AdvertisementAdvertisement

Enam Perkara yang Menjerumuskan Seorang Muslim

Content Partner

Dalam sebuah proses kehidupan manusia memiliki tatanan yang harus dimiliki. Membangun seorang muslim yang dicintai Allah dan Rasulnya tentu tidaklah mudah, harus melalui berbagai proses tahapan.

Salah satunya adalah mencari ilmu dan menggali ilmu Islam sebaik mungkin. Sejatinya ilmu adalah pondasi dasar seorang muslim.

Saat mengetahui apa-apa yang diharamkan maka kita harus tinggalkan. Dan apa-apa yang diwajibkan maka kita harus patuhi dan amalkan, itulah jalan keselamatan bagi umat muslim.

Maka, inilah bebetapa hal yang perlu diperhatikan dan dijaga oleh seorang muslim, jangan sampai terjebak oleh tipu daya dunia yang membawa jurang kemaksiatan. Inilah enam perkara yang harus diperhatikan agar menjadi kehati-hatian bagi umat muslim, yaitu:

Pertama: Mempersekutukan Allah

Allah SWT berfirman:

إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِۦ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُ ۚ وَمَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱفْتَرَىٰٓ إِثْمًا عَظِيمًا

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni segala dosa lain selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang di kehendaki-Nya. Barangaiapa Mempersekutukan Allah, maka sungguh dia telah berbuat dosa yang besar.” (An-Nisa [4] : 48)

Tauhid adalah kebaikan yang dengannya Allah mengmpuni setiap keburukan. Sebaliknya, syirik adalah keburukan yang dengannya Allah menghapuskan setiap kebaikan.

Kedua: Murka terhadap qadha’ dan qadar Allah serta tidak ridha dengan-Nya

Nabi ﷺ bersabda: “Seandainya Allah mengazab penduduk langit-Nya Dan penduduk bumi-Nya, maka dia benar-benar ajan mengazab mereka dengan tidak menzalimi mereka. Seandainya Dia merahmati mereka, maka rahmat-Nya lebih lebih baik bagi mereka dari amalan-amalan mereka. Seandainya engkau menginfakkan emas sebesar Gunung Uhud di jalan Allah, maka Allah tidak akan menerimanya darimu sampai engkau beriman dengan qadar, sehingga engkau mengetahui bahwa apa yang menimpamu bukanlah  untuk membuatmu tertimpa musibah. Jika engkau meninggal bukan dalam Keadaan seperti inj, maka engkau benar-benar akan masuk Neraka.”

Ketiga : Terjerumus ke dalam berbagai kezaliman dah tidak keluar darinya sebelum kematian

Apabila seorang hamba Terjerumus ke dalam kezaliman dan tidak keluar darinya, dia akan menghadiahkan kebaikan-kebaikannya kepada setiap orang yang di zaliminya.

Dalam hadist yang yang diriwayatkan oleh Muslim bahwa Nabi ﷺ  berkata kepada para sahabatnya:

أَتَدْرُوْنَ مَا الْمُفْلِسُ؟ قَالُوْا: الْمُفْلِسُ فِيْنَا مَنْ لاَ دِرْهَمَ لَهُ وَلاَ مَتَاعَ. فَقَالَ: إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي مَنْ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلاَةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ، وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا، فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ. فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ، أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ

“Tahukah kalian siapa orang yang bangkrut?” Mereka nengatakan, “Orang yang bangkrut di kalangan kami adalah orang yang tidak memiliki dinar dan dirham. Maka Rasulullah ﷺ  bersabda: Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan shalat, puasa, dan zakat. Dia datang dalam keadaan mencela ini, menuduh ini, memakan harta ini, menumpahkan darah ini, dan memukul ini, maka di berikan kepada ini dari kebaikan-kebaikannya dan ini dari kebaikan-kebaikannya. Jikalau kebaikan-kebaikannya telah habis sebelum diselesaikan  apa yang di tanggungnya, diambil kesalahan-kesalahan mereka dan dilemparkan kepadanya, kemudian dilempar kedalam Neraka.”

Keempat: Dengki kepada manusia, suka balas dendam dan iri terhadap karunia yang diberikan oleh Allah kepada orang lain 

Allah SWT berfirman:

“Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang Allah telah berikan kepadanya?” (An-Nisa [4]: 54)

Semua kita wajib meyakini bahwa Allah adalah Dzat yang Maha Bijaksana dan Adil. Dia Maha Bijaksana dalam setiap peraturan-peraturann-Nya. Dialah yang meletakkan sesuatu pada tempatnya sesuai dengan kebijaksanaan yang tidak perlu memprotes pembagian ini yang telah dibagi oleh Allah di antara para hamba-Nya. Dia lebih Mengetahui apa yang terbaik untuk para hamba-Nya. Dia menyayangi kita melebihi Kasih sayang Seorang ibu terhadap bayinya yang masih menyusui.

Kelima: Terjerumus ke dalam berbagai maksiat dan tidak bertaubat

Jika Anda terjerumus ke dalam suatu dosa, maka Segeralah bertaubat.

Allah SWT berfirnan:

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,. (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.” (Ali Imran [3]:133-136)

Keenam: Tidak mau berdzikir kepada Allah

Allah SWT berfirnan:

وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِى فَإِنَّ لَهُۥ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُۥ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ أَعْمَىٰ

“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” (QS: Thaha [20]: 124)

Rasulullah ﷺ  bersabda:

“Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Allah dan orang yang tidak  berdzikir, adalah seumpama orang yang hidup dan mati.” (HR. Bukhari).

Itulah enam perkara pengingat kita untuk lebih berhati-hati dalam melangkah di setiap tindakan ataupun amalan-amalan yang merugikan kelak. Allah telah menurunkan Al-Quran bagi manusia untuk dipelajari dan diamalkan.

Diturunkanya Al-Quran dengan tujuan menjaga keharmonisan hidup manusia di dunia dan kebahagiaan hidup manusia di akhirat nanti. Itulah sebaik-sebaik agama adalah Islam yang tidak diragukan lagi kebenarannya. Wallahu a’lam bishawab.*Hidcom

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Rakerwil V Hidayatullah Jatim Ditutup, Ketua DPW Apresiasi Pelayanan Tuan Rumah

Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) V Hidayatullah Jawa Timur resmi ditutup pada hari Ahad, 19 Januari 2024, di Situbondo. Dalam...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img