
GORONTALO (Hidayatullah.or.id) — Pelantikan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Hidayatullah Provinsi Gorontalo periode 2025–2030 resmi digelar sebagai tindak lanjut dari rangkaian Musyawarah Wilayah (Muswil) VI Hidayatullah Provinsi Gorontalo. Kegiatan yang berlangsung pada awal Desember di Asrama Haji Gorontalo ini menandai fase baru konsolidasi kelembagaan dan gerakan dakwah di wilayah yang dikenal sebagai Bumi Serambi Madinah.
Seluruh pengurus yang dikukuhkan telah mengucapkan ikrar kesetiaan sebagai bentuk penerimaan formal atas amanah organisasi.
Adpaun Pengurus DPW Hidayatullah Gorontalo 2026-2030 yakni Ketua Syafruddin, Sekertaris Syaiful Yusuf, Bendahara Walimin Bombang, dibantu oleh sejumlah departemen yaitu Kadep Perkaderan dan Pembinaan Anggota Risman, Kadep Pendidikan Saharuddin, Kadep Dakwah & Pelayanan Umat Ismail Busa, Kadep Organisasi Khusnul Aqibah, dan Kadep Ekonomi Wahyuddin.
Pelaksanaan Muswil yang dipimpin oleh Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah menghadirkan arah kebijakan strategis nasional yang dipaparkan oleh Ketua DPP Hidayatullah, Syaefullah Hamid, selaku pendamping Muswil.
Dalam pemaparannya, ia menegaskan bahwa jalan dakwah menuntut kesungguhan spiritual, komitmen sosial, serta ketahanan mental yang harus dimiliki setiap dai. Menurutnya, tantangan dakwah bukan sekadar hambatan, tetapi justru menjadi pendorong bagi para dai untuk menetapkan diri dalam barisan ad-daa’i ilallaah.
Syaefullah menjelaskan dua dimensi fundamental yang harus dikawal para pemimpin dakwah, yaitu kemampuan bersikap superior dalam menghadapi tantangan dan keharusan menghadirkan dampak nyata bagi masyarakat.
Ia menyampaikan bahwa tanpa kedua aspek tersebut, dakwah tidak dapat melampaui batas retorika dan berpotensi menjauh dari keteladanan dakwah Rasulullah SAW. Penekanannya ini juga disertai pengingat mengenai modal perjuangan generasi awal Hidayatullah, yakni kesederhanaan, keikhlasan, dan kekuatan ibadah, terutama shalat Tahajjud, yang dilandaskan pada kekokohan mental dan keluasan pengaruh dakwah.
Ia menambahkan bahwa spirit kesederhanaan memungkinkan para dai memberikan perubahan berarti meskipun bekerja dengan fasilitas terbatas atau tanpa pendidikan akademik tinggi. Menurutnya, nilai tersebut berperan penting dalam menjaga gerakan dakwah tetap kuat, rendah hati, serta terhindar dari sikap thagha’.
Dalam arahan tertulis Ketua Umum DPP Hidayatullah yang dibacakannya, Syaefullah menyampaikan bahwa Hidayatullah kini memasuki 50 tahun kedua perjalanan dakwahnya, serta telah memiliki 38 DPW aktif di seluruh Indonesia. Capaian ini digambarkan sebagai indikator kontribusi organisasi dalam memperkuat NKRI yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.

Ia juga menyebut bahwa orientasi dakwah Hidayatullah selaras dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia, terutama dalam memperkuat harmoni sosial, lingkungan, dan keagamaan.
Menutup rangkaian kegiatan, Ketua DWW Hidayatullah Gorontalo, Drs. Abu Bakar Muis, menyampaikan pesan kepada jajaran pengurus baru mengenai pentingnya fondasi spiritual dalam menjalankan amanah dakwah.
Ia menegaskan bahwa menjadi pejuang dakwah tidak cukup hanya dengan semangat, kesehatan, dan kecerdasan, meskipun ketiganya merupakan unsur penting. Menurutnya, seluruh aspek tersebut harus disempurnakan dengan kematangan spiritual agar setiap langkah pengurus memiliki bobot keikhlasan, kesabaran, dan ketahanan menghadapi tantangan masa depan.
Pelantikan DPW Hidayatullah Gorontalo ini diharapkan dia semakin memperkuat peran organisasi dalam mencetak kader yang unggul secara intelektual, fisik, dan spiritual. Upaya tersebut, Abu menambahkan, sejalan dengan Manhaj Gerakan Sistematika Wahyu yang menjadi rujukan pembinaan kaderisasi Hidayatullah di seluruh Indonesia.






