PRIA berkacamata itu tak kuasa menahan rasa haru yang membuncah. Sesekali kata katanya tertahan. Matanya tampak berkaca kaca.
“Alhamdulillah, hari ini dilakukan peletakan batu pertama,” katanya kemudian.
Ya, hari itu, selepas shalat Jum’at, 27 Jumadil Akhir 1444 (20/1/2023), Ir. H. Tedi Nurhikmat, menyampaikan rasa sykur dan keharuannya atas mulai dibangunnya Masjid Hidayatullah, Yayasan Ciampea Albunayya Entrepreneur.
Di atas lahan seluas 575 m² yang diwakafkan keluarga besar Ir. Tedi itu, akan dibangun masjid untuk menggantikan bangunan yang sudah tak memadai.
Bangunan masjid lama yang sehari hari dipakai anak asuh Yayasan Ciampea Albunayya Entrepreneur dan masyarakat ini memang sudah cukup rapuh ditelan usia.
“Saya sendiri kalau di dalam (masjid) sering khawatir bangunan roboh, karena terasa getaran jika ada kendaraan lewat,” kata Tedi dalam sambutannya pada acara pelatakan batu pertama pembangunan Masjid Hidayatullah Yayasan Ciampea Albunayya Entrepreneur itu.
Selain untuk bangunan masjid, keluarga Tedi belum lama ini juga membebaskan dan mewakafkan lahan tanah seluas 1098 m² yang berada persis di belakang lahan pertama.
Lahan tersebut diperuntukkan untuk pembangunan Pondok Pesantren Hidayatullah Ciampea yang kini telah memiliki dan membina sejumlah santri berasrama.
Mewakili keluarga besarnya, Tedi berharap tanah yang diwakafkannya ini diterima Allah SWT dan memberi manfaat bagi masyarakat dan rakyat Indonesia secara luas.
“Semoga bermanfaat bagi warga masyarakat dan Indonesia serta pesantrennya kelak melahirkan santri yang pintar, beriman, dan akhlaknya baik,” kata Tedi.
Tanah yang diwakafkan Tedi ini rupanya memiliki kisah menarik. Dia menceritakan, sejak lama ia telah memiliki impian membangun masjid dan pesantren.
Harapan itu pun selalu ia pendam dalam dalam. Tak hanya itu, ia pun selalu berdoa agar kelak impiannya itu dapat terwujud.
“Doa saya itu rasanya jauh sekali, tapi saya selalu yakin bahwa keinginan tersebut akan tercapai, sampai kemudian saya bertemu dengan dai Hidayatullah bernama Ustadz Budi,” kata Tedi mengisahkan.
Perkenalan Tedi dengan Hidayatullah dimulai dari majalah Suara Hidayatullah. Ia mengaku memang merupakan pelanggan setia salah satu majalah Islam yang masih eksis hingga kini. Dari situ, ia kemudian tertarik untuk mewakafkan tanahnya itu untuk dakwah dan pendidikan.
Lahan tanah yang pertama tersebut dibeli saat Tedi masih menempuh pendidikan dan bekerja di Jepang sekira tahun 1996-1997.
Saat itu niatannya untuk membangun masjid dan pesantren masih terus membuncah. Hingga akhirnya, secara resmi tanah tersebut dia wakafkan ke Hidayatullah.
“Terima kasih kepada DPP Hidayatullah atas dukungannya. Wakaf ini bukan hanya saya dan keluarga, tapi juga orangtua,” kata Tedi yang telah ditinggal wafat sang ayah sejak ia duduk di bangku kelas 1 SMA.
Selain itu, Tedi juga menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung rencana pembangunan masjid dan pesantren Yayasan Ciampea Albunayya Entrepreneur Hidayatullah Ciampea ini, baik pengembang, arsitek, dan personal yang tak dapat disebutkan satu persatu.
Hadir pada acara pelatakan batu pertama pembangunan Masjid Hidayatullah Yayasan Ciampea Albunayya Entrepreneur ini yaitu Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) Hidayatullah KH. Hamim Thohari, Sekretaris Jenderal DPP Hidayatullah Ir. H. Candra Kurnianto beserta sejumlah jajaran, dan tokoh inspiratif yang juga sesepuh Hidayatullah H. Tahtit Eko Budi Susilo.
Tampak pula keluarga besar Ir. H. Tedi Nurhikmat, pengurus Yayasan Ciampea Albunayya Entrepreneur Hidayatullah Ciampea Ust. Hamid Safari beserta tim, pengurus MUI Ciampea KH. Qosim, unsur Muspika Ciampea, perangkat desa, RT, dan ketua RW setempat.*/ (ybh/hidayatullah.or.id)