AdvertisementAdvertisement

Integrasi Profetik dan Profesional dalam Kepemimpinan Berbasis Nilai

Content Partner

BAGI seorang leader, kepemimpinan adalah panggilan hati yang dijalani dengan keyakinan kuat pada dua nilai utama yaitu profetik dan profesional.

Nilai profetik, yang bersumber dari konsep nubuwwah atau kenabian, menjadi fondasi moral dan spiritual dalam setiap langkah kepemimpinannya.

Seorang pemimpin sejati harus hadir tidak hanya sebagai pengatur, tetapi juga sebagai pembimbing dan pengayom.

Dalam keseharian, nilai ini tampak dalam cara ia memegang teguh kejujuran, keadilan, kesabaran, dan amanah. Kepemimpinan baginya bukan semata soal jabatan struktural, melainkan peran moral yang menuntut keteladanan.

Dalam konteks pendidikan misalnya, ketika menghadapi guru yang mengalami penurunan kinerja karena masalah pribadi, ia tidak mengambil langkah tegas yang kaku.

Sebaliknya, ia memilih pendekatan hati, membuka ruang dialog, mendengarkan dengan empati, dan mendampingi dengan kesabaran, mewujudkan nilai profetik dalam tindakan nyata.

Namun demikian, seorang leader juga menyadari bahwa nilai profetik saja tidak cukup dalam dunia kerja yang kompleks.

Maka, nilai profesional menjadi pendamping yang tak terpisahkan dalam kepemimpinannya. Ia membangun sistem kerja yang lebih tertib dan terukur, mulai dari penyusunan program kerja tahunan, pengelolaan rapat dengan agenda yang jelas, hingga penerapan disiplin kerja yang tetap manusiawi.

Profesionalisme, baginya, bukan sekadar soal kecakapan teknis, tetapi juga bentuk penghormatan atas waktu, tanggung jawab, dan potensi semua pihak di sekolah. Ia meyakini bahwa niat baik perlu diwujudkan dengan cara kerja yang baik, agar visi besar dapat diwujudkan secara konkret dan terukur.

Dalam menjalankan nilai-nilai ini, tokoh panutan yang selalu menjadi role model utamanya adalah Rasulullah SAW. Baginya, Rasulullah adalah figur yang luar biasa karena mampu memadukan kepemimpinan spiritual dan administratif secara seimbang.

Sisi profetik Nabi terlihat jelas dalam akhlaknya yang mulia, penuh kasih sayang, sabar, dan amanah. Sementara sisi profesional Nabi tercermin dalam kemampuannya menyusun strategi dakwah, mengelola pemerintahan, serta membangun tatanan masyarakat yang tertib dan adil.

Dua dimensi inilah yang terus ia teladani. Meskipun ia menyadari belum mampu meniru seluruh keteladanan Rasulullah secara utuh, ia yakin bahwa menjadikan beliau sebagai kompas dalam kepemimpinan adalah langkah yang kuat untuk menciptakan perubahan, bukan hanya dalam aspek teknis, tetapi juga dalam pembentukan karakter dan nilai kemanusiaan yang lebih dalam.

Ciri-ciri kepemimpinan profetik dan profesional yang dicontohkan Rasulullah SAW diantaranya tercermin dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran ayat 159 yang terjemahannya sebagai berikut:

“Maka disebabkan rahmat dari Allahlah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.”

Ayat ini menjadi dasar bagi seorang leader, bahwa kepemimpinan Rasulullah SAW yang didasarkan pada sikap lemah lembut, saling memaafkan, memintakan ampun dan musyawarah, harus diteladani dalam mewujudkan masyarakat madani, yaitu masyarakat yang berbudaya, adil, makmur, sejahtera, dan damai.

Ya Allah kami mohon kepada-Mu jadikanlah negeri kami, negeri yang Engkau ridhai, negeri yang aman damai, negeri yang adil dan makmur, negeri yang memberikan kenyamanan kepada kami untuk beribadah kepada-Mu.

Ya Allah, jadikanlan pemimpin kami, pemimpin yang meneladani kepemimpinan kenabian, yang memiliki nilai profetik dan profesional secara utuh, sebagaimana yang dicontohkan panutan kami Rasulullah Muhammad sholallahu ‘alaihi wasallam. Aamiinn yaa Robb.

*) Mustabsyirah, penulis pendidik di Pondok Pesantren Hidayatullah Tangerang Selatan, Banten

Reporter: Mustabsyirah
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Wakil Wali Kota Ajak Lulusan STIS Hidayatullah Majukan Ekonomi Syariah

BALIKPAPAN (Hidayatullah.or.id) – Prosesi sidang senat wisuda Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Hidayatullah Balikpapan tahun 2025 menjadi momentum penting...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img