah Hidayatullah disambut dengan antusias oleh masyarakat setempat, yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan.

Setahun berlalu, Ustadz Marsuki semakin serius menjalankan tugasnya dan berinteraksi dengan warga sekitar. Santri yang belajar mengaji di sana mulai fokus dalam kepengurusan administrasi yayasan.

Pemerintah setempat pun memberikan apresiasi, terlihat dari bantuan ruang belajar untuk santri yang diberikan oleh pemerintah desa Bambaira serta terbitnya surat keterangan terdaftar di Kemenkumham pada akhir 2019.

Saat ini, asrama Pondok Hidayatullah Bambaira dihuni oleh 20 santri yang mukim, didampingi oleh dua pengasuh, Aan dan Fadil, yang konsisten membina santri dengan penuh dedikasi.

Asrama ini memiliki dua ruang kamar santri dan satu kamar pengasuh, yang dibangun atas donasi dari masyarakat sekitar dan melibatkan santri dalam penggalangan dana.

Kegiatan sehari-hari santri meliputi menghafal Al-Qur’an, tahsin (perbaikan bacaan huruf Al-Qur’an), halaqah, dan kerja bakti. Rutinitas ini menjadi ciri khas pondok pesantren Hidayatullah Bambaira.

Setiap Jumat, sekitar 10 santri disebar ke beberapa masjid sekitar Bambalamotu dan Bambaira untuk berdakwah, sebuah latihan yang telah membuat mereka dipercaya oleh masyarakat setempat.

Dari pantauan Hidayatullahsulbar.com, saat ini sudah berdiri sebuah asrama semi permanen dengan tiga kamar dan sarana MCK, satu gedung serbaguna yang dihuni oleh Ustadz Marsuki di bagian belakangnya, satu rumah pengasuh, dan sebuah masjid.

Saat ini, pondok ini sedang dalam proses pembangunan tempat wudhu dan toilet di bagian depan agar mudah diakses oleh warga umum.

Meskipun masjid ini belum sepenuhnya selesai, namun sudah digunakan untuk berbagai aktivitas santri dan masyarakat umum.

Masjid yang kondisinya belum sepenuhnya jadi itu sudah hampir setahun digunakan beraktifitas santri dan masyarakat umum.

“Ini semua bisa terbangun berkat doa jamaah dan donasi dari masyarakat,” kata Marzuki.

Beberapa walimurid yang berprofesi sebagai guru dan pemerintah desa dan kecamatan setempat menyarankan agar Hidayatullah Bambaira membuka unit usaha pendidikan formal.

Saran itu pun disambut meskipun ketersediaan sumber daya masih sangat terbatas. Keterbatasan tenaga ini sehingga pihaknya pun masih menampung harapan masyarakat tersebut untuk memulai kegiatan formal tersebut.

“Kami saat ini belum memiliki SDI yang cukup untuk buka sekolah,” katanya.

Kendati demikian, pengurus DPD Hidayatullah Pasangkayu sudah meretasnya, dan Insya Allah dalam waktu dekat bisa membuka sekolah di jenjang SMP. “Semoga Allah Ta’ala mudahkan,” tutup ustadz Marsuki.*/Muhammad Bashori

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

SAR Hidayatullah Hadiri Rakor Basarnas Perkuat Kolaborasi dan Efektivitas Operasi

JAKARTA (Hidayatullah.or.id) -- Ketua Umum SAR Hidayatullah, Irwan Harun, didampingi Sekretaris Jenderal, Tafdhilul Umam, menghadiri undangan sebagai peserta Rapat...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img