
HALMAHERA (Hidayatullah.or.id) — Dalam lanskap geografis Indonesia yang luas dan beragam, tantangan pemerataan pendidikan masih menjadi pekerjaan rumah yang kompleks. Terutama di wilayah-wilayah terpencil seperti pedalaman Halmahera, akses terhadap pendidikan dasar keislaman, termasuk pembelajaran Al-Qur’an, sangat terbatas.
Di tengah realitas ini, program khidmat pembinaan umat Hidayatullah yang didukung oleh Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Perwakilan Maluku Utara kembali menegaskan perannya sebagai agen perubahan dengan menyelenggarakan program pembagian buku Iqro kepada anak-anak Muslim di pelosok Halmahera.
Kegiatan mulia ini berlangsung pada 19 hingga 22 Mei 2025, menandai upaya konkret untuk menghadirkan “cahaya ilmu di tengah keterbatasan”.
Ketua Departemen Dakwah DPW Hidayatullah Maluku Utara, Nurhadi, mengatakan program distribusi buku Iqro oleh ini dilakukan dengan menempuh medan berat, menyusuri desa-desa terpencil yang terputus dari arus utama pembangunan.
Di wilayah seperti ini, buku mengaji menjadi barang langka—suatu fakta yang memprihatinkan dan sekaligus memotivasi.
“Dengan menempuh medan yang tidak mudah, tim menyusuri desa-desa terpencil di Halmahera, membawa harapan dalam bentuk buku Iqro sebagai alat utama pembelajaran membaca Al-Qur’an,” kata Nurhadi seperti dalam keterangan diterima media ini, Senin, 28 Dzulqa’dah 1446 (26/5/2025).
Jelas bahwa buku Iqro, dalam konteks ini, bukan sekadar alat bantu baca, melainkan simbol harapan dan kesempatan bagi generasi muda Muslim.
“Penyaluran buku Iqro yang dibarengi dengan pembinaan rutin membuka jalan menuju masa depan yang lebih cerah—sebuah masa depan di mana anak-anak dari pedalaman pun memiliki peluang yang setara untuk menjadi insan berilmu dan berakhlak mulia,” harap Nurhadi penuh optimisme.
Keceriaan pun memancar dari anak-anak yang menerima buku Iqro tersebut. Antusiasme itu menjadi refleksi sederhana namun menyentuh bahwa akses terhadap pendidikan dasar dapat membangkitkan semangat belajar yang luar biasa, meskipun dalam kondisi serba terbatas.
“Anak-anak sangat bahagia. Mereka langsung membuka dan membaca Iqro yang baru saja mereka terima,” ujar Wahid Hanif, Kadiv Prodaya dari BMH Maluku Utara yang turut serta dalam distribusi.
Program ini tidak berdiri sendiri. Ia lahir dari dukungan para donatur dan dermawan yang meyakini pentingnya pendidikan Al-Qur’an sebagai fondasi moral dan intelektual anak bangsa.
“Program ini merupakan hasil dari kepedulian para donatur dan orang-orang baik yang percaya pada pentingnya pendidikan Al-Qur’an bagi masa depan generasi penerus bangsa. Tanpa dukungan mereka, langkah-langkah kecil namun bermakna ini tidak akan mungkin terwujud,” jelasnya.
BMH terang dia secara konsisten berupaya menjadi garda terdepan dalam mendukung penanggulangan buta aksara Al-Qur’an di pedalaman pelosok Nusantara.
“Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala membalas setiap kebaikan yang telah diberikan oleh para donatur dan relawan dengan ganjaran yang berlipat ganda. Dan semoga langkah BMH terus mengiringi perjalanan cahaya Al-Qur’an hingga ke ujung negeri,” tutup Wahid Hanif.