HIDORID — Ratusan Mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Hidayatullah (BEM STIEHID) Kota Depok, Jawa Barat, menggelar unjuk rasa dan aksi damai di depan Balaikota Depok, Jalan Margonda Raya, beberapa waktu lalu (09/12/2013). Aksi yang bertepatan dengan Hari Antikorupsi ini diimulai sekitar pukul 13.30 WIB.
Dalam aksinya pengunjuk rasa membawa berbagai atribut yang berisi pesan damai dan ajakan untuk membangun Indonesia dengan moralitas, intelektual, dan kejujuran. BEM STIEHID mendesak dilakukannya pemberantasan korupsi dengan berbagai bentuknya.
Ratusan mahasiswa ini juga menyampaikan keprihatinan terhadap laju penularan HIV/AIDS di dunia serta mengecam upaya kampanye seks bebas dengan program bagi-bagi kondom di Indonesia.
BEM STIE menuntut pemerintah menghentikan langkah-langkah penanggulangan AIDS yang bertentangan dengan syariah Islam seperti legalisasi seks bebas dengan program pekan kondom. Pihaknya juga mendesak Polri untuk tak melarang Polwan berjilbab serta memperingati hari anti Kopupsi.
Ketua BEM STIEHID Achmad Sodikin, menjelaskan dipilihnya Balaikota Depok sebagai pusat aksi, lantaran tempat tersebut merupakan pusat pemerintahan di Kota Depok. Aksi aksi long march ratusan massa ini dimulai dari Jalan Margonda Raya Komplek Pesona Khayangan hingga Polres dan menuju ke Balaikota Depok. Aksi tersebut sempat membuat arus lalu lintas di Jalan Margonda macet. Ratusan aparat turut menjaga aksi damai itu.
Sepanjang aksi, selain menyerukan mengenai bahaya HIV/AIDS, mereka juga membawa poster dan spanduk yang isinya berkisar mengenai bahaya virus HIV/AIDS. Salah satu poster bertuliskan,”Awas Virus AIDS Menyerang Generasi Kita.”
“Kami memanfaatkan momen Hari Anti Korupsi untuk turun ke jalan, mengingatkan masyarakat dan pemerintah akan bahaya laten korupsi, bahaya program legalitas seks terselubung, yang kesemuanyan rentan menghancurkan karakter bangsa ini,” kata Ketua BEM STIEHID, Sodikin, disela aksi. (ybh/hio)