
MATARAM (Hidayatullah.or.id) — Indonesia, dengan keragaman budaya dan kekayaan alamnya, tak hanya dikenal sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, tetapi juga sebagai pusat pertumbuhan industri halal.
Upaya membangun ekosistem halal kini semakin nyata di berbagai daerah. Di Nusa Tenggara Barat (NTB), semangat itu hadir melalui gelaran Hidayatullah Halal Festival yang diinisiasi oleh Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) Hidayatullah bekerjasama dengan Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH).
Ketua LPH Hidayatullah Pusat, Muhammad Faisal Tamrin, menegaskan bahwa lembaganya bukan sekadar institusi teknis, tetapi juga bagian dari gerakan dakwah.
Dia menyebutkan, LPH hadir sebagai wadah dakwah untuk mensyiarkan halal di tingkat nasional dan internasional. Kini geliat halal tidak hanya menjadi tren global, tetapi juga telah menyatu dengan denyut keindonesiaan yang mengedepankan nilai keberkahan, kebersamaan, dan kemajuan bersama.
“Saat ini, LPH Hidayatullah telah menerbitkan 1.500 sertifikat halal dan menempati peringkat ke-4 di Indonesia,” ujarnya dalam sambutan seraya menekankan LPH Hidayatullah sebagai aktor penting dalam penguatan ekosistem halal nasional.
Ia menekankan keberadaan lembaga pemeriksa halal bukan hanya memberi jaminan mutu bagi konsumen, tetapi juga menghadirkan nilai dakwah yang luas. Halal tidak lagi dipandang sebatas label, melainkan sebagai upaya menebar keberkahan dalam kehidupan sosial dan ekonomi.
Festival yang berlangsung pada Ahad (28/09/25) di depan Hotel Grand Madani Mataram ini dibuka dengan kegiatan jalan sehat. Ratusan santri, kader, dan warga Hidayatullah turut serta, menjadikan suasana kian semarak.
Tidak berhenti di situ, masyarakat juga bisa menikmati beragam layanan seperti konsultasi halal, cek kesehatan gratis, donor darah, serta pameran UMKM yang menampilkan produk lokal khas NTB.
Salah satu momen penting dari festival ini adalah penyerahan sertifikat halal oleh LPH Hidayatullah kepada 12 pelaku usaha dari Kota Mataram dan Lombok Barat.
Penyerahan ini menjadi bukti konkret bagaimana syiar halal dipraktikkan dalam kehidupan nyata, memberikan kepastian bagi konsumen sekaligus meningkatkan daya saing produk lokal.
Di sela kegiatan, DPW Hidayatullah NTB juga meluncurkan Sasambo Halal Center (SHC). Kehadiran pusat layanan ini diharapkan dapat memudahkan pelaku usaha dalam mengurus sertifikasi halal, sehingga UMKM di NTB lebih siap menembus pasar nasional bahkan internasional.
Sementara itu, komitmen BMH sebagai lembaga filantropi juga tampak nyata dalam festival ini. Kepala BMH NTB, Nurkholis, menekankan pentingnya peran sinergis antara dakwah, pendidikan, dan penguatan ekosistem halal.
“Partisipasi BMH dalam festival ini menjadi bukti nyata kontribusi aktifnya dalam membangun ekosistem halal dan memajukan generasi, sejalan dengan visi Hidayatullah dan juga misi BMH,” jelasnya.
Dengan tema “Menguatkan Ekosistem Halal, Menebar Keberkahan Untuk NTB Mendunia,” acara ini sekaligus menjadi rangkaian menuju Musyawarah Nasional VI Hidayatullah pada Oktober 2025.






