GOOOL..!! Untuk kali kedua, Ust. Afif Nur Azizi harus kembali memungut bola yang bersarang di gawangnya.
Berbagai upaya penyelamatan sudah dilakukan. Jatuh bangun dia. Namun, serangan yang datang bertubi tubi membuatnya kewalahan.
Duet maut striker Wasekjen I DPP Hidayatullah Ust. Abdul Ghofar Hadi dan Wasekjen II Ust. Iwan Ruswanda pagi itu memang bermain penuh energi dan sangat licin.
Beberapa kali keduanya memainkan umpan umpan pendek yang cukup terukur dan berhasil dikonversi menjadi gol.
Di laga ini Ust. Abdul Ghofar Hadi berhasil merobek gawang Afif dengan 2 gol cantik yang tercipta usai kemelut yang terjadi di kotak pertahanan.
Abdul Malik yang sering berkreasi di sektor kanan kian menambah daya gedor permainan.
Gelandang serang asal Bima ini kerapkali merepotkan lawan dengan skil individunya yang menawan. Kendati tak mencetak gol, beberapa assist-nya yang sukar dibaca berhasil mempecundangi lawan.
“Pertandingan luar biasa,” seloroh Abdul Malik yang pada laga kali ini membawa sekaligus 2 pemain muda besutannya.
Afif dkk sebenarnya mampu mengimbangi permainan, apalagi ada nama nama pemain kawakan di sana seperti Haqqul Yaqin di tengah, Ust. Saihul Islam di depan dan bomber muda Fathun Qorib.
Berkali kali sepakan tajam dilesakkan, operan pendek dilakukan, sayangnya belum membuahkan hasil.
Hingga menit menit akhir permainan usai, gelak tawa tetap menjadi yang paling menonjol mewarnai laga penutup akhir tahun tersebut.
Cukup melelahkan penuh canda tawa kendati tak ada satupun tim yang membawa pulang piala. Semua pulang dengan riang gembira.
Rihlah Staf DPP Hidayatullah
Laga futsal di Vila Sri Indawati Cilember, Sabtu (31/12/2022) tersebut merupakan salah satu rangkaian acara Silaturrahim dan Rihlah Keluarga Staf DPP Hidayatullah.
Kegiatan ini merupakan yang kali pertama digelar sebagai salah satu program kerja Kepala Kantor DPP Hidayatullah 2022.
Kegiatan dimulai sejak Kamis malam, 29 Desember 2022 dengan semua staf bersama keluarga menginap di Wisma Pusat Dakwah Hidayatullah, Cipinang Cempedak I/14, Otista, Polonia, Jakarta.
Malam hari tersebut selepas Isya, agendanya adalah pembinaan keluarga bersama Ust. Abdul Ghofar Hadi. Mahasiswa S3 Program Studi Keluarga Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) ini menyampaikan ibrah shirah perjalanan Nabi Muhammad dalam berkeluarga.
“Teladan yang sempurna untuk keluarga hanyalah keluarga Nabi Muhammad Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam“, katanya.
Ia berpesan bahwa sesibuk apapun kita sebagai orangtua di luar rumah, jangan sampai menepikan kebutuhan utama anak yaitu perhatian dan kasih sayang serta merawat hubungan harmoni dengan pasangan.
“Sesibuk sibuknya kita, pasti pulang ke rumah. Pasti pulang ke keluarga. Jangan sampai kita punya anak tapi anaknya yatim karena kesibukan orangtuanya,” katanya.
Ia menekankan pentingya menjaga lisan terutama ketika menyikapi sikap pasangan, begitupun terhadap anak.
“Sejengkel jengkelnya sama anak, jangan sampai terucapkan sesuatu yang negatif. Terutama seorang ibu. Begitupula seorang ayah juga tak boleh terburu buru,” imbuhnya di hadapan para staf.
Pada kesempatan tersebut Ust. Ghofar sempat menguraikan perihal hikmah pembinaan dan bangunan keluarga dalam perspektif Sistematika Wahyu (SW).
