
BANDUNG (Hidayatullah.or.id) — Ketua Departemen Ekowira Pengurus Pusat (PP) Pemuda Hidayatullah, Deden Sugianto Darwin, menegaskan positioning organisasinya sebagai wadah pengembangan diri. Hal itu disampaikan dia saat membuka Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) II Pemuda Hidayatullah Jawa Barat selama 2 hari dibuka pada Sabtu, 2 Rabi’ul Akhir 1446 (05/10/2024).
“Melalui berbagai program derivasi dari Rakernas, positioning gerakan Pemuda Hidayatullah adalah wadah bagi anggota untuk meningkatkan kesadaran diri, kemampuan, dan keterampilan,” kata Deden.
Rakerwil ini mengusung tema “Konsolidasi Progresivitas Pemuda yang Beradab, Menuju Jawa Barat Emas 2045” bertempat di Aula Pondok Pesantren Pesantren Hidayatullah, Jalan Pasir Leutik No.18A, Padasuka, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Pewadahan ini jelas Deden bertujuan agar para anggota dapat mengoptimalkan potensi pribadi mereka dan berkontribusi lebih besar bagi masyarakat, baik dalam konteks spiritual, intelektual, maupun sosial.
Visi ini menurut Deden meneguhkan upaya Pemuda Hidayatullah untuk menciptakan generasi muda yang tidak hanya tangguh secara individual, tetapi juga memiliki peran strategis dalam pembangunan bangsa, sejalan dengan cita-cita Indonesia Emas 2045.
Disamping itu, Deden berharap Pemuda Hidayatullah Jabar tidak hanya fokus internal saja. Tetapi, melebarkan sayapnya dengan berimprovisasi, berdinamika, dan memainkan peran progresif beradab di dunia politik.
“Saya berharap, Pemuda Hidayatullah Jabar ini ikut memainkan peran yang progresif dan beradab di kancah perpolitikan Jawa Barat. Ini berkesesuaian dengan tema Rakerwil bahwasanya kita siap mewujudkan Indonesia Emas di tahun 2045. Sebab, pemuda adalah instrumen primer untuk mewujudkan impian tadi,” ungkap Deden.
Lebih jauh pria kelahiran Cianjur ini mendorong terus dilakukannya upaya membentuk pemimpin pemimpin muda yang kompeten dan berakhlak mulia untuk Indonesia Emas 2045 dengan menempuh langkah-langkah strategis berupa penguatan basis kader dan rekrutmen secara berkelanjutan.
Berikutnya, Deden juga mengingatkan pentingnya selalu memastikan gerakan perkaderan terstruktur dengan mengadakan pelatihan dan pengembangan kapasitas kader melalui program LTC dan melakukan peningkatan kapasitas kader dari aspek pengetahuan agama secara komprehensif dan memperluas wawasan tentang berbagai isu terkini, baik nasional maupun internasional.
Demikian pula penekanannya terhadap bidang kewirausahaan pengetahuan ekonomi dengan memastikan pemahaman prinsip-prinsip ekonomi dan keuangan Islam untuk mendukung pengembangan diri dan masyarakat.
“Pengetahuan sosial politik juga penting bagi pemuda dengan meningkatkan pemahaman tentang dinamika sosial dan politik serta peran pemuda dalam pembangunan bangsa dan dapat mengelaborasikan dalam perspektif Islam,” terangnya.
Yang tidak kalah penting, jelas Deden, Pemuda Hidayatullah harus berupaya melakukan pengembangan soft skill dengan membentuk kemampuan komunikasi, kepemimpinan, kerjasama, dan problem-solving.
Dinamika Jawa Barat
Sementara itu, di kesempatan yang sama, Ketua Pemuda Hidayatullah Jawa Barat, Mustakim, menyerukan pentingnya keterlibatan alumni MA Hidayatullah di wilayah Jawa Barat dalam organisasi Pemuda Hidayatullah.
Menurut Mustakim, banyak alumni potensial yang hingga kini belum aktif bergabung. “Saya melihat, banyak sekali alumni MA Hidayatullah yang tersebar di Jabar, namun belum bergabung dengan Pemuda Hidayatullah,” ujar Mustakim.
Dalam momentum Rakerwil ini, Pemuda Hidayatullah Jabar menegaskan kembali posisinya sebagai wadah silaturahmi dan pengembangan diri bagi kader-kadernya.
“Kita sediakan ruang bagi alumni, baik yang memiliki bakat menulis, futsal, atau lainnya,” tambahnya, menekankan pentingnya strategi ini untuk menarik lebih banyak alumni.
Rakerwil ini turut dihadiri oleh pengurus DPW Hidayatullah Jabar, seperti Sekwil DPW Ustadz Andi Ahmad Suhendar, Kadep Ekonomi Ustadz Abdul Wahid, dan Kadep Organisasi Ustadz Noval Abdullah. Acara pembukaan kemudian ditutup dengan pertandingan futsal sebagai simbol kebersamaan.*/Muhammad Jundi Al Hafidz