![](https://hidayatullah.or.id/wp-content/uploads/2025/02/sarnashid.jpeg)
JAKARTA (Hidayatullah.or.id) — Ketua Bidang Dakwah dan Pelayanan Ummat (Dakwah Yanmat) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah, Nursyamsa Hadis, menekankan bahwa budaya organisasi adalah fondasi bagi lembaga pencarian dan penyelamatan kemanusiaan eperti Search and Rescue (SAR) Hidayatullah.
Dia mengatakan, dalam dunia organisasi, budaya memiliki peran fundamental yang membentuk karakter dan identitas kelompok. Nursyamsa menyoroti pentingnya budaya organisasi dalam pembekalannya di Pra Raker dan Rapimnas SAR Hidayatullah yang berlangsung secara hybrid di Gedung Pusat Dakwah Hidayatullah, Jakarta, pada Selasa, 12 Syaban 1446 (11/2/2025).
Ia menegaskan bahwa kepemimpinan berperan dalam membentuk dan mengarahkan budaya organisasi agar selaras dengan visi dan misi lembaga.
Budaya organisasi bukan sekadar kumpulan aturan atau norma, melainkan sebuah identitas yang memperkuat rasa kepemilikan dan loyalitas anggotanya. Dalam kerangka SAR Hidayatullah, jelas Nursyamsa, budaya organisasi harus menjadi perekat yang mengikat seluruh anggota dalam satu kesatuan.
Sebagai contoh, budaya disiplin yang diterapkan dapat menciptakan citra bahwa SAR Hidayatullah merupakan organisasi yang profesional dan terstruktur.
“Misalnya, SAR Hidayatullah memiliki budaya organisasi yang sangat menekankan budaya kedisiplinan. Maka, anggotanya akan memiliki identitas bahwa mereka kumpulan orang-orang yang disiplin,” katanya.
Selain itu, Nursyamsa menekankan bahwa rasa kepemilikan terhadap organisasi mencerminkan penerimaan setiap anggota terhadap nilai-nilai organisasi. Ketika anggota merasa menjadi bagian dari suatu entitas yang memiliki identitas kuat, mereka cenderung lebih berkomitmen dan loyal terhadap organisasi tersebut.
Budaya organisasi menurutnya berfungsi sebagai alat yang mengatur dan mengorganisir sumber daya dalam suatu lembaga. Ia memberikan batasan yang jelas mengenai nilai-nilai dan norma yang harus dipatuhi. Hal ini membedakan SAR Hidayatullah dari organisasi lain dan menjadikannya lebih terstruktur serta memiliki standar operasional yang jelas.
Selain itu, dia menjelaskan, budaya organisasi berperan dalam meningkatkan nilai dan kualitas lembaga. Nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam budaya organisasi akan membentuk standar perilaku yang menjadi acuan bagi para anggotanya.
“Dengan demikian, budaya organisasi tidak hanya menjadi pedoman normatif tetapi juga menjadi mekanisme kontrol bagi perilaku individu dalam organisasi,” katanya.
![](https://hidayatullah.or.id/wp-content/uploads/2025/02/eee.jpeg)
Mekanisme Kontrol dan Pendorong Kinerja
Lebih jauh Nursyamsa menekankan bahw asalah satu aspek krusial dalam budaya organisasi adalah kemampuannya dalam mengontrol dan membentuk perilaku anggota.
Nilai dan norma yang diterapkan menjadi pedoman bagi setiap individu dalam mengambil keputusan dan bertindak, baik dalam konteks internal maupun eksternal organisasi.
Lebih lanjut, dia menerangkan, budaya organisasi juga berfungsi sebagai motor penggerak bagi peningkatan kinerja anggota. Dengan adanya budaya organisasi yang kuat, anggota akan lebih terdorong untuk mengutamakan kepentingan bersama dibandingkan kepentingan pribadi.
“Kesadaran ini akan membentuk lingkungan kerja yang lebih produktif dan harmonis, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang,” katanya.
Dalam pada itu, Nursyamsa mengimbuhkan bahwa budaya organisasi bukan sekadar alat pengontrol atau pengatur perilaku, tetapi juga berperan dalam menentukan arah dan tujuan lembaga.
Dengan budaya organisasi yang jelas dan kuat, tegas dia, sebuah organisasi dapat lebih mudah menentukan prioritas dan mengarahkan strategi yang tepat guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Nursyamsa menegaskan bahwa tanpa budaya organisasi yang terstruktur, suatu organisasi akan kehilangan arah. Oleh karena itu, dia berharap SAR Hidayatullah yang akan menggelar Rapimnas di Surabaya, Jawa Timur, harus terus memperkuat dan menginternalisasi nilai-nilai budaya organisasi demi memastikan keberlanjutan dan efektivitas kerja mereka di masa mendatang.*/