
JAKARTA (Hidayatullah.or.id) — Pengurus Pusat Pemuda Hidayatullah mengeluarkan pernyataan sikap terkait dinamika kebangsaan yang tengah dihadapi Indonesia. Dalam sikap resminya, Pemuda Hidayatullah menyoroti krisis keadaban, ketidakadilan, serta lemahnya penegakan hukum, dan menegaskan pentingnya keberpihakan kepada rakyat demi menjaga persatuan serta menyiapkan masa depan Indonesia yang lebih baik.
Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Hidayatullah, Rasfiuddin Sabaruddin, menekankan bahwa bangsa ini membutuhkan keadilan, keberpihakan kepada rakyat, dan keteladanan dari seluruh aparat serta pemangku kebijakan.
“Kami meyakini bahwa bangsa ini membutuhkan keadilan, keberpihakan kepada rakyat, serta keteladanan dari seluruh aparat dan pemangku kebijakan demi menjaga persatuan serta menyiapkan masa depan Indonesia yang lebih baik,” katanya dalam keterangannya diterima media ini, Senin, 8 Rabiul Awal 1447 (1/9/2025).
Pemuda Hidayatullah, tegasnya, menempatkan dirinya sebagai bagian dari elemen bangsa yang konsisten menjaga nilai moral dan tanggung jawab kebangsaan. Mereka berharap agar seluruh komponen bangsa tetap bersatu menghadapi tantangan zaman dan berkontribusi aktif dalam membangun Indonesia yang adil, damai, dan bermartabat.
Dalam pernyataannya, Pemuda Hidayatullah menyerukan agar pemerintah—termasuk Presiden, Wakil Presiden, DPR RI, DPD RI, MPR RI, lembaga yudikatif, kementerian/lembaga pemerintah, aparat penegak hukum, serta seluruh pemegang kebijakan—menjaga amanah konstitusi dan menjalankan tugas dengan konsisten.
Mereka diminta untuk menunjukkan sikap adil, berakhlak mulia, serta menjaga komunikasi yang baik dengan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi.
Selain pemerintah, Pemuda Hidayatullah juga menekankan pentingnya peran aparat penegak hukum dalam menjaga profesionalitas, transparansi, dan akuntabilitas.
Pihaknya menekankan bahwa aparat hukum harus selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dalam tugas pelayanan. Kepercayaan publik, menurut pernyataan tersebut, hanya bisa diraih dengan sikap berkhidmat kepada rakyat.
Aparat dituntut menjadikan tegaknya hukum dan terjaganya kehormatan institusi sebagai modal utama dalam mengemban amanah.
Poin ketiga dari pernyataan sikap ini ditujukan kepada seluruh elemen bangsa, khususnya generasi muda. Pemuda Hidayatullah mengajak kaum muda untuk menjaga persatuan dengan menumbuhkan semangat kolaborasi dalam membangun negeri.
“Tidak mudah terprovokasi oleh kepentingan yang dapat merusak tatanan sosial dan mengorbankan kepentingan bangsa yang lebih besar,” tegasnya.
Rasfiuddin menjelaskan bahwa sikap ini adalah bentuk kepedulian dan tanggung jawab moral Pemuda Hidayatullah terhadap bangsa. Ia menegaskan pentingnya menjaga keutuhan bangsa dan menegakkan keadilan sebagai pondasi membangun peradaban yang lebih beradab menuju Indonesia Emas 2045.
“Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa memberikan kekuatan kepada kita semua untuk menjaga keutuhan bangsa, menegakkan keadilan, dan membangun peradaban yang beradab menuju Indonesia Emas 2045,” ungkapnya dalam penutup pernyataan sikap tersebut.






