NUNUKAN (Hidayatullah.or.id) — Ramadhan merupakan bulan mulia penuh keberkahan dengan limpahan pahala untuk setiap kebaikan yang dilakukan. Momentum tersebut pun dimanfaatkan sebaik baiknya oleh setiap kampus kampus Hidayatullah se-Indonesia dengan kegiatan produktif demi mendulang keistimewaan bulan suci ini.
Hal itu seperti yang ditunjukkan oleh para santri putri yang amat antusias dan penuh keceriaan mengikuti kegiatan sosialisasi mengenai keimigrasian di Kampus Pondok Pesantren Hidayatullah, Sabtu, 8 Ramadan 1443 (09/04/2022) yang dimulai pukul 09:00 WITA hingga selesai.
Kegiatan ini terbilang spesial karena dihadiri langsung oleh narasumber dari Kantor Imigrasi Kelas II TPI Nunukan. Mereka amat semangat memberikan informasi-informasi mengenai keimigrasian sebagai pengetahuan untuk para anak didik di Pondok Pesantren Hidayatullah.
Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh kehadiran beberapa narasumber dari pegawai Kantor Imigrasi Kelas II TPI Nunukan diantaranya Mukhtar (Analis Keimigrasian Ahli Pratama), Rahmawati (Pemeriksa Keimigrasian Mahir), Siti Mutmainah (Pemeriksa Keimigrasian Mahir), Satria Dwi Jayanto (Analis Keimigrasian Ahli Pratama).
Hadir pula menyemarakkan acara Bintang Abid Muntazhar (Pemeriksa Keimigrasian Pemula), Rizkie Reza (Pemeriksa Keimigrasian Pemula), dan Muhammad Jumardin yang juga merupakan Pemeriksa Keimigrasian Pemula.
Materi Pertama disampaikan oleh Mukhtar tentang Dokumen Keimigrasian berupa Paspor dan inovasi-inovasi yang ada pada Kantor Imigrasi Kelas II TPI Nunukan.
Kemudian materi kedua disampaikan oleh Siti Mutmainah tentang Dokumen Keimigrasian berupa Pas Lintas Batas (PLB), materi ketiga disampaikan oleh Rahmawati tentang Aplikasi Mpaspor.
Lalu pada sesi berikutnya pada materi keempat disampaikan oleh Satria tentang Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI), materi Kelima disampaikan oleh Bintang abid tentang Eazy paspor, materi keenam disampaikan oleh Rizkie Reza tentang Paspor Simpatik. Adapun petugas operator dan dokumentasi yaitu Muhammad Jumardin.
Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut di hadiri 40 santriwati dan 1 pembimbing dari Pondok Pesantren Hidayatullah Nunukan. Pada saat kegiatan berlangsung sebagian besar dari santriwati memberikan beberapa pertanyaan kepada narasumber, antara lain misalnya santri bernama Meidah yang menanyakan bagaimana cara pelajar seperti dirinya agar dapat beasiswa dari luar negeri, apakah harus buat paspor dan sebagainya.
Pertanyaan serupa ditanyakan santri lainnya yang bernama Safiqah yang bertanya apakah bisa anak usia dibawah 15 tahun membuat paspor.
Nur Amalia, santriwati lainnya, dengan penuh antusias juga menanyakan perihal izin untuk masuk ke negara tertentu seperti jiran Malaysia. “Apabila masuk Malaysia kan satu bulan aja terus harus balik lagi ke negara asal kalau tidak ada visa, terus kalo mau masuk Malaysia lagi apa harus buat paspor lagi,” tanyanya.
Ada juga santri yang menanyakan bagaimana cara mengirim data ke MPaspor dan apa prosedur yang harus ditempuh jika misalnya ada kesalahan input data yang dimasukkan ke paspor serta sejumlah pertanyaan lainnya yang dijawab secara jelas dan gamblang oleh kakak kakak narasumber.
Kegiatan berjalan dengan baik dan penuh rasa gembira karena ada hiburan dan pemberian hadiah kepada santriwati yang bertanya maupun menjawab pertanyaan dari narasumber.
“Buat kakak-kakak atau om atau Bapak terima kasih sudah datang di tempat kami ini untuk mengisi atau memberitahu ilmu mengenai Imigrasi,” terang Nur Amalia, salah satu santriwati.
Salah seorang pengurus pesantren, Ust Junaidi, menyampaikan apresiasi dan terimakasih yang tinggi kepada tim Kantor Imigrasi Kelas II TPI Nunukan yang telah berkenan meluangkan waktu membersamai kegiatan Ramadhan para santri Pondok Pesantren Hidayatullah Nunukan dengan berbagi ilmu tentang keimigrasian.
Menurut Junaidi, kegiatan ini amat penting sebagai bekal wawasan kepara para santri, apalagi diantara mereka ada yang orangtuanya bekerja di luar negeri sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
“Terima kasih banyak kami ucapkan kepada pihak Imigrasi yang sudah memberikan edukasi buat anak-anak, jazakallahu khair,” tandas Ust Junaidi. (ybh/hio)