AdvertisementAdvertisement

[Khutbah Jum’at] Membebaskan Diri dari Candu Kebatilan

Content Partner

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا أَمَّا بَعْدُ

Maasyiral muslimin rahimakumullah,

Dalam banyak ayat di Al – Quran, Allah sering kali menceritakan tentang dahsyatnya peristiwa hari kiamat. Dalam surat At Thuur misalnya, Allah menyatakan:

يَوْمَ تَمُورُ ٱلسَّمَآءُ مَوْرًاوَتَسِيرُ ٱلْجِبَالُ سَيْرًا

“Pada hari ketika langit benar-benar berguncang. Dan gunung benar-benar berjalan” (Q.S. At Thuur 9 – 10).

Di ayat ini, Allah menegaskan bahwa peristiwa kiamat itu amat sangat dahsyat dengan indikasi langit yang berguncang dan gunung yang berjalan.

Di surah yang lain dalam surat Al infithaar, (1-5), Allah menginformasikan bahwa peristiwa kiamat adalah peristiwa yang amat sangat mencekam, dimana langit terbelah dan benda benda langit berjatuhan, lalu peristiwa di darat ditandai dengan air yang meluap, serta manusia dibangkitkan dari kuburnya.

Tapi, yang lebih menegangkan lagi, karena pada hari inilah manusia diminta pertanggungjawaban amal perbuatannya selama di dunia. “Setiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakan dan yang dilalaikan(nya)”

Maasyiral muslimin rahimakumullahu,

Lanjutan ayat di dalam surat At Thuur di atas kemudian menjelaskan nasib orang orang yang ingkar kepada Allah swt.

فَوَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِّلْمُكَذِّبِينَٱ لَّذِينَ هُمْ فِى خَوْضٍ يَلْعَبُونَ

“Maka kecelakaan yang besarlah di hari itu bagi orang-orang yang mendustakan. (yaitu) orang-orang yang bermain-main dalam kebatilan” (Q.S. At Thuur: 11 – 12).

Bagi orang orang yang mendustakan hari kiamat akan menjadi hari malapetaka buat mereka. Pada ayat selanjutnya, Allah mensifati almukadzzibin, dengan pernyataan yaitu orang-orang yang bermain-main dalam kebatilan.

Allah menegaskan bahwa almukadzzibiin adalah orang-orang yang suka dan gemar bermain main dalam kebatilan. Akibat dari gemar bermain main dalam kebatilan, maka mereka kemudian menjadi kecanduan dan terus terjebak dalam permainan untuk mendustakan kebenaran yang datang kepada mereka.

Maasyiral muslimin rahimakumullahu,

Kata “candu” dalam kebatilan, dahulu erat dengan aktivitas seperti perjudian dan khamr (mabuk mabukan). Orang yang terlibat dalam perjudian, ketika merasakan kemenangan, akan merasakan panggilan untuk kembali mengulangi aktivitas judinya.

Kalaupun ia mengalami kekalahan, maka akan muncul rasa penasarannya untuk kembali berjudi guna mendapatkan kemenangan yang pernah ia rasakan. Begitu juga dengan khamr atau mabuk mabukan.

Pada tingkat drug abuse (konsumsi narkoba) misalnya, maka para pengguna obat obatan terlarang akan mengulangi konsumsi barang terlarang ini, karena sudah mendapatkan efek “fly” yang membuat mereka terbang melupakan himpitan dunia.

Sekali menggunakannya, maka hari hari berikutnya, mereka akan kembali melakukan perbuatan batil ini. Inilah yang dinamakan candu, yaitu mengulang ulang sebuah aktivitas, dalam hal ini candu kebatilan.

Hari hari ini, candu bermain main dalam kebatilan yang membuat manusia mendustakan kebenaran yang datang kepada mereka. Juga ditawarkan oleh racun media sosial yang terpapar di layar layar gadget laki, perempuan, tua dan muda, serta hampir seluruh lapisan masyarakat.

Aktivitas scrolling dengan menggeser layar dari atas ke bawah untuk membaca status, menyaksikan gambar, hingga menonton video, membuat manusia modern hari ini menjadi get addicted (candu) hingga terpapar dengan aktivitas scroll tanpa batas (infinite scroll).

Sajian media sosial dengan pola (pattern) algoritma yang menyesuaikan tingkah laku (behavior) para penggunanya (user) membuat user tersebut menjadi candu untuk melihat satu video ke video berikutnya, hingga habis waktunya dari pagi hingga sore. Dari sore hingga malam, yang membuat ia lalai akan kewajibannya kepada Allah.

Pada saat saat tertentu, manusia mungkin menyadari bahwa apa yang ia lakukan keliru, tapi karena candu dengan konten konten yang disajikan di media sosial tersebut, maka ia mendustakan peringatan peringatan yang telah sampai kepada dirinya.

