AdvertisementAdvertisement

Ketua Umum Hidayatullah Tekankan Peran Strategis Instruktur Grand MBA

Content Partner

JAKARTA (Hidayatullah.or.id) — Departemen Komunikasi dan Penyiaran Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah menyelenggarakan Training of Trainers (ToT) Gerakan Dakwah Mengajar dan Belajar Al Qur’an (Grand MBA) pada tanggal 21–25 Juli 2025.

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah, Dr. H. Nashirul Haq, M.A., hadir sebagai pemateri utama dalam sesi yang membahas Grand MBA dalam perspektif manhaj dakwah Hidayatullah.

Dalam pemaparannya, ia menegaskan bahwa menjadi instrukur atau pengajar Al Qur’an adalah bagian dari warisan kenabian.

“Mu’allim dan da’i adalah profesi para nabi dan rasul, khususnya Rasulullah saw. Karenanya ini merupakan amanah yang sangat agung dan mulia,” ungkapnya, sembari mengutip Surah Al-Jumu’ah ayat 2.

Nashirul juga menekankan peran strategis peserta ToT sebagai calon instruktur nasional.

Ia menjelaskan bahwa kebutuhan akan guru-guru Al Qur’an di berbagai wilayah sangat mendesak, sehingga peran instruktur dalam mencetak mu’allim yang standar menjadi sangat penting.

Dalam sesi lainnya, Nashirul menyinggung konsep pribadi rabbani sebagaimana disebutkan dalam Surah Ali Imran ayat 79. “Salah satu indikator utama sosok Rabbani, yaitu mengajarkan dan mempelajari Al Qur’an,” tegasnya.

Dengan pengalaman lebih dari 25 tahun dalam program Grand MBA, Nashirul menekankan pentingnya metodologi pengajaran. Menurutnya, guru Al Qur’an tidak hanya dituntut ikhlas dan berilmu, tetapi juga menguasai teknik mengajar.

“Metode mengajar sangat penting karena dapat memudahkan dan mempercepat pemahaman serta mencegah kejenuhan,” tegasnya.

Kegiatan ToT yang berlangsung selama 5 hari ini ini bertujuan memperkuat kapasitas instruktur Grand MBA dalam rangka mencetak guru-guru Al Qur’an yang kompeten secara nasional.

Sebanyak 25 peserta terpilih dari utusan Dewan Pengurus Wilayah dan Kampus Utama Pondok Pesantren Hidayatullah se-Indonesia mengikuti pelatihan intensif ini.

Mereka telah melalui tahapan seleksi dan dianggap memenuhi kualifikasi untuk mengikuti pelatihan sebagai calon instruktur tingkat wilayah.

Program ini diharapkan memperkuat ekosistem dakwah Al Qur’an secara berjenjang dan terstandar, sejalan dengan visi Hidayatullah dalam membangun peradaban Islam melalui pendidikan Qur’ani.*/

Reporter: A Ruwais
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Dari Kapten Kapal ke Pelayan Dakwah, Mengenang Sosok Pak Sentot Pranggodo

AWAN duka menggelantung di atas langit Kampus Utama Hidayatullah Samarinda, Kalimantan Timur. Ustadz Sentot Pranggodo bin T. H Sutojo...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img