KUPANG (Hidayatullah.or.id) — Dewan Pengurus Pusat Hidayatullah melalui Ketua Bidang Tarbiyah, Ir. H.M. Abu A’la Abdullah, MHI, menyampaikan ucapan selamat dan sukses atas terselenggaranya peringatan Milad ke-112 Muhammadiyah dan pelaksanaan Sidang Tanwir di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berlangsung pada 4-6 Desember 2024.
Abu A’la Abdullah menegaskan pentingnya peran Muhammadiyah sebagai salah satu pilar utama umat Islam di Indonesia yang telah memberikan kontribusi besar dalam perjalanan bangsa.
“Semoga Muhammadiyah dan Hidayatullah bersama ormas Islam lainnya terus mengawal dan menjaga arah Bangsa dan NKRI,” kata Abu A’la Abdullah kepada media ini, Kamis, 3 Jumadil Akhir 1446 (5/12/2024).
Sejak didirikan pada tahun 1912, Muhammadiyah telah menjadi organisasi keagamaan terbesar yang memberi perhatian besar pada pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat.
Langkah konkret Muhammadiyah terlihat dari pendirian ribuan sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit, hingga panti asuhan yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia. “Semua itu dibangun atas semangat pengabdian kepada Allah SWT dan untuk memajukan kehidupan bangsa yang menginspirasi kita semua,” katanya.
Abu A’la Abdullah mengapresiasi khusus pada upaya Muhammadiyah yang tetap konsisten menjaga arah pendidikan nasional melalui pendekatan holistik yang bukan sekadar proses transfer ilmu tetapi juga menjadi sarana pembentukan karakter yang relevan untuk mendorong Indonesia menjadi bangsa unggul dan mampu bersaing dalam dunia modern tanpa kehilangan identitas keislamannya.
“Pendidikan integral berbasis Tauhid, sebagaimana ditekankan Hidayatullah, adalah konsep yang menyatukan dimensi spiritual, intelektual, dan sosial dalam membangun manusia yang berakhlak mulia. Pendekatan ini tidak hanya relevan dalam memperkuat jati diri bangsa, tetapi juga menjadi landasan kokoh bagi kemajuan yang berperadaban,” kata Abu A’la Abdullah.
Lebih jauh Abu A’la mengemukakan bahwa kolaborasi Muhammadiyah, Hidayatullah, dan organisasi Islam lainnya menjadi kekuatan yang strategis untuk mengawal keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Abu A’la Abdullah menekankan pentingnya sinergi ini dalam menghadapi tantangan globalisasi yang kerap menggoyahkan nilai-nilai kebangsaan.
“Pendidikan bermakna adalah kunci untuk menghasilkan generasi unggul yang mampu mengemban amanah dalam membangun bangsa yang maju dan jaya,” katanya.
Dia berharap semoga semangat kolaborasi ini terus menguat, sehingga umat Islam dapat terus menguatkan perannya menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Dengan menjadikan Tauhid sebagai pijakan utama, Muhammadiyah dan ormas Islam lainnya diharapkan dapat terus membawa Indonesia menuju peradaban yang mulia dan menjadi bangsa teladan di dunia internasional.
“Selamat dan sukses untuk Muhammadiyah di usianya yang ke-112. Semoga senantiasa menjadi cahaya pembaruan dan pengabdian bagi umat dan bangsa,” tandasnya. (ybh/hidayatullah.or.id)