اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن
أَمَّا بَعْدُ, فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى : وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً، فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ
Ma’asyiral Muslimin Jamaah Jum’ah Rahimakumullah
Marilah kita bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang sangat banyak kepada kita, dimana kebanyakan dari kita manusia tak mampu mensyukurinya.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabiyullah Muhammad Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam, para istri, keturunan dan pengikutnya yang setia menjalankan sunnah-sunnahnya. Marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT, dengan takwa yang sebenar-benarnya.
Di penghujung akhir Ramadhan 1446 H/2025 M kali ini, bulan istimewa ini, mari kita meningkatkan ibadah semaksimal mungkin, sebagaimana sabda Nabi:
إِذا دَخَلَ العَشْرُ الأَوَاخِرُ مِنْ رمَضَانَ، أَحْيا اللَّيْلَ، وَأَيْقَظَ أَهْلَه، وجَدَّ وَشَدَّ المِئزرَ. متفقٌ عَلَيهِ
“Jika telah masuk 10 hari akhir bulan Ramadhan, maka Rasulullah Saw, menghidupkan malamnya, membangunkan keluarganya dan mengikat eratkan sarungnya” (HR. Bukhari dan Muslim).
Di 10 hari akhir Ramadhan, Rasulullah SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya, fokus memperbanyak amal shalih dan menghidupkan malam-malamnya dalam rangka meraih berkah malam Lailatul Qodr.
Untuk meneladani Rasulullah tersebut, hendaknya kita lebih serius dan fokus taqarrub ilallah di akhir Ramadhan ini. Harus diingat, belum tentu tahun depan kita bisa bertemu Ramadhan lagi.
Meskipun kita selalu mengharapkan panjang umur dan sehat walafiat untuk bertemu Ramadhan kembali, namun ajal adalah rahasia dan sepenuhnya di tangan Allah SWT. Berhentilah berbuat dosa, berbuat sia-sia, berbuat mubadzir dan berfoya-foya dengan kehidupan dunia.
Oleh karena itu, sesaat menyepilah, merenunglah, berkomtemplasilah, lakukan evaluasi diri, mohonlah ampun dan mohonlah petunjuk Allah SWT, di sisa hidup yang pendek ini, untuk sukses menghadapi peluang dan tantangan kehidupan ini.
Jamaah Jum’ah rahimakumullah,
Marilah kita semua memanfaatkan dengan sungguh sungguh beberapa hari akhir Ramadhan ini dengan sebaik-baiknya. Jalankanlah shalat fardhu secara berjamaah di masjid di awal waktu. Ketika adzan dikumandangkan segera hentikan semua aktifitas dunia, segera berwudhu, dan menuju masjid untuk shalat fardhu berjamaah.
Dalam perjalanan ke masjid lantunkan doa dan dzikir kepada Allah SWT. Jalankanlah shalat sunnah sebanyak mungkin. Terutama shslat tarawih dan shalat tahajjud. Bayarlah zakat maal dan zakat fitrah segera. Perbanyak infak dan shadaqah.
Jadilah murah hati, dermawan, dan cinta kaum miskin, anak yatim dan kaum dhuafa’. Pastikan di bulan Ramadhan kali ini kita wujudkan sebaik mungkin semampu kekuatan kita.
Terkait keutamaan shalat fardhu di awal waktu Rasulullah bersabda:
أي العمل أحب إلى الله؟ قال: الصلاة على وقتها.سألت النبي – صلى الله عليه وسلم: أيُّ العَمَلِ أحَبُّ إِلَى اللهِ تَعَالَى؟ Kata: «الصَّلاةُ عَلَى وَقْتِهَا»، قُلْتُ: ثُمَّ أي؟ Kata: «بِرُّ الوَالِدَيْنِ»، قُلْتُ: ثُمَّ أيٌّ؟ Contoh: «الجِهَادُ في سبيلِ الله». مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.
