AdvertisementAdvertisement

Kunjungan ke Kalbar, Sekjend Mushida Tegaskan Pentingnya Kaderisasi dalam Dakwah Islamiyah

Content Partner

PONTIANAK (Hidayatullah.or.id) — Sekretaris Jenderal (Sekjend) Pengurus Pusat Muslimat Hidayatullah (Mushida), Siti Sarah Zakiyah, melaksanakan kunjungan kerja selama dua hari ke Provinsi Kalimantan Barat, 1–2 Shafar 1447 H (26–27 Juli 2025), dengan tema “Sinergi Organisasi dan Spirit Juang dalam Bingkai Ukhuwah Islamiyah.”

Kunjungan ini menjadi momentum konsolidasi organisasi sekaligus penguatan semangat kaderisasi dalam dakwah dan pendidikan keluarga Muslimah di wilayah tersebut.

Dalam kunjungan yang turut didampingi Kepala Kantor PP Mushida, Fiqhi Ulyana, Sarah menyapa para pengurus dan kader Muslimat Hidayatullah di Kampus Pondok Pesantren Hidayatullah Pontianak.

Kegiatan utama digelar dalam bentuk brainstorming dan rapat koordinasi yang berlangsung Sabtu pagi (26/7) dan diikuti oleh perwakilan Mushida di Pontianak dan kota terdekat sekitarnya.

Dalam arahannya, Sarah menekankan pentingnya kaderisasi sebagai ruh gerakan dakwah yang tak boleh terputus di tengah zaman yang terus berubah.

Ia mengingatkan bahwa kerja-kerja dakwah bukan sekadar aktivitas sosial, melainkan bagian dari amanah ilahiyah yang membutuhkan kesinambungan melalui generasi yang dipersiapkan secara sungguh-sungguh.

“Kita memang memerlukan harta materi untuk visi perjuangan islami, tapi yang paling penting yang kita perlukan dari itu semua adalah generasi penerus perjuangan. Kita butuh kader yang akan terus melanjutkan dakwah dan sujud-sujud kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,” ujar Sarah.

Langkah kaderisasi serupa juga telah dilakukan Nabi dan para sahabat menekankan pentingnya kaderisasi umat yang memiliki integritas, visi tauhid, dan semangat juang tinggi.

Bagi Mushida, terang Sarah, kaderisasi bukan hanya dalam aspek struktural organisasi, tetapi juga mencakup pembinaan ruhani, ketahanan keluarga, dan kontribusi terhadap kehidupan kebangsaan.

Ketahanan Keluarga untuk Kejayaan Bangsa

Sarah juga menyoroti pentingnya menjadikan Mushida sebagai poros sinergi dalam pembinaan keluarga Muslimah yang tangguh secara spiritual, sosial, dan kebangsaan.

Ia menyebut bahwa ketahanan keluarga merupakan basis dari ketahanan nasional, dan Mushida memiliki peran strategis untuk memperkuatnya melalui program-program edukasi berbasis nilai Islam.

“Ukhuwah Islamiyah tidak hanya kita jaga dalam ruang organisasi, tetapi harus hidup dalam keluarga-keluarga kader. Di situlah peran nyata Mushida membangun generasi mukminah yang tangguh dan produktif,” jelas Sarah.

Kunjungan ini juga menjadi ajang evaluasi kinerja program Mushida di Kalimantan Barat, termasuk progres pembinaan anggota, pelatihan keterampilan keluarga, dan advokasi sosial berbasis nilai keislaman. Apalagi Kalbar memiliki potensi pengembangan dakwah perempuan yang signifikan, dan perlu didorong dengan penguatan kelembagaan.

“Tantangan dakwah saat ini tidak hanya dari luar, tetapi juga dari dalam keluarga kita sendiri. Karena itu, program Mushida harus adaptif, mendalam, dan berbasis pada kebutuhan real di masyarakat,” ujar Sarah.

Sarah menegaskan kembali pentingnya merawat ukhuwah dalam seluruh lini gerakan Muslimat Hidayatullah, baik melalui komunikasi aktif antarpengurus, kolaborasi lintas daerah, maupun penguatan spiritual melalui forum-forum keislaman rutin.

Kegiatan hari pertama ini ditutup dengan sesi foto bersama dan perumusan rekomendasi strategis daerah untuk program Mushida tahun 2025–2026. Agenda kunjungan kerja ini dijadwalkan berlanjut ke sejumlah titik di Kalimantan Barat.

Editor: Adam Sukiman
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Inilah Pesan dan Harapan Kak Dito di Jamnas III Sako Pramuka Hidayatullah

BALIKPAPAN (Hidayatullah.or.id) – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia, Kak Dito Ariotedjo, membuka secara resmi Islamic Scout Camp...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img