AdvertisementAdvertisement

Rakornas DMU 2025 Sinergi Data dan Teknologi Menjemput Lompatan Kaderisasi Melalui Halaqah

Content Partner

JAKARTA (Hidayatullah.or.id) — Hari masih gelap ketika puluhan layar menyala serempak di penjuru Nusantara. Pukul 06.00 WIB, nada dering konferensi daring menandai dimulainya Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Sukses Daurah Marhalah Ula, Senin pagi, 22 Syawal 1446 (21/4/2025).

Forum tahunan ini tak sekadar merumuskan agenda kaderisasi Hidayatullah, tetapi juga menyalakan kembali bara semangat para pendidik dan dai di lapangan.

Di ruang digital itulah, Kepala Departemen Perkaderan DPP Hidayatullah, Ust. Dr. Muhammad Shaleh Usman, M.I.Kom, tampil memberi penjabaran strategis. Dengan suara tenang, ia mengawali paparannya:

“Teknis pelaksanaan DMU telah kita jalankan ajeg selama beberapa tahun terakhir dan, alhamdulillah, hasil pemantauan menunjukkan prosesnya berjalan baik. Namun, inti DMU bukan berhenti di seremoni; ruh-nya terletak pada halaqah pasca-pelaksanaan,” ujarnya, menatap antusias wajah-wajah muda di layar monitor.

Tahun ini, terobosan penting diambil: Pembukaan DMU nasional ditiadakan, diganti sentralisasi di masing‑masing wilayah.

“Mulai sekarang, perkaderan wilayah menjadi nakhoda utama, berkoordinasi erat dengan Departemen Kepesantrenan serta Departemen Pendidikan Dasar dan Menengah,” tutur sang Kadep, seraya menegaskan bahwa pola ini membuat pembinaan lebih kontekstual, hemat logistik, dan terukur dampaknya.

Perubahan strategi membawa tantangan baru: pendataan terpadu. Ustadz Shaleh mengingatkan bahwa setiap nama, latar belakang, dan progres kader harus tercatat rapi agar tindak lanjut berjalan progresif.

“Koordinasi pendataan adalah ruh pelayanan. Tanpa peta yang jelas, langkah kita riskan tersesat,” tegasnya, mengajak seluruh lini memanfaatkan teknologi cloud dan dashboard bersama untuk memantau perjalanan kader hingga tuntas.

Rakornas berakhir, tetapi gaungnya masih menggema. Di ujung layar, peserta menutup pertemuan dengan takbir dan janji: menjadikan halaqah bukan sekadar agenda rutin, melainkan rumah ruhani tempat aqidah dan akhlak bertumbuh seumur hidup.

Selebihnya, sejarah akan mencatat bagaimana para pejuang DMU 2025 menambatkan harapan di hati generasi berikutnya—bukan lewat slogan, tetapi melalui pengabdian nyata di tiap lingkar belajar. Karena di situlah peradaban dibangun: satu halaqah, satu jiwa, satu langkah istiqomah, menuju Indonesia yang lebih beradab.

Reporter: Herim Ahmad
Editor: Adam Sukiman
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Menghadapi Krisis Umat dengan Sinergi Dakwah sebagai Jalan Perubahan

JAKARTA (Hidayatullah.or.id) -- Dalam acara Silaturrahim Daring Kabid Dakwah dan Pelayanan Ummat yang bertajuk “Menguatkan Tugas Murabbi dalam Gerakan...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img