“Amal apa yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala?; Beliau menjawab, yaitu shalat tepat waktunya. Lalu apa lagi ? Beliau pun menjawab,“Berbakti kepada kedua orang tua.” ‘Kemudian apa lagi ? Maka beliau menjawab: “Jihad di jalan Allah Ta’ala” (Muttafaq ‘alaih)
Terkait keutamaan shalat fardhu berjamaah Rasulullah bersabda:
صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ تَفْضُلُ صَلَاةَ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً. اخرجه مسلم
“Shalat berjama’ah lebih utama dua puluh tujuh derajat daripada shalat sendirian.” (H.R Muslim)
Jadi, seutama-utama hak Allah SWT, yang wajib dijalankan hamba-Nya, setelah mentauhidkan-Nya adalah shalat fardhu berjamaah di masjid di awal waktu. Karena itu, shalat menjadi amal yang paling dicintai Allah jika dilaksanakan di awal waktu secara berjamaah di masjid.
Selanjutnya, shalat tahajjud di tengah malam hingga menjelang shubuh harus betul-betul dijalankan dengan sebaik mungkin, karena keutamaannya telah disebutkan Rasulullah saw, sebagaiana dalam hadis:
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ، يَقُولُ: «مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ، مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ، مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ
“Allah SWT, turun ke langit dunia pada setiap malam yaitu ketika sepertiga malam terakhir. Allah berfirman, ’Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan. Barangsiapa yang meminta kepada-Ku, niscaya Aku penuhi. Dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku ampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Bahkan shalat tahajjud (shalat lail) adalah shalat sunnah yang paling utama, maka harus selalu dikerjakan setiap malam oleh seluruh muslimin dan muslimat, sebagaimana sabda Nabi:
أفضل الصلاة بعد الفريضة صلاة الليل. أخرجه مسلم
“Shalat yang paling baik (paling utama) setelah shalat wajib, adalah shalat malam (shalat tahajjud)” (H.R. Muslim)
Jamaah Jum’at Rahimakumullah,
Amal shaleh berikutnya yang harus dimaksimalkan adalah membaca Al-Qur’an. Bahwa penawar dan penyembuh hati dan fikiran manusia adalah Al Qur’an. Allah SWT, berfirman:
وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلۡقُرۡءَانِ مَا هُوَ شِفَاۤءࣱ وَرَحۡمَةࣱ لِّلۡمُؤۡمِنِینَ وَلَا یَزِیدُ ٱلظَّـٰلِمِینَ إِلَّا خَسَارࣰا
“Dan Kami turunkan dari Al-Quran (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-Quran itu) hanya akan menambah kerugian.” (Surat Al-Isra’: 82).
Allah SWT memerintahkan kita agar Al Qur’an dibaca secara tartil:
وَرَتِّلِ ٱلۡقُرۡءَانَ تَرۡتِیلًا
“Dan bacalah Al-Quran itu dengan perlahan-lahan (tartil).” (Surat Al-Muzzammil : 4)
Al Qur’an pun harus kita tadabburi maknanya:
أَفَلَا یَتَدَبَّرُونَ ٱلۡقُرۡءَانَۚ وَلَوۡ كَانَ مِنۡ عِندِ غَیۡرِ ٱللَّهِ لَوَجَدُوا۟ فِیهِ ٱخۡتِلَـٰفࣰا كَثِیرࣰا
“Maka tidakkah mereka menghayati (mendalami) Alquran? Sekiranya (Alquran) itu bukan dari Allah, pastilah mereka menemukan banyak hal yang bertentangan di dalamnya.” (Surat An-Nisa’: 82)
Allah SWT tidak senang kepada kaum muslimin yang tidak mentadabburi Al Qur’an dengan firman-Nya:
أَفَلَا یَتَدَبَّرُونَ ٱلۡقُرۡءَانَ أَمۡ عَلَىٰ قُلُوبٍ أَقۡفَالُهَاۤ
“Maka tidakkah mereka menghayati Alquran, ataukah hati mereka sudah terkunci?” (Surat Muhammad : 24)
Marilah kita mempelajari dan memahami Al Qur’an dimudahkan Allah SWT. Sesuai firman-Nya yang luar biasa, diulang empat kali dengan redaksi yang sama, dalam satu surah Al-Qomar:
وَلَقَدۡ یَسَّرۡنَا ٱلۡقُرۡءَانَ لِلذِّكۡرِ فَهَلۡ مِن مُّدَّكِرࣲ
“Dan sungguh, telah Kami mudahkan Alquran untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?” (Surat Al-Qamar : 17, 22, 32, 50)
Rasulullah Muhammad Saw, bersabda:
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ القُرآنَ وَعَلَّمَهُ. رواه البخار
“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Qur’an dan m ngajarkannya” (HR Bukhari)
Oleh itu, kesimpulannya, bahwa, satu-satunya jalan untuk selamat dan bahagia di dunia dan akhirat bagi setiap mukmin/muslim adalah dengan membaca, memahami, menjalankan dan mengajarkan Al Qur’an dengan sebaik-baiknya, sesuai kemampuan masing-masing.
