AdvertisementAdvertisement

[KHUTBAH JUM’AT] Allah Ta’ala Tidak Pernah Menyelisihi Janji-Nya

Content Partner

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

أما بعد : عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ

Ma’asyiral Muslimin Jamaah Jum’ah Rahimakumullah

Dari sekian banyak Nabi dan Rasul yang diutus oleh Allah, ada lima diantaranya yang mendapatkan gelar istimewa, salah satunya adalah Nabiullah Nuh Alaihissalam. Gelar yang kami maksudkan, adalah Ulul Azmi.

Gelar Ulul Azmi yang disematkan, tentu saja berbasis pada ujian yang tidak ringan dan dalam rentang waktu yang sangat panjang, namun berkat kesabaran dan keteguhan hati yang di atas standar rata-rata, Nabi Nuh mampu melaluinya.

Penugasan selama 950 tahun (QS. 29:14), dakwah dilakukan nyaris tidak mengenal waktu, yang dalam bahasa al-Qur’an disebutkan “lailan wa naharan (siang dan malam)”, dengan respon umat yang luar biasa parahnya (QS. 71: 5 – 7), tentu hanya bisa dilakoni oleh sosok yang benar-benar tangguh.

Maka menjadi hal yang sangat mengejutkan Nabi Nuh, saat Allah memberi teguran keras kepadanya, justru ketika di puncak masa penugasannya, sebagaimana yang tercantum pada Surah 11 (Hud) ayat 46.

Ada dua poin yg menjadi titik tekan dari teguran Allah pada ayat tersebut :

Pertama: فَلَا تَسۡـَٔلۡنِ مَا لَیۡسَ لَكَ بِهِ عِلۡمٌۖ (jangan mempertanyakan ketetapan Allah yang kamu tidak tahu hakikatnya)

Kedua: إِنِّیۤ أَعِظُكَ أَن تَكُونَ مِنَ ٱلۡجَـٰهِلِینَ (Saya ingatkan kepadamu, jangan termasuk dalam barisan orang-orang yang bodoh)

Kerasnya teguran Allah ini, membuat Nabi Nuh ketakutan luar biasa, sehingga beliau segera memohon ampun dan mengharap rahmat dari Allah, agar beliau tidak termasuk orang-orang yang merugi.

Jika Nabi Nuh mendapatkan teguran keras seperti itu, maka bisa dibayangkan seperti apa kemurkaan Allah kepada hamba-Nya, jika saat ini ada yang berani melakukan hal yang sama sebagaimana yang dilakukan Nabi Nuh ketika itu.

Kekhilafan yang dilakukan Nabi Nuh yang menjadi pemicu teguran, adalah ketika terkesan mempertanyakan kebenaran janji Allah, yang seolah Allah lupa atau bahkan sengaja tidak menepatinya, dan puncaknya saat Nabi Nuh berharap dispensasi khusus sebagai wujud kebijaksanaan Allah (QS. Hud: 45).

Allah mengabadikan kisah nabi Nuh ini, tentu saja untuk menjadi pelajaran bagi manusia setelahnya, agar jangan pernah mempertanyakan kebenaran janji-Nya, sebab Dia adalah Dzat yang tidak pernah lupa, apa lagi sengaja melalaikan janji-Nya.

Kisah tentang ditegurnya nabi Nuh, sangat relevan untuk kita angkat saat ini, khususnya terkait bulan Ramadhan yang sudah kita lalui hampir sebulan yang lalu.

Sungguh Allah tidak akan menyia-nyiakan apa yang telah kita perbuat, semua akan mendapatkan ganjaran sesuai janji-Nya, selama kita memang layak untuk memperolehnya.

Jika gambaran idealitas orang bertakwa belum kita saksikan dan rasakan dalam kehidupan keseharian, maka dapat dipastikan, ada yang salah dari penyikapan kita terhadap Ramadhan kemarin.

Segera evaluasi diri dan perbanyak istighfar, sebab menjadi pemandangan aneh yang sangat mengherankan, karena kelewat percaya diri turut merayakan idulfitri dengan aneka bentuk ekspresi kegembiaraan, saat seharusnya kita bersedih dengan penyesalan yang sangat.

Tanpa bermaksud menuding siapa-siapa, apa lagi sampai memvonis orang perorang, sebab takwa adalah jaminan kepastian, bagi siapa saja yang menyikapi bulan Ramadhan sebagaimana seharusnya.

Dan, inilah yang membuat kita miris, karena adanya pemandangan yang sangat kontras, antara idealitas takwa dengan realitas yang kita saksikan, di mana terbentang jarak yang sangat jauh.

Majelis sidang jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Apa yang digambarkan oleh Allah dalam al-Qur’an dan juga yang dijelaskan oleh Rasulullah lewat berbagai sabdanya, terkait karakteristik orang-orang bertakwa, yang merupakan hasil konkret dari ibadah di bulan Ramadhan, sungguh sangatlah istimewa.

