AdvertisementAdvertisement

Membangun Peradaban dari Pelosok, Dakwah Intelektual Dua Ustadzah Muda

Content Partner

MAKASSAR (Hidayatullah.or.id) — Di sebuah ruang kelas sederhana di STAI Al Bayan Makassar, dua sosok ustadzah muda, Habina dan Habira, menapaki garis akhir dari sebuah perjalanan panjang akademik.

Setelah bertahun-tahun menyeimbangkan tugas sebagai pengajar, pembimbing santri, sekaligus mahasiswa, keduanya kini menyandang gelar sarjana Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).

Namun capaian ini bukan hanya hasil usaha pribadi. Di balik keberhasilan tersebut, berdiri Baitulmaal Hidayatullah (BMH), lembaga lembaga amil zakat nasional yang selama ini memberi dukungan melalui program beasiswa pendidikan.

“Alhamdulillah kami sangat bersyukur dengan program beasiswa BMH. Dengan bantuan ini, kami bisa menyelesaikan pendidikan dengan fokus dan tanpa hambatan berarti,” ungkap Ustadzah Habina penuh syukur, seperti dalam keterangan diterima media ini, Selasa, 15 Dzulqa’dah 1446 (13/5/2025).

Bagi Habina dan Habira, kelulusan ini adalah awal dari amanah besar. Gelar sarjana bukan semata status akademik, melainkan bekal spiritual dan intelektual untuk mengemban tugas dakwah di wilayah-wilayah yang sering kali terpinggirkan dari arus pendidikan formal.

“Tentu ini adalah amanah bagi kami. Bekal yang sangat berharga untuk mengemban tugas dakwah mencerahkan masyarakat di pelosok,” tambahnya.

BMH dan Komitmen Membangun Daiyah Tangguh

Kadir, Kepala Perwakilan BMH Sulawesi Selatan, menegaskan bahwa kelulusan kedua ustadzah ini merupakan perwujudan nyata dari komitmen lembaga dalam mencetak kader-kader dakwah yang berkualitas dan siap terjun ke medan dakwah yang menantang.

“Momen wisuda dan penugasan ini merupakan awal. Kami bersama mitra, STAI Al Bayan, berkomitmen untuk terus mencetak dai-daiyah tangguh yang akan berdakwah hingga pelosok negeri,” ujar Kadir.

Menurutnya, bantuan BMH tidak hanya dimaknai sebagai pemberian beasiswa, tetapi sebagai strategi jangka panjang membangun peradaban umat.

“Lebih dari sekadar bantuan finansial, ini adalah investasi untuk mendukung perjuangan para dai-daiyah dalam mencerdaskan dan memajukan umat,” lanjutnya.

Realitas pendidikan agama di daerah-daerah terpencil menunjukkan adanya kebutuhan mendesak akan kehadiran para pendidik dan pembimbing yang mampu menanamkan nilai-nilai Islam secara substansial.

Karena itu, kehadiran daiyah seperti Habina dan Habira menjadi vital. Mereka bukan hanya guru, tetapi juga agen perubahan yang akan merajut harapan dan menyulam nilai-nilai kebaikan di tengah keterbatasan infrastruktur dan akses informasi.

Dengan modal ilmu, kesalehan pribadi, dan semangat pengabdian, keduanya adalah wujud dari sinergi ideal antara pendidikan tinggi Islam dan lembaga zakat.*/

Editor: Adam Sukiman
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

LSH Hidayatullah Dukung Pengembangan Kapasitas Juru Sembelih Halal di Kota Depok

DEPOK (Hidayatullah.or.id) -- Masjid Jami’ Asy-Syahid Kota Depok menyelenggarakan Daurah Manajemen Qurban bertema “Menuju Pengelolaan Qurban yang Lebih Syar’i,...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img