Jika diri kita, keluarga kita, kantor kita, organisasi kita, lingkungan kita dan negeri kita ini, semua orang Islam senang membaca Al Qur’an, senang mempelajari dan senang mengamalkan Al Qur’an, maka, insya Allah, rahmat dan berkah Allah SWT akan selalu tercurah-limpahkan kepada mereka.
Jama’ah Jum’at rahimakumullah,
Amalan berikutnya yang harus dilakukan secara maksimal adalah Dzikrullah (mengingat Allah SWT). Allah SWT memerintahkan orang-orang beriman untuk mengingat-Nya sebanyak-banyaknya dengan firman-Nya:
یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ ٱذۡكُرُوا۟ ٱللَّهَ ذِكۡرࣰا كَثِیرࣰا. وَسَبِّحُوهُ بُكۡرَةࣰ وَأَصِیلًا
“Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya, dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang” (Surat Al-Ahzab: 41-42)
Bahwa untuk bisa berdzikir dengan baik dan konsisten, mesti mohon pertolongan Allah SWT. Rasulullah Muhammad Saw, bersabda:
قال النبى : يَا مُعَاذُ، وَاللهِ إنِّي لأُحِبُّكَ. فَقَالَ: «أُوصِيكَ يَا مُعَاذُ لاَ تَدَعَنَّ في دُبُرِ كُلِّ صَلاَة تَقُولُ: اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ، وَشُكْرِكَ، وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ». رواه أَبُو داود بإسناد صحيح
“Dari Mu’az bin Jabal Radhiyallahu ‘Anhu, Nabi saw, bersabda: “Aku wasiatkan engkau Wahai Mu’adz, jangan sekali-kali kamu meninggalkan setiap selesai shalat lima waktu : ‘Ya Allah tolonglah aku agar senantiasa berdzikir mengingat-Mu, serta senantiasa bersyukur kepada Engkau dan senantiasa memperbaiki amal ibadahku kepada Engkau.” (H.R Imam Abu Dawud)
Jamaah Jum’at yang berbahagia,
Amalan selanjutnya untuk dimaksimalkan adalah berpuasa (Shiyam). Shiyam Ramadhan mesti kita tuntaskan dengan sebaik mungkin kualitasnya.
Maka selanjutnya nanti, setelah Ramadhan, kita mesti mebiasakan menjalankan puasa sunnah, antara lain Puasa Syawal, Senin-Kamis, Yaumul Bidh, Puasa Dawud, dan lainnya, yang telah dicontohkan oleh Nabiyullah Muhammad SAW.
Oleh itu, kita harus berlatih berpuasa sunnah sesuai kemampuan masing-masing sebagai ibadah sunnah yang sangat penting.
Jamaah rahimakumullah,
Amalan sholih berikutnya yang harus dimaksimalkan dan diteruskan setelah Ramadhan yakni infaq fii sabiilillaah. Allah SWT berfirman bahwa berinfak adalah wujud berjuang di jalan Allah SWT dan sebagai sumber kemenangan.
ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ وَهَاجَرُوا۟ وَجَـٰهَدُوا۟ فِی سَبِیلِ ٱللَّهِ بِأَمۡوَ ٰلِهِمۡ وَأَنفُسِهِمۡ أَعۡظَمُ دَرَجَةً عِندَ ٱللَّهِۚ وَأُو۟لَـٰۤىِٕكَ هُمُ ٱلۡفَاۤىِٕزُونَ
“Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah, dengan harta dan jiwa mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah. Mereka itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan.” (Surat At-Taubah: 20)
Sebagai kemuliaan, berinfak di jalan Allah SWT mesti terus dijalankan secara konsisten, dalam kondisi ringan (mudah) maupun berat (sulit):
ٱنفِرُوا۟ خِفَافࣰا وَثِقَالࣰا وَجَـٰهِدُوا۟ بِأَمۡوَ ٰلِكُمۡ وَأَنفُسِكُمۡ فِی سَبِیلِ ٱللَّهِۚ ذَ ٰلِكُمۡ خَیۡرࣱ لَّكُمۡ إِن كُنتُمۡ تَعۡلَمُونَ
“Berangkatlah kamu baik dengan rasa ringan maupun dengan rasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan jiwamu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (Surat At-Taubah: 41)
Allah SWT akan mengganti harta yang diingatkan dengan lebih baik, berfirman-Nya:
وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ ۖ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik” [Saba’/34 : 39]
Sabda Nabi saw, dalam hadits qudsi, terkait kemuliaan dan keutamaan infaq atau shadaqah :
أنفق يا ابن آدم ينفق عليك
“Berinfaklah wahai anak adam, niscaya Aku (Allah SWT) akan menafkahimu.” (HR Bukhari, Ahmad & Ibnu Majah).
Nabi saw, bersabda:
أَنْفِقُ يَا بِلاَلُ! وَلاَ تَخْشَ مِنْ ذِى الْعَرْشِ إِقْلاَلاَ
“Berinfaklah wahai Bilal ! Jangan takut dipersedikit (hartamu) oleh Dzat Yang memiliki Arsy” (Al Baihaqi)
Harta yang diinfakkan akan diganti Allah SWT. Sabda Nabi saw:
مَا مِنْ يَوْمِ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيْهِ إِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ فَيَقُوْلُ أَحَدُهُمَا : اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفَا وَيَقُوْلُ الآْخَر
اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفَا
“Tidak ada suatu hari pun ketika seorang hamba melewati paginya kecuali akan turun (datang) dua malaikat kepadanya lalu salah satunya berkata; “Ya Allah berikanlah pengganti bagi siapa yang menginfakkan hartanya”, sedangkan yang satunya lagi berkata; “Ya Allah berikanlah kehancuran (kebinasaan) kepada orang yang menahan hartanya (bakhil, tidak berinfak)”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Jama’ah Jum’at Rahimakumullah,
Semoga di akhir Ramadhan kita meraih kualitas takwa dan kembali kepada fitrah kesucian diri. Untuk memeliharanya, setelah Ramadhan, tugas kita adalah meng-istiqamahkan (konsisten) menjalankan ibadah-ibadah kepada Allah swt, diantara yang utama antara lain:
- Sholat fardhu berjamaah di masjid di awal waktu dan shalat tahajjud setiap malam.
- Membaca, mempelajari, memahami dan menjalankan Al-Qur’an sesuai kemampuan.
- Memperbanyak berdzikir dan berdoa kepada Allah swt.
- Menjalankan puasa Sunnah Syawal, Senin-Kamis dll.
- Memperbanyak infak dan shadaqah sesuai kemampuan dalam keadaan apapun.
Marilah kita ajak keluarga kita, teman di tempat kerja kita, masyarakat, Bangsa dan Negara kita tercinta ini untuk menjalankannya. Kiranya akan terlimpah hidayah, Rahmat, dan barokah Allah SWT. Aaamiin
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وُرَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا
اللهم صل و سلم على هذا النبي الكريم و على آله و أصحابه و من تبعهم بإحسان إلى يوم الدين. أما بعد
فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللّٰهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللّٰهُ تَعَالَى اِنَّ اللّٰهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ
Do’a Penutup
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً. اللّهُمَّ وَفِّقْنَا لِطَاعَتِكَ وَأَتْمِمْ تَقْصِيْرَنَا وَتَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ . وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبّ الْعَالَمِيْنَ
!!!عِبَادَاللهِ
إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَالْمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