AdvertisementAdvertisement

Nasionalisme Santri dalam Menjaga Keutuhan Bangsa

Content Partner

MAKASSAR (Hidayatullah.or.id) –– Organ kepemudaan Pengurus Wilayah Syabab Hidayatullah Sulawesi Selatan bekerjasama dengan Pesantren Modern Ikatan Masjid Mushalla Indonesia Muthahidah (IMMIM) Makassar menggelar dialog nasionalisme santri dengan tema “Peran dan Konstribusi Santri dalam Menjaga Keutuhan Bangsa dan Negara” di Aula Pesantren Hidayatullah, Makassar, Sabtu (16/2/18/2019).

Beberapa pembicara yang hadir di antaranya Akademisi Politik Unismuh Dr Arqam Azikin, Direktur Ponpes IMMIM Dr Muhammad Taufan, Ketua PW Syabab Hidayatullah Sulsel Muhammad Robianto dan pembina Ponpes Hidayatullah Makassar Ustadz Abdul Madjid. Acara ini diikuti puluhan santri yang berasal dari Pesantren Modern Pendidikan Al-Qur’an IMMIM Putra Makassar dan Ponpes Hidayatullah Makassar.

Pengamat Politik Kebangsaam Arqam Azikin mengatakan, keberadaan santri harus menjadi penyelamat kedaulatan ummat dan negara. Santri harus mengambil posisi yang strategis dan aktif memberikan masukan positif terhadap bangsa ini.

“Ketika santri tidak mengambil peran maka kondisi negara kita akan kehilangan arah. Satu satunya cara ummat Islam harus bersatu mengurus politik negara. Umat Islam terkhusus alumni santri harus terlibat langsung maupun tidak langsung dalam mengurus kepemimpinan negara,” papar Arqam Azikin.

Kata Arqam, peran santri ketika selesai harus masuk ke dalam. Keberadaan pesantren IMMIM dan Hidayatullah, kata dia, menjadi bagian dari jangka panjang proses perkembangan negara kita kedepan. Kalangan santri harus punya andil supaya negara kita berdaulat, tegasnya.

Sementara itu, Muhammad Taufan menjelaskan, pesantren adalah miniatur bangsa, dengan menjadi santri sesunggugnya sudah menciptakan suasana negara yang damai.

“Sampai hari ini kondisi santri tetap kondusif, tidak ada sedikitpun ada konflik internal santri, harusnya admosfir ini menjadi rujukan ketika bernegara,” ungkap Muhammad Taufan.

“Menyinggung sedikit tentang pilpres kita tidak ingin adanya segelintir orang yang ingin memanfaatkan pesta demokrasi jelang pilpres dan melakukan politisasi umat,” tambah Muhammad Taufan.

Muhammad Taufan membeberkan, santri tidak boleh anti terhadap politik, sebab Islam juga mengajarkan politik.

Ketika kita bicara umat maka pasti kita bicara politik. Di dalam Islam ada namanya fiqih siyasah (fiqih Politik). Sebagai generasi Islam kita jangan alergi dengan politik, kalangan santri adalah benteng terakhir ummat Islam dan juga di kalangan santrilah yang berperan aktif dalam menjaga moralitas bangsa,” jelas Muhammad Taufan.

Sedangkan, Ustad Abdul Majid mempertegas. Santri adalah cikal bakal lahirnya pemimpin yang bermoral dan menjadi dapur lahirnya pemimpin masa depan. Sehingga eksistensi pesantren merupakan cikal bakal mengganti generasi yang rusak.

“Generasi yang berkualitas itu adalah generasi Qurani yang mampu mengimplementasikan nilai nilai Quran dan itu menjadi tugas dan tanggung jawab di kalangan santri,” kata Majid.

“Lembaga pendidikan pesantren akan melahirkan generasi intelektual yang cerdas dan sesunguhnya inilah yang diorbit untuk menjadi pemimpin yang berkualitas,” tutup Abdul Majid.

Sementara itu, Robiansyah dalam keterangannya, mengatakan Syabab Hidayatullah sebagai salah satu organ kepemudaan nasional, merupakan wadah berkecimpung bagi santri dalam rangka meningkatkan kualitas dan kompetensi diri khususnya di bidang pengembangan diri.

Robi menjelaskan Syabab Hidayatullah adalah organisasi kepemudaan nasional yang berfokus pada pembinaan dan pemberdayaan generasi muda dalam rangka menyiapkan kader bangsa dalam bingkai Islam yang berdedikasi serta memililiki loyalitas keindonesiaan.

Jiwa besar untuk turut mengambil peran dalam membangun Indonesia senantiasa terpatri di relung hati setiap kader Syabab Hidayatullah. Semangat tersebut, lanjut dia, bersesuaian dengan makna “syabab” itu sendiri yang berarti sosok muda yang matang secara fisik, semangat tinggi, dan pemuda yang dalam tubuhnya mengalir darah Merah Putih dan tarikan napas kehidupannya terpancar kalimat La ilaha Illallah. (ybh/hio)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Membangun Generasi Islami Berdaya melalui Pesantren Masyarakat Cibuntu

KUNINGAN (Hidayatullah.or.id) -- Pengurus Persaudaraan Dai Indonesia (PosDai) baru-baru ini melakukan anjangsana silaturrahim ke komunitas warga binaan Pesantren Masyarakat...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img