
JAKARTA (Hidayatullah.or.id) — Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Hidayatullah DKI Jakarta, Muhammad Isnaini, menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah dan organisasi masyarakat Islam dalam menjaga kondusifitas Ibukota melalui program “Jaga Jakarta”.
Hal tersebut ia disampaikan dalam sambutannya pada Musyawarah Wilayah (Muswil) VI DPW Hidayatullah DKI Jakarta yang digelar di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, dibuka pada Jumat, 21 Jumadil Akhir 1447 (12/12/2025).
Karena itu, kata Isnaeni semangat muswil kali ini mengangkat tema “Jaga Jakarta Wujud Sinergi Anak Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045”. Ia menjelaskan bahwa tema “Jaga Jakarta” memiliki tiga orientasi utama yang sejalan dengan visi kepemimpinan Gubernur Jakarta, Pramono Anung, untuk lima tahun ke depan.
Pertama, menjaga warga Jakarta. Ia menekankan bahwa ormas Islam harus hadir sebagai mitra strategis pemerintah dalam melindungi masyarakat dari potensi kejahatan dan radikalisme.
“Sinergi dengan berbagai ormas Islam seperti Majelis Ormas Islam (MOI) dan lembaga-lembaga pendukung lainnya, menjadi kunci dalam mewujudkan lingkungan sosial yang aman,”ujar Isnaeni.
Berikutnya, kata Isnaeni, menjaga lingkungan. Ia menegaskan pentingnya peran ormas dalam merespons isu-isu sosial, termasuk penanganan stunting.
Ia mengajak rumah-rumah Qur’an, TPA, dan lembaga pendidikan Islam untuk terlibat aktif dalam upaya perbaikan kesejahteraan masyarakat. “Setelah ngaji, kasih susu dong,” ujarnya memberi ilustrasi mengenai langkah konkrit pemberdayaan umat.
Ketiga, menjaga aturan. Menurutnya, iman harus terwujud dalam kepatuhan terhadap aturan sehari-hari, termasuk tertib berlalu lintas. Ia menyoroti fenomena penerobosan lampu merah sebagai cermin lemahnya disiplin sosial. “Seharusnya orang beriman itu taat aturan, dilihat atau tidak dilihat,” tegasnya.
Lebih lanjut, Isnaeni juga menyinggung pentingnya menjaga amanah, khususnya bagi para pemimpin formal maupun informal. Dalam konteks ini, ia berharap Hidayatullah dapat terus berperan konstruktif dan memperkuat kerja-kerja kolaboratif bersama eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Pada kesempatan itu, ia turut menyampaikan capaian organisasi, termasuk jaringan Hidayatullah yang saat ini telah tersebar di 38 provinsi, lebih dari 500 DPD, sekitar 700 pondok pesantren, serta ribuan rumah Qur’an dari Sabang sampai Merauke. Ia juga mengapresiasi kehadiran berbagai elemen organisasi pendukung dan relawan SAR Hidayatullah yang telah terjun membantu penanganan bencana di Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh.
Menutup sambutannya, Isnaeni menyampaikan permohonan maaf atas kekurangan selama masa kepemimpinannya 2020- 2025. Ia mengonfirmasi bahwa dirinya tidak dapat melanjutkan ke periode berikutnya karena kini mengemban amanah sebagai Wakil Sekjen DPP Hidayatullah.
Ia berharap kepemimpinan DPW Hidayatullah Jakarta selanjutnya dapat lebih akseleratif, progresif, dan produktif. “Semoga Muswil kali ini menghadirkan kemaslahatan yang lebih besar bagi DKI Jakarta,” ujarnya.
Musyawarah Wilayah VI DPW Hidayatullah DKI Jakarta diharapkan menjadi momentum penguatan peran ormas Islam dalam pembangunan kota dan peningkatan pelayanan umat di berbagai lini.
Pada kesempatan itu, Muswil dibuka oleh Wakil Walikota Jakarta Timur, Kusmanto. Hadir pula sejumlah pimpinan ormas Islam di tingkat wilayah DKI Jakarta. Ketua Dewan Murabbi Pusat, Muhammad Tasrif Amin, Ketua Bidang Pendidikan DPP Hidayatullah, Muzakkir Usman. Ketua Bidang Ekonomi DPP Hidayatullah, Wahyu Rahman.
Bendahara Umum DPP Hidayatullah, Suwito Fatah, dan Ketua Pengurus BMH, Firmanza, Ketua LPH Hidayatullah, Muhammad Faisal Thamrin, Ketua SAR Hidayatullah, Al-Farabi, Ketua Umum Muslimat Hidayatullah, Hani Akbar, Ketua Umum Pemuda Hidayatullah, Rasfiuddin Sabarudin, dan tamu undangan lainnya. Adapun pendamping Muswil VI Hidayatullah DKI Jakarta, Syaefullah Hamid selaku Ketua DPP Hidayatullah.