Diantaranya, dia mengemukakan, fase bergua Hira’ Rasulullah sejatinya memuat pesan esensial tentang kematangan spiritual pasangan suami istri.
Maknanya, jelas dia, adalah setiap pasangan suami istri harus saling mendukung dalam melakukan apa yang disebutnya sebagai “pendakian spiritual”. Upaya tersebut, misalnya, saling mengingatkan dalam menegakkan ibadah shalat, baik wajib maupun sunnah.
“Tidak penting siapa yang membangunkan atau dibangunkan untuk shalat, tapi masalah besar jika tak ada lagi saling mendukung dalam pendakian spiritual. Ini akan sangat berefek pada hubungan suami dan istri,” tegasnya.
“Kenapa kita harus ‘bertahannuts’ dengan dukungan pasangan sebagaimana Khadijah mengantarkan makanan untuk Nabi. Ini sangat erat hubungan dengan suami istri untuk saling menguatkan,” terangnya seraya membagikan kiat menjaga harmoni suami istri yaitu dengan azimat Al Wadud dalam Asmaul Husna.
“Jangan sampai tidak pernah mendoakan istri. Istri harus selalu kita doakan. Baca wirid azimat Al Wadud sambil bayangkan wajah istri,” pungkasnya.
Esoknya, selepas shalat Subuh, Ust. H. Zainuddin Musaddad mengisi tentang pentingnya ‘senyum’ dengan pasangan. Dari senyum banyak menyelesaikan masalah keluarga.
Abah Zain, sapaan akrabnya, mengartikulasi ‘senyum’ dengan sikap yang baik. Dengan akhlak yang mulia, penuh kelembutan, pengertian, kasih, dan cinta, ini akan merawat harmoni bahkan sampai akhirat nanti.
Nikmati Kebersamaan
Kemudian, pada pukul 07.00 berangkat dari Pusat Dakwah Hidayatullah Jakarta dengan menggunakan 1 unit bus milik Kemenhan dan beberapa keluarga lainnya naik mobil Innova.
Tiba Cilember, Bogor, pukul sekira pukul 09.00. Peserta langsung menikmati hiburan di Taman Wisata Matahari dengan berbagai permainan bagi anak-anak, orang tua, dan staff bujang. Rombongan kemudian bergeser ke masjid terdekat untuk menunaikan shalat Jum’at.
Wisata di kawasan ini hingga menjelang Ashar. Selanjutnya menginap di Vila Sri Indawati Cilember. Di sini ada kolam renang bagi anak-anak dan lapangan futsal bagi staff.
Sore hingga petang sempat turun hujan. Gerimis bertahan hingga malam. Kendati demikian, agenda tetap lanjut tanpa hambatan berarti.
Malam itu kita makan malam dengan bakar bakar ikan rame-rame yang didahului halaqah singkat.
Ikan segar sudah disiapkan jauh hari yang dibeli langsung dari nelayan di pelabuhan Tanjung Priok. Ibu-ibu bertugas memasak. Sudah disiapkan alat masak, beras, telor, mie dan bumbu-bumbunya. Selain penghematan juga ada keasyikan untuk ibu-ibu.
Besoknya setelah shalat Subuh, tausyiah lagi bersama Ust. Abdul Ghofar. Sebelum sarapan ada penguatan tugas bersama Ust. Iwan Ruswanda. Banyak hal yang beliau jelaskan tentang SOP dan jobdesk masing-masing staf.
Alhamdulillah acara berjalan dengan baik. Semua menikmati dan berbahagia meski fasilitas menginap dan makan sederhana.
Kepala Kantor DPP Hidayatullah, Ust. Saihul Islam, mengatakan bahwa acara yang khusus staff dan bersama anak istri ini adalah program pertama kali dilakukan.
“Semoga semakin menguatkan silaturrahim dan soliditas terutama bagi staf berkeluarga yang belum saling mengenal. Selain rehat dengan rekreasi juga untuk perkenalan para istri dan anak staff, lebih mengakrabkan serta saling memahami,” tandasnya.*/Yacong B. Halike