AdvertisementAdvertisement

Upgrading Guru di Maluku Utara Dalami Implementasi Kurikulum Merdeka Berbasis PIBT

Content Partner

TERNATE (Hidayatullah.or.id) — Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Hidayatullah Maluku Utara (Malut) dalam hal ini diinisiasi oleh Departemen Pendidikan dan Kepesantrenan (Depdiktren) melakukan kegiatan Upgrading Guru se-Provinsi Maluku Utara dengan tema Implementasi Kurikulum Merdeka Berbasis PIBT, Jum’at, 24 Shafar 1446 (30/8/2024).

Kegiatan yang diselenggarakan di room meeting SMP Ulul Al Baab Hidayatullah Ternate ini diikuti oleh seluruh guru-guru dan pegelola pendidikan se-Maluku Utara serta menghadirkan Instruktur dari Dikjar, Dr. Iksan Gula, M.Pd sebagai Pengajar Praktik PGP A.8 Provinsi Maluku Utara sekaligus sebagai Kepala Sekolah SMA Al Izzah Hidayatullah Sofifi.

Kegiatan ini juga dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan utamanya para pendidik atau pengajar dalam proses pembelajaran dan pedagogi guru penggerak, sehingga mereka mampu menggerakan komunitas belajar di dalam dan di luar satuan pendidikan integral Hidayatullah.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua DPW Hidayatullah Maluku Utara, Ust. Nur Kholis, S.Pd.I. Dalam sambutannya ia menekankan pentingnya meningkatkan kualitas SDI (Sumberdaya Insani) atau pendidikan dari pada yang lain.

“Kita perlu tingkatkan kualitas SDI atau guru sebagai penggerak utama pendidikan di Hidayatullah yang merupakan program mainstrem organisasi dan amal usaha, selain perhatian kepada pembangunan infrastruktur lainnya, karenanya hari ini kita melakukan kegaitan Upgrading untuk semua guru se-Maluku Utara,” ujar Nur Kholis.

Workshop ini untuk mengenalkan Kurikulum Merdeka dan menyusun strategi pembelajaran yang bisa disesuaikan dengan situasi dan kemampuan anak siswa/santri.

Kurikulum Merdeka

Instruktur IKM, Dr. Iksan Gula menjelaskan bahwa melalui pelaksanaan Kurikulum Merdeka ini, sekolah dapat menyesuaikan kebutuhan siswa, sehingga para siswa dalam proses pembelajarannya menggunakan pendekatan diferensiasi. Dan, lulusan bisa mendapat bekal yang cukup untuk terjun ke tengah masyarakat kelak.

Iksan Gula menjelaskan, implementasi Kurikulum Merdeka ini, untuk proses pembelajarannya menggunakan pendekatan diferensiasi.

“Dan, ada ciri khusus pada pendekatan diferensiasinya adalah ditekankan pada capaian pembelajaran siswa berdasaarkan fase pertumbuhan anak, sehingga tidak memaksakan kehendak guru atas siswa,” tegas Iksan.

Ia menambahkan bahwa pentingnya peran Guru Penggerak sebagai pemimpin pendidikan yang mampu menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan bahagia bagi peserta didik.

Iksan Gula membeberkan bahwa setiap guru itu harus punya konsep dan metode pembelajaran yang menarik perhatian anak didik, nyaman, dan bikin bahagia bagi mereka.

“Karenanya, para peserta didik itu harus didiagnosis atau perlu asesmen terlebih dahulu untuk mengetahui minat dan bakat mereka sebelum berjalannya kegiatan pembelajaran, sehingga tidak mematikan karakter mereka namun menumbuhkan potensi dalam diri mereka,” tutur Iksan.

Kegiatan selama dua hari ini bersambung dengan pembagian tugas praktik bagi peserta guru untuk mempresentasikan pembuatan portofolio digital. Kegiatan akan dilanjutkan pada Ahad (01/09/2024) di tempat yanh sama.*/Arief Ismail Hanafi

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Membangun Generasi Islami Berdaya melalui Pesantren Masyarakat Cibuntu

KUNINGAN (Hidayatullah.or.id) -- Pengurus Persaudaraan Dai Indonesia (PosDai) baru-baru ini melakukan anjangsana silaturrahim ke komunitas warga binaan Pesantren Masyarakat...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img