Ia menafikan kebenaran kebenaran yang ia pahami, karena terjebak dengan sajian konten media sosial yang membuatnya terjerumus dalam permainan kebatilan.

Maasyiral muslimin rahimakumullahu,

Parahnya perilaku Almukadzzibiin, hingga diganjar oleh Allah dengan kecelakaan di hari kiamat, bukan hanya karena mereka mendustakan kebenaran ketika kebenaran telah datang kepadanya, tetapi mereka juga mengampanyekan kebatilan untuk menentang kebenaran.

Maka, fenomena maraknya lapak perjudian dari zaman tradisional hingga zaman digital hari ini di mana ramai terdapat judi online, merupakan kampanye negatif dari almukadzzibiin untuk mendustakan kebenaran konsep rezeki yang telah diatur Allah karena candu mereka dalam permainan kebatilan yaitu judi.

Pun juga dengan scroll tanpa batas yang ditawarkan dengan menyebarkan konten konten negatif yang membius manusia untuk senantiasa melek di hadapan gadget mereka, dan mengabaikan hak mata dan lisan untuk melek terhadap kebenaran yang dihadirkan melalui wahyu Allah berupa ayat ayat Al -qur’an.

Dalam lingkup yang lebih luas lagi, Almukadzzibiin, asyik dalam candu permainan kebatilan berupa perbuatan riba. Belum selesai kredit kendaraan dengan transaksi kredit, kembali melakukan aktivitas riba dengan membeli barang elektronik, dan juga melakukan transaksi riba dalam pemenuhan kebutuhan rumah hunian.

Permainan kebatilan berupa riba ini dilakukan dengan mendustakan ancaman Allah terhadap pelaku Riba, bahkan almukadzzibin dalam hal ini mengampanyekan kepada banyak orang di lingkarannya kalau mau punya kendaraan dan rumah layak huni, maka riba menjadi solusi yang tidak bisa ditawar lagi.

Allah Ta’ala lalu menegaskan dalam lanjutan ayat dalam surat At Thuur ini:

يَوْمَ يُدَعُّونَ إِلَىٰ نَارِ جَهَنَّمَ دَعًّا هَٰذِهِ ٱلنَّارُ ٱلَّتِى كُنتُم بِهَا تُكَذِّبُونَ

“Pada hari mereka didorong ke neraka Jahannam dengan sekuat-kuatnya. (Dikatakan kepada mereka): “Inilah neraka yang dahulu kamu selalu mendustakannya” (Q.S. At thuur: 13 – 14)

Kepada Almukadzzibiin ini, Allah lalu melemparkan mereka ke dalam api neraka, sebagai balasan kedustaan yang mereka lakukan dengan terjebak dalam candu kebatilan dan mengabaikan janji dan ancaman Allah berupa siksa api neraka. Allah bahkan seakan akan memojokkan almukadzzibiin dengan firman-Nya:

هَٰذِهِ ٱلنَّارُ ٱلَّتِى كُنتُم بِهَا تُكَذِّبُونَ أَفَسِحْرٌ هَٰذَآ أَمْ أَنتُمْ لَا تُبْصِرُونَ

(Dikatakan kepada mereka): “Inilah neraka yang dahulu kamu selalu mendustakannya”. Maka apakah ini sihir? Ataukah kamu tidak melihat? (Q.S. Atthuur 14 – 15).

Maasyiral muslimin rahimakumullahu,

Menutup khutbah Jumat di hari yang mulia ini, Ayat 17 pada surat At Thuur menjadi pengingat bagi kita agar senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah Ta’ala:

إِنَّ ٱلْمُتَّقِينَ فِى جَنَّٰتٍ وَنَعِيمٍ

“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam surga dan kenikmatan” (Q. S. At thuur: 17)

Taqwa yang berasal dari kata “waqo – yaqi – wiqoyatan”, berati menjaga. Maka hanya orang orang yang bertaqwa yang mampu menjaga dirinya dari candu permainan kebatilan. Hanya taqwa yang mampu memproteksi manusia dari belenggu kedustaan.

Sehingga, jamaah yang dimuliakan Allah Ta’ala, sudah sepatutnya bagi kita untuk senantiasa memperkuat derajat ketakwaan di hadapan Allah Ta’ala. agar kita menjadi orang orang yang memiliki imunitas kuat terhadap godaan candu kebatilan.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم

KHUTBAH PENUTUP DAN DOA

Unduh sekarang atau klik di sini

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Rakerwil V Hidayatullah Jatim Ditutup, Ketua DPW Apresiasi Pelayanan Tuan Rumah

Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) V Hidayatullah Jawa Timur resmi ditutup pada hari Ahad, 19 Januari 2024, di Situbondo. Dalam...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img