AdvertisementAdvertisement

World Peace Forum Dibuka, Nashirul Haq Tekankan Ajaran Wasathiyah Jadikan Umat Islam Khaira Ummah

Content Partner

JAKARTA (Hidayatullah.or.id) – World Peace Forum (WPF) ke-9 resmi dibuka di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Senin, 19 Jumadil Awal 1447 (10/11/2025). Forum internasional yang mempertemukan tokoh lintas negara tersebut kembali mengangkat isu wasathiyah dan perdamaian sebagai pokok bahasan utama.

Acara ini menjadi ruang strategis untuk membahas kontribusi agama, budaya, dan kebijakan global dalam menciptakan stabilitas sosial-politik dunia yang lebih berkeadilan.

Wakil Ketua Pimpinan Majelis Syura Hidayatullah, KH. Dr. Nashirul Haq, M.A., hadir dalam forum tersebut dan memberikan keterangannya terkait urgensi tema yang diangkat pada perhelatan tahun ini. Menurutnya, relevansi WPF ke-9 terletak pada kemampuan forum ini menghadirkan gagasan dan dialog multidisipliner tentang masa depan harmoni global.

Ia menjelaskan bahwa isu utama yang diangkat tahun ini merupakan tema yang tidak pernah kehilangan relevansi. “Acara World Peace Forum ke-9 ini membahas tentang wasathiyah dan perdamaian. Tema yang sangat penting dan selalu relevan dengan setiap kondisi dan tempat,” katanya kepada media ini.

Wasathiyah dan perdamaian, jelasnya, berada dalam posisi fundamental untuk menjawab tantangan sosial, politik, dan keagamaan abad ini, baik di tataran regional maupun global. Nashirul menyoroti bahwa pemahaman mengenai wasathiyah memiliki cakupan konseptual yang jauh lebih luas daripada sekadar wacana umum tentang moderasi beragama.

Dalam penjelasannya, ia menyampaikan bahwa wasathiyah merupakan konsep komprehensif tentang cara hidup, bukan hanya sekumpulan sikap toleran yang bersifat situasional.

“Wasathiyah mengandung makna yang sangat luas sebagai jalan hidup, way of life yang komprehensif. Yaitu sikap pertengahan, adil, objektif, proposional,” katanya.

Konsep ini, dalam pandangan Nashirul, bukan sekadar panduan internal bagi komunitas Muslim, tetapi sebuah nilai universal yang dapat berfungsi dalam berbagai konteks masyarakat.

Ia kemudian menambahkan bahwa penerapan nilai wasathiyah dalam tindakan nyata masyarakat merupakan faktor utama dalam terwujudnya perdamaian global. “Jika wasathiyah menjadi landasan berpikir dan bertindak, maka, perdamaian pasti akan terwujud dalam kehidupan umat manusia,” katanya.

Nashirul memandang perdamaian tidak hanya dicapai melalui mekanisme politik, diplomasi, atau kerja sama antarnegara, tetapi juga melalui internalisasi nilai-nilai etika dan moral yang membentuk perilaku kolektif masyarakat. Dalam konteks itu, wasathiyah menurutnya berfungsi sebagai fondasi etik yang memastikan keseimbangan, keadilan, dan penghormatan terhadap martabat manusia.

KH. Dr. Nashirul Haq, M.A. di forum Musyawarah Nasional VI Hidayatullah di Jakarta, 23 Oktober 2025 (Billy/Hidayatullah.or.id)

Berpihak kepada Kebenaran

Nashirul juga memberikan penekanan bahwa konsep wasathiyah tidak boleh dikecilkan maknanya menjadi sebatas moderasi atau toleransi yang bersifat praktis. Dalam kerangka Islam, wasathiyah memuat tuntunan moral yang mengarahkan manusia pada pilihan yang berpihak pada kebenaran.

“Wasathiyah tidak hanya dimaknai sebatas moderasi atau toleransi. Namun sebuah prinsip yang selalu berpihak kepada kebenaran, kebaikan dan kemaslahatan,” tegasnya.

Dia menguraikan, wasathiyah tidak hanya menjaga keseimbangan, tetapi juga menuntut keberanian moral untuk berpihak pada nilai-nilai yang diridhai dan bermanfaat bagi kehidupan bersama.

Dalam penutup keterangannya, Nashirul Haq menggarisbawahi bahwa ajaran wasathiyah merupakan salah satu pilar yang menjadikan umat Islam mendapat predikat sebagai komunitas terbaik. Hal ini merujuk pada istilah “khaira ummah” yang terdapat dalam Al-Qur’an.

“Bahkan ajaran wasathiyah inilah yang menjadikan umat Islam sebagai khaira ummah, umat terbaik,” terangnya.

Disamping itu, dia menambahkan, konsep wasathiyah memiliki legitimasi teologis yang kuat, karena menghubungkan umat Islam dengan predikat sebagai komunitas terbaik yang membawa misi kebaikan bagi seluruh umat manusia.

“Ketika umat Islam mengamalkan ajaran wasathiyah, maka seluruh umat manusia dan alam akan merasakan Islam sebagai rahmat,” katanya.

Forum World Peace Forum sendiri merupakan platform internasional yang sejak awal digagas untuk menyatukan pemikir, pemimpin komunitas, akademisi, dan diplomat dalam membahas isu perdamaian dari berbagai sudut pandang.

Penyelenggaraan forum kali ini merupakan kolaborasi antara Center for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC) dan Cheng Ho Multi Culture and Education Trust, Muhammadiyah.

Reporter: Adam Sukiman
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Program Pelatihan Jahit Dorong Kemandirian Ekonomi Umat di Kawasan Industri Batang

BATANG (Hidayatullah.or.id) -- Kemandirian ekonomi menjadi salah satu fondasi penting bagi pembangunan bangsa. Di tengah tantangan lapangan kerja dan...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img