YOGYAKARTA (Hidayatullah.or.id) – Bidang Perekonomian Hidayatullah menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) dalam rangka menguatkan kemandirian ekonomi umat, jamaah, dan organisasi, selama 2 hari di Yogyakarta, 18-19 Sya’ban 1445 (28-29/2/2024).
Mengangkat tema “Membangun Kemandirian Ekonomi Jamaah dan Organisasi”, Rakornas ini dihadiri oleh para pengurus, pengurus badan dan amal usahat tingkat pusat, dan aktivis bidang ekonomi Hidayatullah dari seluruh Indonesia.
Ketua Bidang Perekonomian DPP Hidayatullah, Wahyu Rahman, menyampaikan beberapa rekomendasi hasil Rakornas, yang dirumuskan untuk mewujudkan kemandirian ekonomi umat dan organisasi.
Salah satu poin penting adalah memperkuat peran departemen ekonomi di wilayah dan kampus Hidayatullah.
Departemen ekonomi, terang Wahyu, diamanahkan untuk menjalankan dan mensukseskan seluruh program nasional bidang perekonomian.
“Serta turut berkontribusi dalam pencapaian target organisasi, yaitu terwujudnya kemandirian jamaah dan organisasi menuju tegaknya peradaban Islam,” kata Wahyu Rahman, dalam keterangannya diterima media ini, Jum’at, 20 Sya’ban 1445 (1/3/2024).
Rakornas menghasilkan beberapa langkah konkrit untuk mencapai kemandirian ekonomi, di antaranya, membuat laporan perkembangan kegiatan perekonomian secara berkala dan mendirikan Badan Usaha Milik Organisasi (BUMO).
“BUMO dapat didirikan dengan metode duplikasi BUMO Pusat, keagenan BUMO Pusat, atau melakukan kegiatan usaha sesuai potensi yang dimiliki,” imbuhnya.
Selanjutnya, melaporkan perkembangan BUMO secara berkala, meliputi kelembagaan, manajemen, bisnis, dan keuangan.
Langkah berikutnya adalah mendirikan satu ekonomi berbasis halaqoh di setiap wilayah dan kampus serta menyelenggarakan training bisnis secara berkala bekerjasama bersama APHIDA Academy seraya terus melakukan pendataan anggota pengusaha.
Forum Rakornas juga merekomendasikan adanya alokasi dana investasi dari keuangan dan kekayaan organisasi untuk meningkatkan sumber-sumber penerimaan APBO, disamping melakukan kerjasama dengan berbagai pihak untuk akses penyediaan modal usaha bagi pengembangan bisnis organisasi.
Selain itu, langkah kongkrit yang direkomendasikan adalah mewujudkan Hidayatullah menjadi pelopor halal dengan terlibat aktif dalam penjaringan auditor dan pendamping halal di wilayah dan daerah.
Rakornas juga menekankan optimalisasi peran Baitut Tamwil Hidayatullah (BTH), Baitul Maal Hidayatullah (BMH), dan Baitul Wakaf Hidayatulllah (BWH) dalam pengembangan ekonomi Hidayatullah.
“Ketiga lembaga ini memiliki peran penting dalam mengelola keuangan serta menyalurkan kepada yang membutuhkan sebagaimana telah diatur dalam regulasi negara dan organisasi,” imbuhnya.
Wahyu menambahkan, Rakornas Bidang Perekonomian Hidayatullah merupakan langkah strategis dalam mewujudkan kemandirian ekonomi umat dan organisasi.
“Dengan komitmen dan kerja keras seluruh elemen Hidayatullah, diharapkan target ini dapat tercapai dalam waktu dekat,” tutupnya. (ybh/hidayatullah.or.id)