AdvertisementAdvertisement

Kepergian Ustadz Bunyamin dan Khidmatnya untuk Kebaikan

Content Partner

INAALILLAAHI wa inna ilaihi raji’un, Allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa fu anhu. Dalam kepedihan yang mendalam, Hidayatullah kembali berduka dengan kepergian Ustadz Bunyamin, yang akrab disapa Ustadz Yamin.

Dai kelahiran Rokan Hilir, Riau, ini meninggalkan jejaknya sebagai alumni Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam (STAIL) Surabaya tahun 2007, seorang yang tekun dan berkomitmen.

Berbagai tugas strategis di Hidayatullah Riau pernah dipercayakan padanya, dari SK pertama di Hidayatullah Balikpapan hingga amanah terakhirnya sebagai Ketua Departemen Perkaderan DPW Riau dan Ketua Yayasan Kampus Madya Dumai. Semua dilaksanakan dengan penuh dedikasi dan sebaik mungkin.

Kepribadiannya yang santun dan kesabaran yang memancar telah memperkaya kehidupan teman-temannya. Baik di lingkungan perkuliahan, di titik titik tugas dakwah yang dijalankan, maupun di pesantren, Ustadz Yamin dikenal sebagai sosok yang baik hati dan perhatian.

Namun, sejak tahun 2022, kesehatannya mulai merosot ketika mengalami gangguan jantung yang tak terduga. Walau sudah berusaha keras dengan pengobatan di berbagai rumah sakit, dari Dumai hingga Medan dan Binjai, namun kesembuhan tampak begitu jauh. Pengobatan alternatif pun dicoba.

Ketika serangan stroke menimpanya empat bulan lalu, kesehatan Ustadz Yamin semakin terpuruk. Dari situlah dimulai perjuangan beratnya, yang semakin tak ringan dengan berita duka kepergian ibu mertuanya yang sama-sama tinggal di rumah.

Ujian demi ujian menyelimuti, hingga akhirnya, pada pagi Senin dini hari yang sunyi, 27 Syawal 1445/ 6 Mei 2024, pukul 02.30, Ustadz Yamin dipanggil pulang ke Rahmatullah.

Kepergian Ustadz Yamin untuk selamanya meninggalkan seorang istri yang terpukul berat, dan tiga anak kecil yang membutuhkan cinta dan kasih sayangnya.

Dalam pesan terakhirnya kepada sang istri, Ustadz Yamin memohon agar anak-anaknya tetap dijaga dan dididik di lingkungan yang penuh kebaikan di Hidayatullah. Meski sudah tidak bisa menemani, namun harapannya agar ketiganya dapat tumbuh menjadi insan-insan yang berbakti kepada agama dan masyarakat.

Semoga kepergian Ustadz Bunyamin menjadi pengingat bagi kita akan rapuhnya kehidupan dan pentingnya persiapan untuk akhirat.

Kepulangan Ustadz Yamin bukanlah akhir dari perjalanannya, tetapi awal dari perjuangan baru bagi keluarga, kerabat, sanak famili, sahabat sahabat, dan umat yang ditinggalkannya.

Semoga istri yang ditinggalkan Allah Ta’ala berikan kesabaran dan kekuatan untuk menjalani ujian yang berat ini. Dan, semoga anak-anaknya tumbuh menjadi generasi yang kokoh dalam agama, seperti yang diharapkan oleh Ustadz Yamin.

Semoga Allah SWT memberikan tempat yang mulia bagi Ustadz Yamin di sisi-Nya, dan memberikan kekuatan serta kesabaran kepada keluarga yang ditinggalkannya. Aamiin Yaa Robbal ‘Alamiin.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Daiyah Sarjana STIS Hidayatullah Siap Bangun Generasi Cerdas untuk Indonesia Emas 2045

BALIKPAPAN (Hidayatullah.or.id) -- Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Hidayatullah Balikpapan menggelar acara penugasan daiyah sarjana tahun 2024 di Kampus...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img