SEMARANG (Hidayatullah.or.id) — Anggota Dewan Murabbi Pusat (DMP) Hidayatullah, Ust. Drs. Zainuddin Musaddad, MA, mengajak untuk mempraktikkan nilai nilai Al Qur’an dalam kehidupan sehari hari sebab ia merupakan obat kegersangan hati, pelipur lara, dan memuat nilai nilai agung di dalamnya sebagai mukjizat akhir zaman.
“Lewat amal jariyah orang-orang yang selalu mengirimkan do’a-do’a, bacaan Al-Qur’an itu bisa menjadi pelipur lara di akhirat kelak,” katanya.
Hal itu disampaikan Ust. Drs. Zainuddin Musaddad, MA, saa gelaran wisuda tahfizh santriwati MTS-MA Al Burhan, Kampus Pondok Pesantren Hidayatullah Semarang, Ahad, 22 Jumadal Akhirah 1444 H (15/1/23).
“Jadi, banyak-banyaklah menanam amal Sholeh, yang jika kita sudah kembali maka akan banyak kiriman amal jariah yang bisa meringankan keadaan kita dialam kubur nantinya,” imbuhnya.
Dalam taujihnya, Ust. Zainuddin berpesan kepada para orangtua, guru, pengasuh, dan seluruh undangan untuk terus praktikkan nilai-nilai Al-Qur’an seraya menekankan bahwa peran dan usaha para orang tua anak, hari ini Allah takdirkan untuk titipkan huruf-huruf mulia dalam hati-hati mereka.
“Sebuah kehormatan yang Allah titipkan kepada mereka. Hari ini mereka menjadi luar biasa dihadapan-Nya. Karena kalau Allah tidak berkenan menitipkan kalam-Nya, hari ini sudah hafal, besok lepas. Itulah yang mukjizat Allah lewat kalam-Nya,” kata dai yang karib disapa Abah Zain ini.
“Antara tangis, senyum dan haru pada hari ini harus direkat kembali, tunjukan kita memuliakan mereka bukan karena tubuh mereka, tapi karena titipan Allah lewat kalam-Nya,” katanya.
Dalam lanjutan motivasinya, Abah Zain berpesan perlunya banyak-banyak bersyukur kepada Allah, karena banyak diantara kita, secara penilaian dunia, mereka bisa kaya, sehat bahkan gagah, kuat, cantik dan Perkasa, bahkan seluruh manusia mengatakan dialah orang yang beruntung di dunia ini.
“Namun, jika Allah tidak izinkan untuk menitipkan Al-Qur’an ini, jangankan 30 Juz, satu surah atau ayat, bahkan satu huruf pun jika Allah berkenan kita tidak mau menitipkan itu tidak akan mampu kita miliki,” kata ayah 6 anak yang semunya hafidz/ hafidzah ini.
Padahal, terangnya melanjutkan, dalam berbagai pesan Allah begitu jelas bahwa betapa dahsyatnya alam kubur itu, begitu mengerikan dan panasnya dalam masa-masa penantian itu, hanya akan bisa didinginkan oleh bacaan Al-Qur’an.
“Mari terus praktikkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan,” tandasnya.
Event wisuda tahfidz yang diselenggarakan Mts-MA Al Burhan Hidayatullah Kota Semarang awal tahun 2023 ini juga dihadiri Wakil Walikota Semarang, Hevearita G. Rahayu, yang sekarang juga sebagai Pelaksana tugas (Plt) Walikota Semarang, Ketua Yayasan Al Burhan Hidayatullah Kota Semarang, Ust. Muhlis, dan Kepala Prodaya BMH Perwakilan Jawa Tengah, Yusran Yauma.*/