SEORANG mukmin tentu akan berjuang, menjadikan hatinya senantiasa terkoneksi dengan apa yang menjadi petunjuk dari Allah dan Rasul-Nya. Salah satunya perihal masjid, ya, Masjidil Aqsha di Palestina.
“Jangan mengencangkan pelana (melakukan perjalanan jauh) kecuali untuk mengunjungi tiga masjid: Masjidil Haram, Masjidil Aqsha, dan Masjidku (Masjid Nabawi),” (HR Bukhari).
Hadits itu tampaknya menjadi energi yang benar-benar menjadikan pikiran, kebugaran, dan semangat Pemimpin Umum Hidayatullah Ust. H. Abdurrahman Muhammad, terus menjadi prima.
“Bahwa pusat spiritual yaitu Al-Aqsha dan kita sekarang. Saya sampaikan bahwa tidak ada infak dan tidak ada jihad yang lebih utama hari ini kecuali mengarahkan diri ke Al-Aqsha.”
Ustadz Abdurrahman Muhammad melanjutkan paparan yang beliau sampaikan dalam ceramah pasca Silatnas, Ahad, 26 Jumadil Awal 1445 (10/12/2023) di Masjid Ar-Riyadh, Ummul Qura Hidayatullah Indonesia, Balikpapan.
“Sebenarnya saya agak lelah juga menghadapi acara Silatnas (Silatnas Hidayatullah, 23-26/11/2023) kemarin. Tapi itu keberkahan Al-Aqsha, ternyata membuat saya terjadi proses percepatan.”
Lebih jauh, Pemimpin Umum menegaskan. “Saya saja yang akan memimpin pergerakan kafilah menuju Al-Aqsha.”
Gelombang Kemenangan
Semangat Pemimpin Umum itu harus menjadi address terang bagi segenap kader dan jama’ah bahwa detik-detik perubahan zaman kian menjelang.
Era penjajahan “Zionis Israel” yang telah berlangsung sejak 1923 yang ditandai dengan hadirnya mandat Inggris untuk memfasilitasi migrasi massal orang Yahudi secara bergelombang datang ke Palestina sampai 1948, sepertinya telah menemui titik senja di tahun-tahun belakangan ini.
Dan, sebagaimana pergiliran siang dan malam, Masjid Al-Aqsha pada akhirnya akan kembali ke pangkuan umat Islam.
Sebagaimana dahulu Perang Hattin pada Juli 1187 telah menjadikan Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi mampu memukul pasukan Salib.
Pada akhirnya pada 2 Oktober 1187 Masehi, sukses memasuki Baitul Maqdis dan menunaikan sholat Jum’at di dalamnya.
Hari ini publik dunia melihat bagaimana pembantaian brutal dan sadis telah dipertontonkan oleh penjajah Palestina.
Jumlah korban dari kalangan sipil terus meningkat di antaranya wanita dan anak-anak. Kini telah tercatat 18.205 warga Palestina menjadi korban keganasan serangan militer “Israel.”
Dengan fakta seperti itu adalah mustahil bagi “Israel” memperbaiki citra negaranya sebagai entitas yang berhak dan dapat dibenarkan.
Dan, cara demikian itu memang pola yang berulang dari setiap penjajah yang menguasai Palestina.
Dalam kata yang lain, kekejaman itu pada akhirnya akan bertemu dengan sakaratul mautnya. Oleh karena itu banyak pihak yang tersadar dan menjadi simpati bahkan bergerak maju membela Palestina.
Spirit Warga Palestina
Dan, bagaimana kita tidak bersemangat, terdongkrak antusiasme untuk jihad dan infaq membela Masjidil Aqsha sedangkan warga Palestina dengan segenap ketidakberdayaannya tidak pernah kehilangan spirit.
Megan Rice, sosok aktivis sekaligus TikToker Amerika pun takjub dengan keteguhan rakyat Palestina yang dibombardir oleh Israel. Ia bahkan tercerahkan dan masuk Islam, mendapatkan hidayah Allah.
Satu fakta ini cukup menjadi bukti kepada kita bahwa dalam ketidakberdayaan, warga Palestina dengan spiritnya mampu memendarkan dakwah, sehingga menjadi sebab orang kagum dan tercerahkan.
Kalau boleh saya rangkai sebuah kalimat yang menjadi penggerak kekuatan Pemimpin Umum Hidayatullah kira-kira seperti ini, bahwa, inilah saat untuk bangkit dan meraih kemenangan. Mari berikan yang terbaik dari yang kita miliki, meski sebatas infaq, diskusi, pencerahan, dan kalau perlu public paper.
Bahkan mulai dari sekarang, beliau mengajak kita songsong detik-detik perubahan zaman, dengan semangat ibadah, muamalah dan dakwah yang lebih gencar. Insha Allah umat Islam akan kembali membebaskan Masjid Al-Aqsha.
Jangan sampai kita ketinggalan momentum yang tidak lama lagi benar-benar membahagiakan seluruh umat Islam di dunia dan memakmurkan alam semesta.[]
*) Mas Imam Nawawi, penulis adalah Direktur Progressive Studies & Empowerment Center (Prospect) | Ketua Umum PP Pemuda Hidayatullah Periode 2020-2023.