AdvertisementAdvertisement

Rakerwil Papua, Wahyu Rahman Soroti Pentingnya Profesionalisme, Produktivitas dan Nilai Profetik

Content Partner

SERUI (Hidayatullah.or.id) — Dalam era modern yang penuh dengan dinamika dan tantangan, pengelolaan gerakan dakwah dan pembinaan umat dalam bingkai organisasi Islam harus berorientasi pada profesionalisme, produktivitas, dan nilai-nilai profetik.

Demikian ditekankan oleh Ketua Bidang Perekonomian Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah, Ust. Wahyu Rahman, MM, dalam arahan pembukaan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Hidayatullah Provinsi Papua di Kota Serui, Rabu, 29 Rajab 1446 (29/1/2025).

Wahyu menggarisbawahi pentingnya keyakinan bahwa setiap karya, kinerja, dan prestasi yang dicapai akan mendapatkan ganjaran dari Allah SWT dan disaksikan oleh Rasulullah saw serta orang-orang beriman kelak di akhirat.

Dalam konteks ini, ia membacakan firman Allah dalam Al-Qur’an surah At-Taubah ayat 105 yang mengandung pesan penting tentang amanah kepemimpinan sebagai seorang muslim yang akan dipertanggungjawabkan kepada Allah.

Artinya, terang dia, setiap individu dalam organisasi harus memahami bahwa setiap tanggung jawab yang diemban bukan hanya berkaitan dengan tugas duniawi, tetapi juga memiliki konsekuensi ukhrawi.

“Dengan kesadaran ini, kerja-kerja dakwah dan pengelolaan organisasi harus didasarkan pada keikhlasan, kejujuran, dan profesionalisme,” katanya.

Lebih jauh dia menerangkan bahwa dakwah dan pembinaan umat merupakan inti dari gerakan Islam yang berkelanjutan.

Oleh sebab itu, sebagai sebuah organisasi yang mengemban misi dakwah, jelas Wahyu, Hidayatullah akan terus menggalakkan dakwah dan pembinaan umat sebagai arus utama (mainstream) gerakannya.

Dia menegaskan bahwa agar mainstream gerakan ini efektif, diperlukan manajemen yang baik untuk memenuhi kebutuhan Sumber Daya Insani di tingkat Wilayah dan Daerah.

Disamping itu, sambungnya, penguatan manajemen dakwah menjadi krusial dalam membangun sistem kaderisasi yang lebih baik, termasuk dalam pengelolaan amal usaha dan sumber daya manusia.

Dia memandang, dengan penerapan sistem yang efektif, dakwah tidak hanya menjadi kegiatan yang sporadis, tetapi juga sebuah gerakan berkesinambungan yang memiliki dampak luas bagi masyarakat.

“Dakwah yang terkelola dengan baik akan menciptakan kader-kader unggul yang mampu menjawab tantangan zaman serta membawa Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam,” terangnya.

Selain itu, penguatan kapasitas sumber daya insani dalam organisasi harus menjadi prioritas. Sebab, kata dia, Keberhasilan dakwah dan pembinaan umat sangat ditentukan oleh kualitas individu yang menjalankannya.

“Oleh karena itu, sistem pembinaan, pelatihan, serta pengembangan kapasitas harus diperhatikan secara serius demi mencetak kader yang memiliki kompetensi, integritas, dan dedikasi tinggi,” imbuhnya.

Mewujudkan Kemandirian Ekonomi

Lebih jauh Wahyu menyampaikan bahwa dalam era yang serba kompetitif ini, organisasi Islam harus memiliki kemandirian ekonomi agar mampu menjalankan program-programnya secara berkelanjutan.

Salah satu langkah konkret yang diusung oleh Hidayatullah berkenaan dengan upaya tersebut adalah mengoptimalkan potensi aset dan memanfaatkan tanah milik organisasi serta amal usaha sebagai lahan produktif dalam berbagai sektor sesuai potensinya masing-masing.

“Pemanfaatan aset yang tepat akan mendukung kemandirian organisasi dan memastikan keberlanjutan gerakan dakwah,” katanya, seraya menekankan bahwa dengan konsep ini Hidayatullah tidak hanya bergantung pada donasi, tetapi juga mampu menciptakan sumber pendanaan mandiri yang berbasis pada produktivitas dan kebermanfaatan sosial.

Selain itu, Ust. Wahyu Rahman juga menekankan pentingnya mengimplementasikan nilai-nilai profetik dan profesionalisme dalam sistem keuangan organisasi, amal usaha, dan badan usaha.

Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan menurutnya menjadi faktor utama dalam menjaga kepercayaan masyarakat serta memastikan setiap dana yang dikelola digunakan secara tepat sasaran.

Di samping aspek ekonomi dan profesionalisme organisasi, Wahyu Rahman mengingatkan bahwa ada satu hal yang tidak boleh diabaikan, yaitu silaturrahim dan pembinaan umat.

“Di tahun terakhir periode kepemimpinan ini, Hidayatullah menegaskan komitmennya untuk semakin mempererat jalinan ukhuwah dan memperkuat pembinaan umat,” imbuhnya.

Dia menambahkan, komitmen penguatan jalinan ukhuwah tersebut sejalan dengan visi besar organisasi dalam membangun peradaban Islam yang berlandaskan nilai-nilai keimanan, keilmuan, dan kemanfaatan. (ybh/hidayatullah.or.id)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Rakerda Hidayatullah Bontang Ajang Konsolidasi dan Kolaborasi Ormas Islam

BONTANG (Hidayatullah.or.id) -- Suasana di Gedung Pusat Dakwah Hidayatullah Bontang tampak ramai sejak pagi, Sabtu, 29 Rajab 1446 (25/01/2025)....
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img