AdvertisementAdvertisement

Merealitakan Islam

Content Partner

SALAH satu keteladanan dari Pemimpin Umum Hidayatullah Ust. H. Abdurrahman Muhammad adalah gemar membaca buku. Kegemarannya itu sudah tumbuh sejak kecil. Saat menjadi mahasiswa di Yogyakarta kegemaran membaca buku seolah menemukan habitatnya karena banyak perpustakaan dan toko buku.

Turut membersamai Allahuyarham Ustadz Abdullah Said dalam perintisan dan bergabung di Pesantren Hidayatullah semakin meningkatkan daya baca bukunya.

Kebiasaan itu tak mengherankan karena sahabatnya, Ustadz Abdullah Said, juga seorang kutu buku. Ia sering diajak diskusi dengan banyak hal dengan salah satu modalnya ada membaca buku.

Ketika diamanahi menjadi Pemimpin Umum, Ustadz Abdurrahman Muhammad menganggap membaca buku sebagai kebutuhan setiap hari. Ketika bepergiaan ia senantiasa berbekal mushab al-Qur’an dan beberapa buku.

Para tamu dan pengurus sering memberikan hadiah buku kepada beliau. Salah satunya Ustadz Asih Subagyo memberikan buku “Kapitalisme Religius, Peradaban Islam Masa Depan“. Buku yang menarik dari sisi judul dan isi tentunya.

Kebiasaan beliau selanjutnya setelah membaca buku tersebut dan merenungkannya lalu disampaikan kepada jamaah dalam ceramahnya di masjid. Tentu ini menjadi up to date isi dengan menghubungkan kepada realita kekinian dan kedisinian.

Tausyiah Subuh dua hari berturut-turut, pada Juma’t dan Sabtu 10-11 November 2023 di Masjid Ar Riyadh, beliau menyinggung tentang buku tersebut sebagai referensi. Sebagai bentuk penegasan penting membangun peradaban dengan basis spritual, moral, dan intelektual.

Buku karya Suwarsono Muhammad ini mengupas perjalanan panjang peradaban Islam sejak abad ke-7 masehi yang tidak dapat menghindar dari daur hidup peradaban pada umumnya.

Setelah mencapai puncak kejayaan, kini sulit mengelak bahwa peradaban Islam bukan lagi merupakan peradaban dominan tapi posisi terpinggirkan dan digantikan oleh Barat sebagai penguasa dunia.

Peradaban Barat sebagai peradaban kapitalisme menampilkan wajah religius sebagaimana Islam dulu pernah jaya. Melihat Barat hari ini, minus keimanan maka peradaban yang maju, tertata, teratur, dan profesionalisme adalah nilai-nilai ajaran Islam yang teraktualisasikan di Barat.

Setiap 100 tahun akan ada pergeseran peradaban dengan dimulai dari benturan peradaban. Apakah peradaban Islam akan bangkit lagi, China, India atau yang lain?.

Dalam hal ini, Pemimpin Umum Hidayatullah mengajak untuk meniti kembali puncak peradaban Islam dengan menjadikan masjid sebagai kerajaan membangun kekuatan spritual.

Masjid adalah surganya orang-orang beriman, bukan karena kemegahannya tapi rangkaian ibadah, kegiatan, dan layanannya yang makmur menjadi media untuk upgrade spritual. Kegiatan di masjid harus disiplin, sebelum adzan berkumandang, jamaah dan santri sudah harus siap di masjid

Silatnas Hidayatullah 2023 harus bisa menghadirkan suasana religius yang bisa ditangkap, dipahami, dan dibawa oleh peserta Silatnas untuk kemudian direalisasikan ke tempat tugasnya masing-masing. Ini pekerjaan berat tapi harus dilakukan dengan baik dan terus-menerus.

Islam bukan hanya dikaji, dipelajari dan diceritakan tapi direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Inilah tugas sebagai seorang Abdullah dan Kahlifatullah yang menyatu dalam diri orang-orang beriman.

*) Dr. Abdul Ghofar Hadi, penulis Wakil Sekretaris Jenderal I Dewan Pengurus Pusat Hidayatullah

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Rakerwil V Hidayatullah Jatim Ditutup, Ketua DPW Apresiasi Pelayanan Tuan Rumah

Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) V Hidayatullah Jawa Timur resmi ditutup pada hari Ahad, 19 Januari 2024, di Situbondo. Dalam...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img