Bukanlah hal yang berlebih-lebihan, apa lagi sampai mengada-ada, jika dikatakan, sekian banyak masalah yang dihadapi dalam kehidupan dunia, baik yang sifatnya individu maupun persoalan dalam berbangsa dan bernegara, sejatinya akan teratasi dengan sendirinya, jika saja sebuah negeri dihuni oleh kumpulan orang-orang yang bertakwa.

Khusus dalam konteks Indonesia, negeri yang nyata-nyata memiliki sekian banyak kekayaan sumber daya alam, secara logika, seharusnya cerita kemiskinan dan kesejahteraan, adalah hal yang sudah lama teratasi.

Tidak usah kita berbicara soal takwa dalam segala dimensinya, baru sebatas ketakutan mereka memgambil sesuatu yang bukan haknya, dalam artian semua kekayaan negeri ini terdistribusi sebagaimana seharusnya, di mana prinsip keadilan menjadi perhatian utama, niscaya terbayang betapa indahnya kehidupan di negeri ini.

Hal di atas jauh-jauh hari telah dinyatakan oleh Allah dalam firmanNya, sebagaimana yang termaktub pada QS. 7 ayat 96

وَلَوۡ أَنَّ أَهۡلَ ٱلۡقُرَىٰۤ ءَامَنُوا۟ وَٱتَّقَوۡا۟ لَفَتَحۡنَا عَلَیۡهِم بَرَكَـٰتࣲ مِّنَ ٱلسَّمَاۤءِ وَٱلۡأَرۡضِ وَلَـٰكِن كَذَّبُوا۟ فَأَخَذۡنَـٰهُم بِمَا كَانُوا۟ یَكۡسِبُونَ

Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai apa yang telah mereka kerjakan. (Surat Al-A’raf: 96)

Apa yang dijanjikan oleh Allah, sungguh telah terbukti dan dirasakan langsung oleh Rasulullah bersama para sahabatnya, dan kita bisa menelusiri lewat kisah-kisah yang diabadikan dalam catatan sejarah.

Majelis sidang jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Kita sama berharap, semoga saja termasuk dalam barisan orang-orang yang layak mendapatkan janji-janji Allah, baik di dunia dan lebih utama di hari akhirat.

Jika sekian banyak janji-Nya belum kita nikmati, semoga kiranya kita masih diberi waktu dan kesempatan, untuk mengevaluasi diri dan terus melakukan perbaikan, agar kita terhindar dalam barisan orang-orang yang merugi apa lagi celaka.[]

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وُرَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا
اللهم صل و سلم على هذا النبي الكريم و على آله و أصحابه و من تبعهم بإحسان إلى يوم الدين. أما بعد

فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللّٰهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللّٰهُ تَعَالَى اِنَّ اللّٰهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ

Do’a Penutup

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً. اللّهُمَّ وَفِّقْنَا لِطَاعَتِكَ وَأَتْمِمْ تَقْصِيْرَنَا وَتَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ . وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبّ الْعَالَمِيْنَ

اَللّٰهُمَّ انْصُرِ الْمُسْلِمِيْنَ الْمُسْتَضْعَفِيْنَ فِي كُلِّ مَكَانٍ. اَللّٰهُمَّ ارْحَمِ الْمُسْتَضْعَفِيْنَ مِنْ عِبَادِكَ. اَللّٰهُمَّ اكْشِفْ الغُمَّةَ عَنْ أُمَّتِنَا. اَللّٰهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ أَنْ تَرْفَعَ الْبَلَاءَ عَنْ غَزَّةَ وَأَهْلِهَا، وَأَنْ تَنْصُرَهُمْ عَلَى عَدُوِّهِمْ، وَأَنْ تَرْحَمَ الْمُسْتَضْعَفِيْنَ مِنْ عِبَادِكَ، وَأَنْ تَكْشِفَ الْغُمَّةَ عَنْ أُمَّتِنَا. اَللّٰهُمَّ عَافِنَا وَالْطُفْ بِنَا وَاحْفَظْنَا وَانْصُرْنَا وَفَرِِّجْ عَنَّا وَالْمُسْلِمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ اكْفِنَا وَإِيَّاهُمْ جَمِيْعًا شَرَّ مَصَائِبِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ

!عِبَادَاللهِ

إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَالْمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

(Untuk mengunduh naskah ini ke format PDF, klik icon “print” pada share button di bawah lalu pilih simpan file PDF)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

DMU Sulut Menyemai Kepemimpinan Muda Menuju Menuju Indonesia Emas 2045

TOMOHON (Hidayatullah.or.id) -- Di tengah udara sejuk Tomohon Utara, sebanyak 32 santri berkumpul di Kampus Pondok Pesantren Hidayatullah Tomohon,...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img